Mew POV - 25

1.6K 168 3
                                    


Hari ini sudah hari Jumat dan aku bersiap - siap untuk segera berangkat ke Itali, saat aku akan naik ke dalam pesawat, Grace menghubungiku ...

'Ya Grace ..'

'Tuan ... papa mengijinkan Gulf tinggal dirumah kita lagi ....' 

'Kamu yakin Grace?' aku bahagia setengah mati mendengar nya , dan Aku bisa mendengar suara bahagia dari Grace diseberang sana ...

'Yakin tuan .... tolong bawa Gulfku pulang ... aku akan berikan apapun ... asal tuan bisa membawa Gulf pulang ....'

'Baiklah ... aku akan membawa Gulf pulang .... bukan untukmu .. tapi untukku juga ...'

'Terima kasih tuan ...'

Aku menutup telepon Grace dan segera masuk ke dalam pesawat dengan perasaan lebih bahagia dibanding sebelumnya. Aku mengirim pesan pada Sofia untuk menghandle pekerjaanku karena aku akan berada di Itali selama waktu yang aku butuhkan untuk membawa Gulf dan Teo pulang.


Sudah tengah malam saat aku tiba di apartemen Gulf, tapi saat aku sampai bukan Gulf yang menyambutku tapi seseorang yang aku tidak kenal ... selama ini aku datang aku tidak pernah bertemu dengannya.

"Dimana Gulf?" tanyaku pada perempuan yang berada di depan pintu.

"Maaf Anda siapa?"

"Aku Mew ..."

"Oh .. halo Mew, aku Nina, tetangga sebelah Gulf ... masuklah ..."

Aku mengikuti perempuan itu masuk dan aku melihat Teo sedang bermain di dalam box nya di dekat sofa di ruang tv. Aku masuk ke kamar mandi, mencuci tanganku, lalu melepas jaket yang aku pakai, meletakkan di gantungan ruang gantung jaket belakang pintu seperti yang biasa aku lakukan. Aku mendekati Teo dan Teo seperti mengenaliku ..

"Daddy ..."

"Hey ... Teo ... memanggilku apa .... sekali lagi sayang ... panggil daddy lagi ..."

"Daddy ..." aku menitikkan air mata dan menggendong Teo dari box nya lalu menciumi wajah Teo dan Teo tertawa terkikik karena aku mencium seluruh wajahnya.

"Mew ... duduklah ... minumlah ini .... "

"Oh terima kasih ..."

Aku duduk di sofa dan memangku Teo sambil meminum teh hangat yang dibuat untukku.

"Dimana Gulf?"

"Emm ... jangan emosi dulu ya ... boleh aku tanya dulu?"

"Tentu ....."

"Apa .... kalian memiliki hubungan?"

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Oh tidak ... maksudku .. aku bertanya seperti itu karena ... kalau kamu memang mencintai Gulf ... segera ungkapkan pada Gulf ... karena saat ini ...."

"Ada apa ... katakan padaku ..."

"Ada seseorang yang berusaha menarik perhatian Gulf ... bahkan aku yang berkata bahwa aku ibu dari Teo saja ... dibuat seolah tak bisa berkutik dengan taktik dia ..."

"Maksudnya?"

"Begini ... setiap ada orang yang mendekati Gulf ... ayah selalu memintaku untuk berpura - pura menjadi kekasih Gulf dan Teo adalah anakku ....  selama ini berhasil ... tapi perempuan satu ini .. dia tidak perduli ... dia mendekati Gulf setiap hari dengan cara liciknya ... dia memanfaatkan kebaikan hati Gulf untuk penyandang tuna netra ..."

"Bagaimana bisa ..."

"Gulf ... sudah beberapa hari ini ... berangkat jam 7 pagi, pulang jam 11 atau 12 malam ... diajak sama orang itu ke sebuah panti asuhan yang memang khusus untuk tuna netra ... Gulf jadi senang berada disana ... dan perempuan itu sepertinya mendekati Gulf dengan cara seperti itu ..."

My Wife's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang