Grace POV - 23

1.6K 161 6
                                    


"Pa ... aku mohon .. ijinkan aku bercerai dari tuan Mew ..."

"Tidak Grace .. walau kamu tidak bisa hamil, tak apa .. aku tidak mempermasalahkan hal itu lagi ..."

"Tapi saya tetap akan bercerai dari tuan Mew pa .."

"Kenapa sih kamu Grace? aku bilang aku sudah tidak akan memaksa Mew dan kamu untuk memiliki keturunan .... papa mohon ... jangan berpisah dari Mew ... papa akan lakukan apapun .. tapi tidak dengan menceraikan Mew ..."

"Papa yakin mau melakukan apapun?"

"Katakan Grace .. kamu mau apa?"

"Aku mau Gulf kembali di rumah ini pa ... dia satu - satunya keluarga yang aku punya saat ini ..."

"Tidak Grace .. aku tidak akan pernah mengijinkan anak itu masuk kerumah ini lagi .."

"Pa .. Gulf satu - satunya keluargaku ... aku cuman punya Gulf saat ini ..."

"Tapi dia bukan orang yang baik ... dan papa tidak suka dengannya!"

"Papa tidak punya hak untuk mengatakan Gulf bukan orang yang baik ... "

"Kamu tidak tau saja kelakuan busuk adikmu dibelakangmu! kamu terlalu baik Grace!"

"Gulf tidak pernah berlaku buruk pa ..."

"Kamu terlalu buta akan cintamu pada adikmu .. sedangkan adikmu ... berusaha untuk menghancurkan hidupmu!"

"PA! papa boleh menghinaku ... tapi tidak menghina Gulf!"

"Jangan kamu bela orang itu Grace! dia hanya akan membuatmu menderita!! sadarlah !!!!"

"Gulf ... tidak akan pernah membuat hidupku menderita pa .... dia justru satu - satunya orang yang selalu ingin aku bahagia ..."

"Itu hanya kedoknya saja ... pokoknya papa tidak setuju kalau orang itu kembali lagi dirumah ini!" 

"Ya sudah ... papa pilih ... aku bercerai dengan Mew atau Gulf boleh tinggal disini bersamaku."

Aku meninggalkan papa diruang tamu dan masuk kedalam kamarku di lantai 2. Memang benar .. seharusnya dulu aku tidak menerima permintaan papa untuk menikahi anaknya ... akhirnya begini .. mau cerai saja susahnya minta ampun.


Percakapanku dengan papa sehari setelah nenek dimakamkan ... dan sampai saat ini aku tidak bisa menghubungi nomor telepon Gulf yang terakhir kali. Seminggu lebih aku berusaha menghubungi Gulf tapi tetap tidak ada hasil.

Hari ini, aku memberanikan diri datang ke ruangan Mew dan sekarang aku duduk didepannya.

"Tuan ... tolong bantu saya cari Gulf ..."

"Tidak perlu kamu suruh aku sudah mencarinya ..."

"Ketemu tuan?"

"Hmm ..."

"Lalu dimana Gulf saat ini tuan?"

"Aku akan beritahu saat aku sudah bertemu muka lagi dengannya ..."

"Tuan ..."

"Ya .."

"Apa tuan menyayangi Gulf seperti aku menyayanginya?"

"Aku lebih menyayangi Gulf daripada sayangmu ke Gulf ..." kata - kata Mew menusuk hatiku ... apakah rasa sayangku ke Gulf tidak terlalu besar? sampai ada orang yang lebih menyayanginya?

"Terima kasih tuan .... karena tuan menepati janji tuan .."

"Ada lagi?"

"Minggu lalu papa datang kerumah ...."

My Wife's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang