Malamnya Taufan sudah siap dengan style yang bisa dikatakan , slow. Tidak terlalu mencolok untuk stylenya , dia hanya mengenakan kaos putih polos , ditutup dengan kemeja kotak-kotak berwarna biru gelap , celana Levis hitam , sepatu putih dan jangan lupa masker! Buka Karna Corona , tapi itu sudah jadi kebiasaannya🗿
Taufan menunggu didepan apartemennya , beberapa menit kemudian sebuah mobil berwarna merah berhenti tepat didepannya.
Halilintar menurunkan kaca mobilnya , lalu menoleh kearah Taufan. "Masuklah" Taufan mengangguk , dia membuka pintu bagian depan disebelah pengemudi.
Halilintar melihat baju yang taufan pakai , simple tapi kelihatan bagus. "Kita akan kemana?" Tanya halilintar kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Mall? Restoran? Taman bermain? Time zone? Bioskop?" Taufan menjawab , dia memegang dagunya layaknya orang berfikir. Halilintar melirik kearahnya , tersenyum tipis lalu kembali fokus kearah jalan.
"Kau ingin kemana?" Tanya halilintar , Taufan masih berfikir. "Hali , kita kebioskop! Ada film keluaran baru!!" Jawab Taufan antusias , halilintar mengangguk lalu memutar stir mobilnya.
( Skip •sesampainya disalah satu mall• )
"Kau tidak ingin belanja dulu?" Tanya halilintar , Taufan menggeleng. Akhirnya mereka menuju lantai 4 ditempat bioskop.
Selesainya membeli tiket , halilintar mengajak Taufan untuk makan terlebih dahulu. "Kita dikasih waktu berapa lama hali?" Tanya Taufan , dia berjalan beriringan dengan halilintar. Tangannya dengan Halilintar sudah bertautan sedari tadi , tapi dia tidak sadar tentang itu..
"Bioskopnya akan dimulai 1 jam lagi" jawab halilintar yang didapati anggukan oleh Taufan.
Sesampainya disalah satu restoran disitu , tidak terlalu jauh dari tempat bioskop. "Kau ingin apa?" Tanya halilintar , Taufan melihat-lihat menu makanan itu. "Sate ayam 5 tusuk sama coffe latte." Jawab Taufan , halilintar mengangguk lalu mengangkat tangan untuk memanggil pelayan.
"Ada lagi?" Tanya pelayan itu , halilintar melihat menunya sebentar lalu memutuskan membeli ramen dengan capuccino dingin.
Pelayan itu membaca ulang pesanan , setelah dilihat kedua pemuda dihadapannya ini mengangguk , pelayanan itu segera memberikan pesanan mereka kearah dapur.
Sekitar 15 menit , makanan mereka sampai. Mereka menyantapnya dengan hening , tidak ada pembicaraan sama sekali , hingga makanan halilintar habis terlebih dahulu.
Halilintar menatap Taufan didepannya yang sedang makan , ada nasi disudut bibirnya , bahkan ada bumbu satenya juga(?)
"Fan , ada nasi tuh" halilintar memberi isyarat dengan dagunya , Taufan meraba sudut bibir kanannya. "Ga ada tuh" jawab Taufan , halilintar mendengus. Tangannya terulur untuk mengambil tisu lalu membersihkan sudut bibir kiri Taufan.
Blushh~
Wajah Taufan memerah , segera dia menunduk untuk menyembunyikan wajahnya itu , halilintar yang melihatnya hanya tersenyum simpul. "Cepat habiskan , kita masih ada waktu 25 menit" halilintar melihat kearah arlojinya , Taufan mengangguk lalu cepat menghabiskan makannya , halilintar kembali tersenyum melihat Taufan.
( Skip again •selesainya makan&nonton• )
"Kita mau kemana lagi hali?" Tanya Taufan sembari memasang sabuk pengamannya. "Ke taman kota , tidak apa? Aku ingin membicarakan sesuatu." Jawab halilintar , dahi Taufan mengernyitkan , heran.
"Kenapa tidak bilang disini saja?" Tanya Taufan , halilintar menggeleng , Taufan menghela nafas lalu mengangguk. Tiba-tiba entah angin dari mana , jantung Taufan berdetak 3 kali lebih cepat.
Sesampainya , Taufan turun terlebih dahulu, diikuti halilintar. Halilintar menggandeng tangan Taufan , yang tentu tidak dapat penolakan dari siempunya tangan.
