-𝐩𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

384 82 49
                                    

Sekarang menunjukan jam 9 malam dan ada empat pemuda yang sedang bersantai di skate park menikmati angin malam yang sejuk.

"anjay cakep banget lukisan gua" Heeseung yang selesai buat lukisannya di aspal pakai kapur seadanya menjadikan aspal kosong sebagai lukisan bermakna baginya.

"Bberapa?" Tanya Sunghoon sambil memandang lukisan indah itu.

"apanya?" Tanya Heeseung balik.

"seblak u Leha, lukisan lu Seung"

"ga di jual, bakal gue angkat nih beton terus taroh di museum. dan ga bakal bisa lo beli!" kata Heeseung yang mendapatkan tatapan sinis dari Sunghoon.

drtt drtt drrt -!

Suara dering handphone itu berasal dari saku Jay "halo bang" tanya nya ke seberang sana.

"siap, nanti gue kasih tau ke orangnya" Jay mutusin telpon genggam itu secara sepihak dan beralih natep Jake yang lagi istirahat dari bermain skateboard nya "kenapa lo?" Tanya Jake heran.

"abang lo nyuruh lo pulang, kayaknya mabuk lagi dia, ngomongnya ngelantur" Lanjutnya.

Jake menghela nafas kasar, setelah nenek mereka meninggal, kakak nya jadi kecanduan minum-minuman terlarang dan menjadi pengangguran, belum lagi dia harus ekstra sabar ngehadapin kakaknya yang makin hari emosinya nggak ke kontrol "gue cabut, bye guys" Jake berdiri dari duduknya "lo nggak capek setiap pulang pergi pake skateboard, Jake?" Tanya Heeseung tiba-tiba.

"udah biasa" setelah menjawab pertanyaan dari Heeseung, Jake berlalu pergi ninggalin mereka dari tempat skate park.

Jalanan di sekitarnya sepi pejalan kaki, kendaraan seperti motor dan mobil juga udah nggak seramai tadi, cuma ada lampu remang-remang yang nemenin Jake buat jalan sampai ke rumah.

"Tuan-"

"anjing kampret!" Kaget Jake mendengar suara yang tiba-tiba berasal tepat di sebelahnya.

"Tuan Frederick seperti gembel- maaf maksud saya gelandangan, di mana pakaian kerajaan yang di siapkan oleh dayang, tuan?"

Jake mengelus dadanya yang bidang itu "ya Tuhan ngagetin aja"

kok dia nyasar di sini? Apa dia masih punya masalah yang harus di selesain di sini? tapi keliatan nya enggak deh. Semoga aja nggak ganggu orang-orang yang nggak bersalah termasuk gua -Jake

"Ahaha- AHAHAHA" muncul di pikirannya, Jake tertawa terbahak bahak membuat roh itu terheran terhadap Jake yang dia sebut dengan pangeran.

Dia mati kan sebelum negara ini merdeka, masalah apa yang dia buat di zaman sekarang ahaha. oke fokus -Jake

"ekhmm, maaf duniamu sekarang bukan lagi di sini, kamu boleh kembali ke duniamu, sampai jumpa!" mengerti dengan ucapan Jake, roh itu membungkuk menghormati Jake layaknya pangeran kerajaan. Jake meluncurkan papan skateboard nya, meninggalkan roh itu sendirian.

































"masalah saya di sini mengambil anda ke kerajaan tuan" roh itu tersenyum ramah sambil memandang Jake yang pergi semakin jauh.





"masalah saya di sini mengambil anda ke kerajaan tuan" roh itu tersenyum ramah sambil memandang Jake yang pergi semakin jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










♕︎

Haii!! nggak nyangka bngt video nya bakal rame dan banyak yang support buat lanjut di bikin story di sini. butuh 3 hari buat mikir dan bikin ini story, karena g bakal kepikiran kalo serame itu. jadi aku g ada samsek buat ide cerita tentang ini buat di jadiin long story.

bg sebenarnya aku lagi hiatus bikin cerita-cerita long story, ff yg aku buat di ig aja baru part 1 setelahnya hiatus dan nggak ke urus jadi buntu bngt ide yang ada di kepala, sorry banget mungkin ini bakal slow update🙂🙏

Vote - follow : thanks-!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐓𝒉𝒆 𝑷𝒓𝐢𝖓𝒄𝒆 - 𝓙𝓪𝓴𝓮 𝓢𝓱𝓲𝓶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang