Gimana nih?. Hati Ini Seperti resah akan sesuatu.
Happy Reading.......
Yena Sampai Dirumah Dengan selamat, Tentunya ini karena Supirnya. Yena Sudah mandi Dan Akan Bersiap siap untuk makan. Saat Yena menuruni Tangga Rumahnya, Karena kamarnya berada Di lantai 2.
Tiba Tiba Bel rumah Yena berbunyi, Yena Cukup Heran. Ini sudah jam 20.09 siapa yang akan Mau Kerumahnya. Lagian Kalau pun Sahabatnya mereka Pasti Sudah Masuk.
Dengan sedikit Berlari Yena menghampiri Pintu dan Membukanya. Ternyata ada Seorang Ojol yang menanti sambil Menenteng Sebuah Kantongan Plastik.
"Ini Dek Pesanannya." Si Ojol Tersebut Mengarahkannya Kepada Yena. Yena mengerutkan Keningnya, Dia Tak ada memesan apapun.
"Tunggu Deh Bang!. Saya Ngk ada Mesan apa apa deh, Kok Bisa Pesanan Saya Diantar?."
"Ohh itu Dek, Ini Kiriman Dari Yang Namanya Fero. Dan Ini Udah Dibayar Kok." Kata Ojol Tersebut, Yena Yang Merasa Sedikit Bigung Hanya Menerimanya saja.
"Makasih Banyak Bang!." Balas Yena, Ojol Tersebut Tersenyum dan Langsung Pergi Dengan Motornya.
Yena masuk Kedalam Rumah, Dia langsung Duduk Di sofa Ruang Tamu Mereka. Dia Membuka PlastiK itu dan Ada sekotak Martabak Manis. Dengan Keju dan Coklat Yang meleber sampai Keluar.
Yena Tersenyum, Ini adalah Martabak KesukaanNya. Tapi Dia Tak Tau apakah Ini sama Rasanya dengan Martabak Langganannya?. Ahh Bodo Amat saja, Yena Mengambil Remote dan Menyalakan Televinya.
Dia Mulai Memakan Martabak Itu dengan Lahap sembari Menonton. Dia akan kenyang Malam Ini, Beruntung Juga Ini Gratis Ha Ha Ha!.
Saat Menikmati Makanannya Tiba tiba Ponsel Yena Berbunyi. Ohhh My I, Yena lantas Mencari Ponselnya yang Ternyata ada Di Atas Rak Buku yang terletak dekat Tangga.
Yena melihat Nama Fero Tertera. Yena Langsung Mengangkatnya dan Tanpa Basa Basi Langsung Bertanya.
"Tumben Nelpon?." Ujar Yena, Sedangkan Di Sebrang Sana Hanya Menghembuskan Napas Kasar Yang dapat Didengar Yena.
"hehehe, Sorry. Emang ada apaan Sih?." Yena Cukup gugup Karena Fero menelponnya.
"Apa Lo ngk bakal Bilang makasih Buat Martabaknya?." Balas Fero Membuat Yena Yang masih memegang Martabak Hampir Menjatuhkannya.
"Lo Sehatkan?.Biasanya Loh Ngk Perlu tuh Kata Terima Kasih." Kata Yena dan memasukkan Martabak kedalam Mulutnya.
"Sehatlah!."
"Ada Niat lain yah?." Tebak Yena Pada Fero.
"Otak Lo emang Pinter Banget Ya?. Gue baru Nyampe Dirumah Gue, Nah Gak ada Yang Dirumah. Mana Gue belom Masak Lagi, Trus......"
"Haaaa Truss??." Sahut Yena
"Iya iya Trus apa?." Fero Malah Bertanya Lagi.
"Lo mau Gue masakin Gitu?. Kalo Berani Lo jemput Gue Kesini Yahh jemput." Balas yena Bercanda Pada Fero. dia tak Mungkin Berani, Dia saja Cukup Gugup berada didekat Fero.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt To Live
Teen FictionHidup tak pernah Enak! Hidup Bukan Kebahagiaan!!. Jika ingin bahagia, Matilah, ha ha ha Ya!. Hidup memang Keras!. Mencintai Sendiri, Hidup Sendiri dan sekarang? Orang Tua Saja Tak Punya. Kesepian Adalah Kata Yang memang Tepat!. Ditinggalkan Oleh Ora...