•Play music
Yiruma : River flows in you.
.
Jehan berbalik setelah menatap kepergian mobil Jimin. Iapun kemudian berjalan mendekati pagar dan mulai membukanya. Namun saat gerbang itu terbuka sesuatu yang berat menubruk tubuh Jehan hingga ia memekik terkejut sampai terjatuh ke belakang dan berakhir tulang ekornya terasa nyeri.
Brugh
Dilihatnya sebuah tas cukup besar seakan isinya hendak membeludak keluar. Jehan mendongak menatap dua mata hitam yang tengah menyorotnya begitu tajam terselimuti oleh amarah.
"Sudah jam berapa sekarang dan kau baru saja pulang? Darimana saja kamu Na Jehan!!" suara bariton itu membentak Jehan yang memejamkan manik.
Hingga eksistensi orang lain menarik manik obsidian Jehan. Diliriknya seorang perempuan yang melipat kedua lengannya dengan sorot mata congkak menatapnya dari balik tubuh sang ayah. Dia mendesis ringan karena sudah jelas perempuan itulah yang menghasut ayahnya dengan kalimat berbisa dan penuh dusta hingga membuatnya seolah menjadi pendosa dimata sang ayah.
Tuan Na mengerang "Na Jehan jawab pertanyaan ayah sekarang! Darimana saja kau sampai selarut ini!"
Jehan terdiam mengamati mimik wajah sang ayah begitu santai namun terkesan dingin. Dia kemudian berdiri dan menepuk roknya yang terkena debu lantas memandang ayahnya "Jika Jehan mengatakan yang sebenarnya. Apakah ayah akan percaya?"
Sebuah dengusan kasar keluar dari Tuan Na. Dia mengamati penampilan putrinya dari atas ke bawah hingga manik itu jatuh pada kapas yang menempel pada kening kiri Jehan.
"Apa yang terjadi padamu? Kau bertengkar lagi dengan temanmu!!" tuduhnya yang dibalas helaan nafas oleh Jehan.
"Lebih tepatnya aku baru saja bergulat dengan seseorang" balasnya membuat Tuan Na terkejut lantaran dugaan negatif kini bersarang di kepalanya. Pria itu kemudian mendekat dan...
PLAK
Satu tamparan telak meluncur di pipi mulus Jehan bahkan membuatnya berpaling karena kuatnya tamparan itu. Ia hanya diam mendengar nafas ayahnya yang memburu.
"Sejak kapan kau menjadi gadis liar seperti ini Jehan?! Bagaimana tanggapan tetangga jika mereka tau kau adalah gadis tidak bermoral seperti ini!" bentaknya sekali lagi yang tidak ditanggapi oleh Jehan.
Namun detik berikutnya sebuah suara yang begitu mendayu dan manja bahkan suara itu begitu Jehan benci saat terdengar. Ia melirik kearah Yuna---ibu tirinya. yang sedang mengelus lengan ayahnya seolah menenangkan singa yang tengah mengamuk kelaparan.
"Tenangkan dirimu sayang. Kita bisa mendengarkan alasannya terlebih dahulu kenapa Jehan bisa pulang samai larut" ucapnya begitu manis.
Tuan Na menghela lalu menatap sang istri "Kau sudah dengarkan apa yang dia katakan tadi. Dia pulang larut karena baru saja berkelahi dengan seseorang"
Yuna tersenyum begitu tulus dimata Tuan Na namun terlihat bak seorang siluman yang tengah menghipnotis dimata Jehan "Bisa jadi dia hanya bercanda sayang. Kendalikan emosimu jangan mudah percaya dengan candaannya. Kau seharusnya tau Jehan senang membuat lelucon jadi jangan kau anggap serius setiap ucapannya"
Tuan Na menghela sekali lagi lantas menoleh memandang Jehan yang masih diam berdiri di hadapannya "Na Jehan" panggilnya lalu mendekat hendak menyentuh bahu putrinya namun dengan cepat Jehan menghindar.
Gadis itu mengangkat pandangannya menatap wajah Tuan Na begitu dingin lalu berganti kearah Yuna yang sedang menatapnya dengan senyum sinis di sana.
"Kenapa Jehan?" Tanya Tuan Na heran membuat putrinya menoleh kembali menatap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL
FanfictionRyu Jimin dipertemukan dengan seorang gadis yang berhasil menghentikan aksi bunuh dirinya. Pertemuan yang tak disengaja tersebut membuat mereka saling mengetahui problematik kehidupan satu sama lain. Dari hal terkecil hingga menguak kebenaran yang s...