02

846 52 28
                                    

Jangan menyakiti orang lain. Sedangkan alasanmu hanya....

 Kamu tak suka melihat dia bahagia. 

****

Pelan-pelan aja bacanya, part ini panjang~~

Happy reading...

.

.

.

.



"Tidak, tidak akan."

Bora bahkan menjawab tanpa berpikir. Suaminya sempat yakin  istrinya akan membela, mengingat kesan pertama mereka baik. Paham istrinya bukan tipikal orang yang mudah suka apalagi dekat dengan orang lain.

Satu hal yang terlewat, istrinya sangat keras kepala.

"Lalu kenapa kau menulis pledoi (pembelaan), untuknya?"

"Karena ini bukan kejahatan."

Bora memandang berkas itu, berupa  kumpulan potongan berita, menutupnya lagi. Tangannya beralih menunjuknya berkas perkara lain.  "Aku bertanya kau lebih bersimpati ke kasus yang mana?"

Suaminya memandang kedua berkas itu, menunjuk salah satunya. "Ini bukan pembunuhan tapi pembelaan diri."

Perkara kedua.  Seorang pelajar  menusuk perampok yang hendak memperkosa kekasihnya. "Kamu tau kenapa lebih bersimpati kepada perkara kedua. Mens rea."

"Mens rea?" Istilah yang pasti tak suaminya ketahui. 

"actus non facit reum, nisi mens sit rea atau sesuatu perbuatan tidak dapat membuat orang menjadi bersalah kecuali bila dilakukan dengan niat jahat." Jelas Bora.

"Penjelasanmu rumit."

"Niat, Itu intinya." Menunjuk berkasnya lagi. "Kedua kasus ini adalah pembunuhan, tapi kenapa ada yang dipenjara,  ada yang dibebaskan."

Kasus pertama tersangka dibuktikan tidak sengaja. Di penjara dengan tuduhan kelalaian, hukuman 3 tahun dan denda, bukan hukuman mati seperti tuntutan jaksa. Bora menganggap hukumannya sudah cukup.  3 tahun dan dia menyesal seumur hidup kehilangan istrinya. 

Perkataan pria itu pertama setelah keluar penjara. 'Lebih baik aku di penjara. Ketika pulang ke rumah, aku melihat tempat kematian istriku.' Lelaki itu akan dihantui perasaan bersalah. Hukuman yang lebih berat.

Kasus kedua bebas,  menerima pembinaan remaja selama 1 tahun. Benar katamu Ini pembelaan diri, dari awal dia tidak berniat membunuh. 

Dalam kasus Moon Young, kedua pelaku mengatakan bahwa Moon Young alasan mereka membunuh ayahnya. Moon Young mempengaruhi ayahnya sehingga namanya masuk dalam hak waris. Sehingga itu menjadi alasan mereka membunuh Ketua Ko.

"Itu bukan karena pengaruh Moon Young, tapi motif mereka sendiri. Moon Young tidak melakukan kejahatan. Ketua Ko menemuiku secara sadar untuk mengubah isi wasiatnya."

"Ooh... aku mengerti, Ketua Ko berbuat sesuai keinginannya sendiri." Suaminya menyimpulkan.

"Benar, ini bahkan bukan sebuah kejahatan."

"Kalau aku simpulkan, seperti setan memang mengoda kita, tapi kita tidak dipaksa, karena kita bergerak sesuai keinginan dan kehendak kita." Sunwoo mempermudah penjelasan rumit istrinya.

Another WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang