Sekolah Daniel

79 16 4
                                    

Hari pertama sekolah setelah survival show

Daniel berjalan sendirian menenteng tas hitam di bahunya di trotoar yang masih sepi pejalan kaki.
Sebab sekarang masih sangat pagi untuk beraktivitas.

Hari ini sebelum ke sekolah Daniel terlebih dahulu akan pergi ke gereja di pusat kota.

Gerejanya tidak jauh dari sekolah Daniel.

"Sepi sekali, lampu jalanan pun belum dimatikan" Kata Daniel sambil melihat jalanan sekeliling.

"Apakah gereja sudah buka?"

"Sepertinya belum, aku kepagian"

"Ya sudah bagaimana kalau duduk di taman itu dulu" Kata Daniel sambil melihat taman yang berada di depan perempatan jalan sana.

"Oke ayo"








"Wah aku kemana aja selama ini"

"Ternyata Taman ini nyaman juga untuk diduduki santai seperti ini"

"Udaranya masih sangat segar" Kata Daniel sambil mengambil udara sebanyak yang dia bisa.

"Aktivitas apa saja hari ini?" Tanya Daniel kepada dirinya sendiri.

"Ah iya bekerja"

Selepasnya Daniel hanya berdiam diam saja memandang kiri kanan taman

























-----------------------------------------------------------

"Tuhan semoga orang orang yang aku sayang panjang umur, selalu sehat dan tetap berada di sisi ku"

"Aku mohon, panjangkan umurku juga"

"Aku berjanji, ketika aku besar nanti aku akan membahagiakan orang orang yang aku sayang" Panjatan do'a Daniel sambil menautkan kedua tangannya.

"Oke waktunya pergi sekolah"

"Aku harus cepat, aku kan jalan kaki"










































"Selamat pagi semua" Sapa Daniel ke teman sekelasnya sambil tersenyum manis saat masuk kelas.

Dan ya selalu begitu.
Tidak ada sautan dari teman sekelasnya. Dan hanya tatapan datar dan remeh yang didapati Daniel dari teman sekelasnya.

"Ah oke" Kata Daniel canggung

Kemudian berjalan ke bangkunya yang terletak di paling pojok belakang.

"Huhh masih sama ya" Monolog Daniel sambil melihat seisi kelasnya.

"Aku kira, aku sudah keren karna bisa masuk ke final survival"

"Namaku sudah terkenal juga"

"Astaga el kau narsis sekali"

Ya memang seperti itu teman teman sekolahnya memandang Daniel. Remeh dan datar.

Hanya karna Daniel adalah anak beasiswa.

Dan rumor bodoh yang entah siapa yang membuatnya.

"Hei anak haram bisa biasanya kau bersekolah disini"

"Apakah ibu mu menjadi simpanan ahjussi tua"

"Atau kau memoroti teman cacat mu itu hahahahah"

"Kau ternyata masih betah ya bersekolah disini, kami semua akan membuatmu menginjakkan kaki dari sekolah ini hahaha"

Terakhir Daniel pergi ke kantin bersama temennya hanya cacian dan makin yang Daniel dapatkan. Dan juga rumor itu. Dengan orang yang membicarakan rumor itu dengan terang terangan di samping Daniel.

Iya rumor itu.
Rumor yang mengatakan bahwa Daniel hanya anak haram.

Daniel sudah biasa.

Di lingkungan rumahnya pun seperti itu.

"Hey nak kau jangan dekat dekat dengan anak haram itu"

"Kau akan tertular tidak mempunyai ayah"

"Iya, anak anak dengar kalian tidak boleh bermain dengan Daniel"

"Agar kalian tidak tertular tidak mempunyai ayah sepertinya" Tunjuk salah satu ahjumma kepada Daniel

Daniel yang berusia 5 tahun hanya menatap bingung.

Setelah pulang Daniel bertanya kepada eomma.

"Eomma ahjumma tadi berkata agar tidak bermain denganku. Karna aku tidak punya ayah"

"Apakah aku memang tidak punya appa?"

"Kemana appa ku? "

Daniel bertanya seperti itu kepada eomma nya

Dan berakhir eomma memukuli Daniel dan dirinya sendiri

Sejak saat itu, Daniel tidak pernah bertanya lagi kemana ayahnya.

Dan menyimpulkan ayahnya pergi bekerja mencari uang ke tempat yang Daniel tidak tau.

Daniel dan eomma diasingkan.

Seperti tidak ada sama sekali orang yang peduli dengannya dan eomma.

Hanya paman Choi.

______________________________________

Anaknya emang agak plin plan, ngga konsisten.

Yuk, bakal ku coba lagi konsisten.

Streaming Drunk - Dazed.

Jangan lupa di vote and comment
Biar aku semangat
Bye.

ADELFOTITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang