FOREVER

1.1K 30 2
                                    

CERPEN

-------

Aku menarik kedua sudut bibirku saat melihat Pemilik Punggung lebar yang sedari tadiku pandang, Ia sibuk kesana-kemari mengambil bahan untuk menu sarapan pagi kami, Dengan terampil tangannya memotong wortel segar dengan ukuran kecil.

Pun Aku melangkahkan kakiku menuju meja makan, Suara yang ditimbulkan oleh langkahku membuat dia membalikkan tubuhnya, Menatapku dalam lalu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya lagi, Aku mendesah kecewa saat ia tidak menghampiriku dan mengucapkan selamat pagi dengan Kecupan didahi.

“Apa kau perlu bantuan?”Tanyaku sambil menopang dagu dengan tangan. ia masih belum menjawab tawaranku.

“Tidak, Aku tidak akan membiarkan dirimu mengiris jarimu sendiri bukan bahan sarapan kita.” Aku mendengus sebal, Aku memang menyukai jika ia mengkhawatirkanku namun tidak sampai aku tidak boleh memasak.

 Ah, ini mungkin karena tingkat kecerobohanku terlalu fatal, Seminggu yang lalu aku memasak sendirian namun bukannya menghasilkan sarapan yang mengugah selera melainkan dapur yang berantakkan dan pecahan gelas dimana-mana hingga aku tak sadar bahwa kakiku terluka dan mengeluarkan darah begitu banyak.

“Sarapan sudah siap.”Suara Kiki membuyarkan semua lamunanku. Aku memperhatikan Kiki yang sedang menatap makanan diatas meja.

Aku mengambil piring Kiki lalu menaruh nasi dan lauk pauk yang sudah tersedia, Ia tidak pernah mengeluh apapun dengan porsi makan yang kusediakan. dia si pengertian dan aku si pengeluh atau mungkin si ceroboh, Entahlah karena terlalu banyak kekuranganku dan terutama aku tidak bisa memasak sedangkan dia begitu mahir. Aku iri pada suamiku sendiri.

Sarapan pagi ini berbeda karena aku yang terlampau diam dan hanya menimpali pertanyaannya dengan gelengan dan anggukan. Aku terlalu kecewa pada diriku sendiri yang tidak bisa apa-apa dan mengapa dia mau menikah denganku? Walaupun aku tahu jawabannya namun aku kurang begitu yakin apalagi aku memiliki banyak kekurangan.

“Kenapa istriku yang cantik ini tidak cerewet seperti biasanya?”Tanya Kiki saat aku menaruh piring di wastafel dan mulai mencucinya satu persatu.

Aku menegang saat sepasang tangan memeluk pinggangku merapatkan tubuhku dengannya, Dan sekarang aku takut bahwa kiki akan mendengar detak jantungku yang terlampau melewati batas detaknya.

“Dear, Aku mencintaimu. Kumohon jangan memikirkan sesuatu yang akan menyakiti dirimu sendiri.” Aku mengangguk paham lalu memegang sepasang tangan yang berada dipinggangku. Kenapa aku begitu bodoh karena terus menyalahkan diriku padahal Kiki menerima apapun kekuranganku. Astaga, Aku mencintainya

“I love you forever mutiara Verischa putri.”Suara seraknya terdengar jelas ditelingaku. Tak menyangka setetes air mata jatuh dan mengenai permukaan tangannya. Dengan gerakan cepat ia membalikkan tubuhku.

“Hey, Jangan menangis.” Ibu jarinya menghapus air mata yang masih mengenang dipermukaan pipiku lalu ia menenggelamkan diriku didalam pelukannya. Aku makin terisak. Menyesali pemikiranku beberapa menit yang lalu. Aku begitu beruntung memilikinya.

“I love you too Teuku Ryzki.”Gumamku disela tangisanku, Aku memeluknya lebih erat lagi. Memberitahunya bahwa aku juga begitu bahkan sangat mencintainya.

----------------------

MAAF YA INI PENDEK BANGEEET SOALNYA BESOK ULANGAN DAN INI NGETIKNYA NGEBUT COY HIHI.

BERHARAP KAMU SUKA;*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNEXPECTED•CJRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang