39.KENYATAAN PAHIT

1.4K 61 0
                                    


Aku yang selalu ada dihadapanmu tidak pernah kamu lirik,sedang dia yang sudah berbeda alam selalu mendapat perhatianmu

***

~Alnaya Hanslay~


  Drett.....
  Drettt......

Marcell yang sedang sibuk dengan stik game ditangannya spontan memejamkan mata mendengar getaran ponselnya diatas meja.
Dengan malas akhirnya dia meraihnya, keningnya langsung mengkerut melihat nama yang tertera di ponselnya.

Nara? Tumben banget malem-malem gini nelpon.

"Iya Ra."

"Cell maaf ganggu malem-malem."

"Enggak kok.Ada apa."

"Emmm Cell Naya ada sama lo nggak ya.Soalnya dari tadi siang dia belum pulang sekolah."

Marcell langsung berdiri dan melihat jam.

"Serius lo? Ini udah jam delapan masak dia belum pulang."

"Iya serius,gue kira dia sama lo.Gue enggak kenal teman dia selain lo.Tolong cari Naya ya Cell gue takut dia kenapa-napa."

"Iya gue langsung berangkat."

"Sekali lagi maaf udah ngerepotin lo."

Nitt........

Marcell langsung menutup telpon dan meraih kunci motornya.
Kemana Naya? kenapa belum pulang sampai larut malam.

***

Hampir semua tempat Marcell jelajahi,mulai dari rumah Riri rumah Diana bahkan dia juga menelfon Jonas memastikan Naya sedang bersama Zou atau tidak.
Tapi semua menjawab 'tidak tau keberadaan Naya'

Jalanan yang ramai membuatnya semakin sulit mencari ditambah suara klakson dimana-mana membuat konsentrasinya buyar.

Tepat dilampu merah Marcell memukul keningnya sendiri,dia lupa satu tempat.

"Astaga! kenapa gue nggak kepikiran Sweet home."

Dengan kecepatan diatas rata-rata motornya melaju menuju rumah tua itu.
Dan ternyata benar dari kejauhan tampak ada penerangan didalamnya,dia sangat hafal jika Naya takut gelap jadi lampu emergency didalamnya akan menyala jika ada Naya.

Marcell menggeleng sendiri melihat Naya yang sedang memeluk lututnya dan sesekali sesegukan.

Pasti habis nangis!

"Umur udah  besar tapi kelakuan masih kayak bocah,"kata Marcell yang duduk disampingnya.

"Berapa kali dibilang kalo pulang sekolah langsung pulang kerumah jangan mampir,sampe malem lagi,"katanya lagi.

Naya tidak menjawab sedikitpun, bahkan memandang Marcell saja malas.

Marcell menatapnya aneh tumben sekali dia tidak banyak omong,atau jangan-jangan kesambet setan pohon besar didepan.

"Nay,"panggilnya menggoyangkan lengan Naya.

"Lo baik-baik aja kan."

Betapa terkejutnya Marcell saat menghadapkan kedua pundak gadis itu.
Matanya sembab dan  hidungnya merah serta rambut yang sudah berantakan, pasti ada yang tidak beres.
Apa ini ada hubungannya dengan kejadian pulang sekolah tadi siang.

"Lo kenapa?"

Naya tidak menjawab tapi tangisnya kembali pecah memenuhi Sweet Home.

Marcell yang kaget hanya diam seraya menepuk bahunya pelan.
Dia tidak berkata 'tenang' karena menurutnya mengucapkan kata itu malah semakin membuat tangisannya tidak berhenti dan bertambah kencang.

Alnaya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang