CB (18)

167 30 11
                                    

And I was never sure
Whether you were the lighthouse
or the storm

_dj_







"Kak.... Udah sih.... Nyeremin tahu...." cetus Nadya saat melihat Chloe tidak berhenti tersenyum lebar sejak mereka pulang dari konser NCT. Bayangkan saja Nadya harus melihat Chloe seperti itu sejak dia mengemudikan mobil keluar dari area parkir ICE BSD sampai masuk ke kawasan rumah dinas mereka di Jalan Tendean.


"Kamu nggak ngerti sih Nad.... Ini Johnny loh Nad.... Johnny...." Chloe menggoyang-goyangkan dengan penuh semangat tangan Nadya yang sedang memegang kemudi


"Nabrak Kak...." tukas Nadya kesal karena konsentrasi mengemudinya diganggu oleh Chloe.


"Kakak tuh harusnya terima kasih ke pacar kakak yang artis itu... Kalo dia nggak ngasih tiket gratisan gini, nggak mungkin kakak bisa nonton konser sama ketemu langsung si Jojon itu." tambah Nadya.


Chloe menghela napas panjang. Nadya ada benarnya. Ini semua bisa terjadi karena tiket gratis yang diberikan oleh Donghae.


Okay... Setibanya mereka di rumah nanti, dia akan langsung menghubungi Donghae. Sebagai warga negara Indonesia yang baik bukankah kita harus selalu memegang norma-norma kesopanan yang selalu kita pelajari sejak masuk sekolah. Walaupun nama pelajarannya selalu berubah seiring dengan pergantian menteri pendidikan.


PMP, PPKn, Budi Pekerti, dan entahlah.... Suka-suka bapak menteri aja.


Begitu Nadya memarkir mobil di dalam garasi mereka yang hanya muat untuk satu mobil SUV, Chloe bergegas turun. Dia harus segera menghubungi Donghae sebelum dia melupakan niatnya itu.


"Kak...." panggilan Nadya menghentikan langkah Chloe.


"Apa?" tanya Chloe setelah memutar badannya kembali menghadap Nadya.


Nadya mengangkat paper bag yang diperoleh Chloe saat perlombaan tadi. "Ini nggak mau dibawa?" tanya Nadya.


"Buat kamu aja. Paling isinya poster sama kaset. Kakak udah punya semua. Tempelin di kamar kamu sana... Jangan poster karakter PUBG aja yang nangkring di sana..." jawab Chloe kemudian berjalan cepat menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua.


Setelah membersihkan dirinya, Chloe duduk di meja rias merangkap meja belajar. Dia mengenakan bandana untuk menahan rambutnya dan memulai proses penggunaan skin care malamnya. Dia menuangkan toner ke atas kapas kemudian menepuk-nepuk pelan wajahnya sementara tangannya yang lain membuka aplikasi face time dan menekan nomor Donghae yang berada di daftar paling atas.


"Hai sweet...." sapa Donghae begitu panggilan face time mereka tersambung. Chloe mengangkat kedua alisnya kaget karena melihat Donghae sedang berada di salon.


"Kamu ngapain malam-malam begini ada di salon?"


"Potong rambut... Biar tambah ganteng...." jawab Donghae sambil menggerak-gerakkan wajahnya ke kanan dan ke kiri.


"Memangnya salon di sana buka dua puluh empat jam ya?"


"Ini khusus aku aja... Aku baru punya waktunya sekarang..."


"Bagus nggak?" tanya Donghae. Chloe yang sedang menuangkan essence ke telapak tangannya, mendongak dan mengamati penampilan baru Donghae.


Not bad.... Dia kelihatan lebih muda. Dan lebih tampan. Walaupun masih lebih tampan Johnny dan Leeteuk... Tapi, oke lah...


"Iya.... Bagus.... Konsep baru?"


Chicago Blues (Super Cake Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang