Dia adalah gadis yang selalu memasang wajah tersenyum untuk semua orang, setiap orang yang melihatnya akan membalas senyuman itu dan menyapanya pula. Cara berjalan nya yang khas sambil melompat dan bernyanyi riang itu membuat orang lain gemas akan dirinya.
Hari ini gadis itu berangkat ke sekolahnya dengan berjalan kaki seperti biasanya. Pagi yang cerah, mentari menghangatkan tubuhnya. Walaupun cuaca suka panas ia tidak peduli, gadis ini selalu saja membawa hoodie ungu yang ia kenakan di badan.
"Haahhh.... Sinhwa selamat datang"
"Di penjara" Ucapnya pada diri itu sendiri beriringan dengan senyuman nya yang memudar perlahan.
Ia berjalan memasuki gerbang sekolahnya yang ia sebut penjara. Siapa bilang sekolah menengah atas itu selalu menyenangkan? Penuh dengan percintaan? Tidak, tidak untuk Sinhwa. Menapak di sekolah ini saja sudah membuatnya malas, namun ia tidak boleh berpikir untuk libur karena sekolah itu sangat penting untuknya. Agar ia merasa lebih baikan Sinhwa memilih belajar keras tak menghiraukan teman-temannya.
Yaahh tadi itu akan membuat Sinhwa tertawa, karena nyatanya ia tak punya teman di sekolah ini. Sinhwa seseorang yang dirundung di kelasnya, bahkan bukan hanya teman sekelasnya yang merundungnya tapi kakak kelasnya yang lain juga.
"Yak pendek". Panggilan itu membuatnya berhenti di koridor menuju kelasnya, seorang perempuan memanggilnya dengan julukan itu dan mulai mendekat. Siapa lagi jika bukan perundungnya.
Krrtttt.....
"HAAAAAARRRRGGGGGHHH LEPASKAN TANGANKU! SAKIT!"
"Khhh..... Hik... Hik... Sakit sekali.."
Mereka meninggalkannya sendirian di halaman belakang sekolah begitu saja setelah membuat tangan Sinhwa memar karena sol sepatu mereka. Sinhwa dibawa ke halaman belakang, mereka merebut tas Sinhwa paksa dan membuangnya ke tanah. Sinhwa yang reflek segera mengambil tasnya dan merapikan bukunya yang tercecer di tanah. Namun ketika tangan Sinhwa menyentuh tanah saat mengumpulkan barang nya, salah satu perundung itu menginjak tangan Sinhwa dan menekannya kuat.
Kini Sinhwa bangkit dan berjalan perlahan seraya mengusap jari-jarinya yang memar akibat di injak, ia terus menangis menuju ruang kesehatan karena rasa sakit di jarinya mulai berdenyut-denyut. Dalam pandangannya yang buram akibat air mata itu, samar ia melihat pintu merah yang berarti ruang kesehatan sudah dekat.
Tapi tiba-tiba tak hanya jarinya yang berdenyut, tapi kepalanya juga ikut sakit rasanya seperti terguncang oleh sesuatu. Sebisa mungkin ia mempertahankan kesadarannya saat itu demi mencapai ruang kesehatan untuk mengobati tangannya, tapi kakinya sudah melemas ketika tangannya hampir mencapai knop pintu ruangan itu.
BRUK
Sinhwa tidak kuat lagi untuk berjalan masuk kedalam ruangan, ia hampir ambruk tepat di depan pintu ruang kesehatan jika laki-laki itu kebetulam tidak lewat dan menangkap tubuhnya yang akan terhempas ke lantai.
"Kau sudah sadar?"
"Dimana...." Sinhwa mendengar suara perempuan yang tadi menanyai nya, ia kenal betul itu suara perawat di sekolah mereka yang menjaga ruang kesehatan ini.
Kepala nya masih terasa sedikit pusing sehingga ia banyak mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata nya hingga pandangannya kini mulai fokus. Sinhwa menoleh pada si Perawat, ia melihat jari-jari memar nya tadi itu tengah di obati dan di balut perban perlahan oleh tangan lihai Perawat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blurry||Choi Beomgyu(최 범규)//TXT(투모로우바이투게다) [COMPLETED✔]
Lãng mạnBlurry ft. Choi Beomgyu Choi Beomgyu lelaki yang diciptakan dengan paras yang begitu sempurna, membuatnya seperti pangeran yang lahir dari negeri dongeng. Semua orang dapat melihat bagaimana kebesaran Tuhan dalam wujud Beomgyu, namun sayang dan disa...