Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ngebut, plis jangan enek.. Yg mikir ini cerita kok datar banget, Iya sengaja dibuat ringan tanpa konflik pelakor tanpa konflik yg aneh aneh, konfliknya yg cuma ada pada dinda sama radithnya aja.. Jadi maaf kalau membosankan...
😘😘😘
🦋🦋🦋
Jangan berfikir macam macam, karena radith masih bisa menahan dirinya. Tentu saja meskipun ia sangat sangat sangat ingin memiliki dinda seutuhnya, namun sebisa mungkin radith menahan diri. Mengingat baru dua hari mereka bertemu.
Semalaman mereka hanya tidur bersama, berciuman dan berpelukan, tidak lebih, hanya sesekali dinda protes karena radith dengan tangan usilnya terus mencuri curi pada dadanya.
Pagipun radith tak kalah usil, maklum, perjaka yg haus belaian, ya radith ini. Sekalinya dapet cewek, gak gak bisa move on, mau gimana lagi, si montok kesayangan yg bikin mentok hatinya.
" sesek napas ini.... " protes dinda, radith belum juga bangkit dari tidurnya. Menumpu kepalanya pada dada dinda, mendusel dan sedikit mencium ujung puting dinda.
" masih betah, bentarannn... "
" ihh mamas, udah siang.. Katanya mau pulang dulu.... " protes dinda.
" ya ini udah pulang... Kamu itu rumah mas..... Mau sejauh apapun mas nugas, bakal baliknya juga ke kamu.. "
Dinda menjewer telinga radith, " aku bilangin mamah nih... "
" yaudah gih bilang, palingan dedek suruh siapin diri buat dilamar, mamah kan udah bilang kemarin... "
Capek membujuk radith, akhirnya dinda menyerah, ia memilih menikmati momen mereka saat ini. Kesel dengernya kalau udah bahas soal nugas nugas, dinda pasti kesepian lagi..
" dek... "
" hem... "
" ngapain kemarin ke Kantor Imigrasi, kamu mau kemana?? " kata radith masih memejamkan mata, bersandar didada empuk dinda.
" kok mas bisa tau?? " heran dinda, setau dia, dia belum cerita dengan radith.
