41 ~ Kangen

1.1K 165 1
                                    

Lisa mendesah lega waktu Ambunya Mina pergi dari warungnya Bambam. Dalam hati merapalkan maaf, merasa berdosa udah ikut menyembunyikan peristiwa apa yang tejadi pada Mina minggu lalu.

Walau dia gak ada tempat malam itu, tapi dia cukup tau diri untuk menjadi sosok pasif yang gak akan banyak tanya, dan hanya akan mengamati perubahan yang terjadi pada Jiho Jungkook dan Mingyu yang kompak bungkam, dan mengasingkan diri, yang kelihatan. menjauh dari anak-anak Gang, dan menghindar dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka lemparkan

Gimana gak bertanya-tanya, waktu malam itu pulang-pulang Mingyu buat gempar satu Gang gara-gara motornya nabrak pagar rumahnya sendiri, yang membuat mereka keluar rumah masing-masing dan terkejut melihat 5 orang itu datang dengan keadaan kacau, gak bisa di ungkapin dengan kata-kata. Belum lagi tangisan Mina yang kelihatan ketakutan, gak mau menjauh dari Jiho. Terus Eunha yang pergi ke rumah ujung untuk meminta izin sama Ambu Mina, kalau malam itu Mina akan menginap di rumah Jiho bersamanya.

Saat Lisa dan Rose ingin ikut, Jungkook sama Mingyu sama-sama melarang, tanpa penjelasan. Lalu udahnya ninggalin mereka masuk ke rumah masing-masing.

Gak sampai di situ, besoknya Mina mengurung diri di kamarnya, berhari-hari gak keluar rumah, juga gak pergi ke Kampus. Bukan cuma Mina, tapi Eunha juga sama-sama mogok ke luar rumah, bahkan mengunci kamarnya. Dia hanya akan membukakan pintu kalau Jiho atau pun Jungkook yang berkunjung untuk mengantarkan makan. Bahkan Jaehyun berasa gak di anggap sebagai pemilik rumah, sebagai abangnya Eunha

"Hey pacar, kok ngelamun" sapa Bambam sambil bawa satu stik es krim, se udah ngelayanin pembeli yang berkunjung di warungnya

"Kenapa? Masih kepikiran sama anak-anak, hm?" tanya Bambam lagi prihatin. Lebih prihatin sama circle pertemanannya yang makin ke sini malah makin gelap, gak ada aura-aura positifnya

"Pusing Bam, gue penasaran mereka kenapa.

"Udah jangan di pikirin, takutnya ini privasi mereka, yang"

Lisa ndengus, "Privasi mana yang taunya ramean, yang gak di kasih tau setengahnya juga. Ini namanya rahasia, mereka nyembunyiin sesuatu dari kita Bam"

Bambam terkekeh, dia ngerti maksud Lisa, dan dia sendiri penasaran ada apa. Tapi dia memilih mengedikan bahu, akhir-akhir ini anak-anak Gang menjadi lebih sensitif. Terutama yang cowok, karena emang dia seringnya main sama yang cowok. Tapi akhir-akhir ini semuanya menjauh, gak ada lagi yang namanya main bareng, jalan bareng, bahkan ulang tahun June kemaren aja gak ada perayaan kaya biasanya. Semenjak confess-nya June yang gagal bulan lalu, June Rose menarik diri, Bambam ngerti mungkin June Rose butuh waktu untuk bisa kembali seperti semula, karena yang Bambam dengar Rose ngegantung June tanpa penjelasan apa-pun.

Tapi, yang Bambam gak ngerti kenapa Jaehyun juga Jungkook jadi ikut-ikutan stres, entah Jaehyun yang di skors Kampus gara-gara memundurkan diri dari Rumah Sakit dan otomatis melanggar kontrak. Lalu Jungkook yang hilang-hilangan, praktek enggak ngampus juga enggak. Bahkan di Gang juga gak kelihatan. Sesekali cuma ngeliat Jungkook itu ya di snapgram Eunha yang entah kemana dua orang itu

Terus seminggu lalu, pulangnya Mingyu yang membalut Mina dengan jaketnya, di ikuti Jiho dengan jas putihnya kotor, gaunnya Eunha yang basah, dan juga kemeja Jungkook yang ada noda merah, entah itu apa, yang pasti pikiran Bambam udah bergerilya kemana-mana, memikirkan kemungkinan-kemungkinan apa yang udah terjadi dengan anak-anak itu

"Kok jadi lo yang melamun sih!" Seru Lisa ketawa kencang. Di sebelahnya Bambam tersentak kaget setelah Lisa nendang kakinya tadi

"Ngagetin yang!" seru Bambam kesal mengusap dadanya

"Ya abis itu di panggil-panggil mamak gak di saut-saut"

"Eh sumpah? Apa katanya?" tanya Bambam kaget

"Iya makanya! Mamak nanyain Yeji doang. Gue bilang tadi lagi main sama Ruto, di ajakin ke Balai Kota kan tadi" Bambam ngangguk-ngangguk

"Hng Lis btw..." ucap Bambam menggantung buat Lisa menoleh dengan alis terangkat sebelah

"Apa?"

