Sowon berjalan kembali ke dalam restoran itu dan menghampiri Nayoung. Sowon mengambil kotak yang ada di meja, beserta dengan bunga yang tadi ia tinggalkan.
"Sowon-ah"
Sowon tidak menjawab dan memegang tangan Nayoung. ia menarik Nayoung keluar dari restoran itu.
begitu sampai di luar, Sowon melepaskan genggaman tangannya. Nayoung yang sedari tadi hanya memperhatikan tangan mereka pun mengalihkan padangannya ke wajah Sowon.
"Nayoung-ah, kau salah satu orang yang berharga untukku, kau selalu ada untukku dan selalu sangat baik padaku. aku menyayangimu Nayoung, tapi hanya sebagai seorang teman...." ucap Sowon lalu memberikan kotak dan juga bunga yang tadi ke tangan Nayoung.
wajah Nayoung pun terlihat sangat kecewa.
"Sowon-ah tidak bisakah kau pikirkan dulu? aku tidak meminta jawabanmu sekarang, kumohon pikirkan dulu ya?" ucap Nayoung memelas.
"Nayoung-ah..." Sowon mengeluarkan kalung yang tertutup kerah bajunya dan memperlihatkannya kepada Nayoung.
"aku tidak bisa memberikanmu harapan Nayoung, karena aku sudah milik orang lain" ucap Sowon.
Nayoung terlihat sedikit terkejut.
"siapa orang nya? apa aku boleh tau siapa orang yang sudah memiliki hatimu? apa aku mengenalnya?" tanya Nayoung.
"Sinb...Sinb orangnya, waktu itu, saat aku menangis sendirian, itu karena aku bertengkar dengan Sinb. maafkan aku karena tidak memberitahumu lebih awal" ucap Sowon.
Nayoung tersenyum pahit. ia menggeleng pelan.
"tak apa Sowon-ah, aku yang bodoh karena tidak mencaritahu itu terlebih dahulu. maaf ya, aku tidak seharusnya memberikanmu ini. aku harap kau bisa bahagia dengannya" ucap Nayoung.
"Nayoung-ah...jangan bicara seperti itu. kau.. terdengar seperti ingin pergi meninggalkanku" ucap Sowon.
"aku butuh waktu Sowon-ah, merelakan orang yang kau sayang demi kebahagiannya itu tidak mudah" ucap Nayoung tersenyum lalu hendak pergi.
Sowon menahan tangan Nayoung lalu memeluknya.
"Nayoung-ah kau temanku yang sangat berharga, aku tidak ingin kehilanganmu. maafkan aku, aku yakin kau akan bertemu seseorang yang lebih baik dan bisa mencintaimu di luar sana. kumohon berjanjilah, jangan menjauh dariku" ucap Sowon.
air mata Nayoung jatuh, namun ia segera menghapusnya dan melepaskan pelukannya dengan Sowon.
"aku janji, tenang saja Sowon-ah. aku akan tetap ada di sampingmu, kau bisa datang kepadaku kapanpun kau membutuhkanku" ucap Nayoung lalu tersenyum.
"terima kasih" ucap Sowon.
skip~
pukul 09.45 malam
Sowon turun dari taksi lalu masuk berjalan menuju rumahnya. tatapan Sinb padanya tadi terus terngiang-ngiang di kepalanya. ia sangat takut akan ada masalah lagi diantaranya dengan Sinb.
begitu sampai di depan rumahnya, Sowon mengela nafasnya berat. namun setelah itu ia menyadari bahwa lampu di dalam ruangan semuanya mati.
apa dia belum pulang? -batin Sowon.
tiba-tiba Sowon mendengar suara mobil yang baru tiba, dan juga suara pintu mobil yang dibuka dan kembali di tutup. Sowon pun langsung melihat ke arah sumber suara.
"Soojin-ah gomawo, hubungi aku saat kau sudah sampai di rumah" ucap Sinb dari luar sambil menunduk ke arah jendela.
"eo, kalau begitu aku pulang dulu ya" ucap Soojin lalu melambaikan tangan dan melajukan mobilnya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Connected [KSJ x HEB]
FanficWONB~ Instagram:@wonb.ship 1#wonb (06012021) 1#sinwon (06012021) 1#tomandjerry (10012021) 1#heb (31012021) 1#kimsojung (09042021)