Mereka berjalan mengelilingi taman kota yang ramai dimalam hari , taufan kelihatan melepas semua bebannya , dan halilintar tau itu.
Halilintar mengajak Taufan duduk disalah satu bangku , yang menurut Taufan sedikit jauh dari keramaian. "Kenapa kesini hali?" Tanya Taufan , halilintar menoleh kesamping , tepat dimana Taufan duduk. "Malam ini ada pelepasan kembang api , kau suka?" Jawab halilintar yang diakhiri dengan pertanyaan , mata Taufan bebinar , detik berikutnya dia sangat antusias untuk melihat kembang api yang akan dilepaskan.
15 menit menunggu , dapat Taufan lihat banyak orang berdatangan , juga beberapa kembang api telah disiapkan.
"Mau menghitung?" Tanya halilintar , pandangannya masih terfokus pada langit-langit malam , yang tampak melihatkan banyaknya bintang-bintang.
Taufan mengangguk antusias , tanpa sadar dia menggenggam tangan halilintar erat. Halilintar yang sadar menoleh kearah tangannya yang digenggam , lalu menoleh kearah Taufan yang menatap langit-langit malam dengan antusiasnya. Mereka mulai menghitung dari sepuluh.
"10"
"9"
"8"
"7"
"6"
"5"
"4"
"3"
"2"
"1"
"0"
Tepat ketika hitungan mundur habis , kembang api meletup kearah langit malam yang indah dan terlihat semakin indah.
"Hali lihat! Itu berbentuk tulisan!" Tangan Taufan menunjuk antusias kearah langit , sedangkan halilintar sedari tadi mengamati wajah Taufan dengan sangat intens.
Selesainya dengan acara kembang api , halilintar mengajaknya pulang. "Hali , kau kata ingin mengatakan sesuatu? Apa itu?" Tanya Taufan disebelah halilintar.
Halilintar menoleh , dia tersenyum tipis. Dia lepas kembali sabuk pengamannya itu , lalu mendekatkan wajahnya kearah Taufan.
Taufan yang mendapat perlakuan tiba-tiba halilintar mulai gelabakan , jantungnya tidak dapat dikontrol dengan mudah.
"H-hali! H-hei! Apa yang kau lakukan?" Tanya Taufan terbata-bata , halilintar sedikit menjauhkan tubuhnya lalu menatap Taufan tepat kearah manik mata cyclone itu.
"Kau cantik" Halilintar mengelus pipi kanan Taufan , dapat Taufan pastikan wajahnya sudah berubah seperti kepiting rebus!
Halilintar mendekat kearah telinga Taufan , lalu berbisik.."aku menyukaimu dari segalanya Taufan , lebih dari menyukaimu! Aku mengakui , aku luluh. Aku cinta padamu." Taufan terdiam , dia sedikit mendorong dada bidang halilintar , lalu mendongak menatapnya.
Halilintar balas menatap Taufan tepat dimanik matanya. "Kau serius hali?" Tanya Taufan tidak percaya , kalian harus tau kalau Taufan sebenarnya sangat bahagia mendengarnya! Tapi dia juga harus memastikan! Dia tidak ingin perasaannya nanti yang dipermainkan.
Halilintar mengangguk , Taufan melebarkan matanya. Halilintar yang melihat itu terkekeh , gemas. "Jangan begitu , kau terlihat imut." Kata halilintar , dia kembali ketempat duduk kemudinya , memakai sabuknya kembali , lalu menjalankan mobil.
Suasana mobil menjadi hening , bahkan sampai tiba didepan apartemen Taufan mereka masih terdiam. Taufan hendak turun , namun tangan halilintar menahannya , ditatapnya halilintar yang juga menatapnya.
"Kau ingin menjadi kekasihku? Tidak perlu kau jawab sekarang , aku memberi mu waktu hingga besok." Ujar halilintar , Taufan menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah , ayolah! Dia ingin mengatakan 'ya' saja lidahnya keluh!
"Aku....
TBC...
Eak gantung:v
Aku buat cerita baru kak , tapi masih aku draf , nanti ajalah aku publish , habis bulan ramadhan:v
KAMU SEDANG MEMBACA
•TAUFAN• [TAMAT]
RandomTaufan cyclone adalah anak dari keluarga cyclone. Dia tinggal dengan ayahnya, ibunya? Ayah dan ibunya sudah bercerai ketika dia berumur 16 tahun. Hanya karena kesalah pahaman dari sang ayah. Taufan memiliki 2 sahabat tetap. Yaitu blaze dan thorn, bl...