"Yang kemaren gue beliin, udah di pakai?"

Lisa tersentak, tapi udahnya ketawa. "Udah"

Bambam menoleh bingung, "Kok ketawa? Terus gimana?"

Lisa senyum aja, terus ngulurin tangannya yang di sambut Bambam dengan bingung

"Selamat"

~


"Rose..."

Rose tersentak kaget, baru aja dia beres buang sampah ke depan Gang tengah malam begini. Soalnya dia juga lagi dalam posisi menghindar dari Jaehyun juga June. Sialnya June datang dengan motornya, padahal ini udah jam 1. Ah tapi palingan main -Batin Rose

"Halo cantik, apa kabar? Baru liat batang hidungnya nih" Goda June nyolek-nyolek siku Rose, buat Rose ketawa

"Apa sih! Jangan colek-colek! Kamu juga dari mana? Jam segini baru pulang?" tanya Rose balik sambil berkacak pinggang

"Dih kenapa emang? Suka-suka aku dong mau balik jam berapa"

Rose mendelik sebal, "Liat coba itu rumah kamu, gelap. Gak di hidupin lampunya! Coba kalau pulang malam itu bilang aku, biar aku yang hidupin lampu. Atau titip ke siapa kek, biar gak gelap-gelapan gitu. Serem"

June mendengus, dia matiin motornya, duduk nyamping dengan Rose yang berdiri menghadapnya

"Kan aku takut ganggu kamu lah kalau nitip rumah, kan kamu belum bilang apa-apa lagi setelah hari itu..."

Rose tersentak, dia baru ingat keduanya lagi dalam mode break, atas permintaan Rose sendiri. Jadi baik dia atau pun June belum saling sapa lagi, dan Rose belum berani bilang apa-apa. Karena hatinya masih kerasa ada satu yang ngeganjal. Satu nama.

"Anak-anak juga lagi kacau-kacaunya kan? Keliatan sama kamu juga kan kalau mereka lagi saling ngehindar? Sama kaya aku sama kamu kemaren" ucap June sambil terkekeh

Rose meringis sambil ngangguk membenarkan, "Iya kenapa jadi nular ke anak-anak juga ya sekarang?"

June ketawa, "Iya kan? Jangan-jangan karma gara-gara ngetawain kita yang hampir putus. Padahal mah enggak. Tau rasa tah, ada apa gak tau mereka. Di grup cowok aja sepi banget, gak pernah-pernahnya. Bambam yang biasa ngidupin suasana juga mendadak kunci mulut, gak banyakin bacot!"

"IH! IYA BANGET! Di grup cewek juga sama Jun. Sepiiiii banget! Kita gak pernah saling kabar-kabaran lagi, minimal Eunha yang spam minta jemput. Atau Mina yang minta temenin ke Klinik. Sekarang gak ada sama sekali. Chat terakhir pun udah dua bulan lebih" keluh Rose lesu

"Ini aja liat Gang sepi gini kaya kuburan. Kalau mau pergi pasti sumput-sumputan, liat-liat kondisi. Gak ada yang mau ketemu pas-pasan"

"Termasuk kamu yang baru pengen pulang sekarang?" sindir Rose, June cengengesan, terus nunjuk Rose dengan dagunya

"Kaya kamu juga, yang gak pernah-pernahnya buang sampang tengah malam. Padahal aku tau ya kamu itu pantang buat keluar ke Gang sendiri tengah malam gini"

Giliran Rose yang terkekeh sambil ngangguk membenarkan

June ketawa, dia tarik tangan Rose buat ikut naik ke motornya, "Jalan yuk, mumpung anak-anak gak liat"

Rose nurut, dia naik ke belakang motor June, yang langsung udahnya June jalanin motornya berbaur dengan kendaraan lain yang berjalan santai di tengah malam begini

"Rose..."

"Hm?"

"Rose..."

"Iya?"

"Sayang..."

"Ap--eh?"

"Aku kangen"

Anak Gang - Kisah Klasik || 97LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang