MOMENTO

3K 139 30
                                    

Semilir angin dari ventilasi dapur menggelitik kulit punggung Tay yang jelas terekspos, membuat sang empunya sedikit mengerang karena sensasi dingin yang meresahkan. Ditambah dengan garukan ringan nan pelan dari kesepuluh jari lelaki yang telah bersama dengannya enam tahun ini di kulit punggungnya itu.

Bulu kudu Tay meremang, suhu tubuhnya meningkat seiring dengan cumbuan yang semakin dalam. Menyedot kewarasannya yang sejatinya memang selalu dalam batas rendah jika ini menyangkut prianya, Off Jumpol. Nafasnya sudah putus-putus, namun ia enggan untuk menarik diri dari pusaran kecoklatan pria yang lebih tinggi yang keadaanya juga sudah sama gilanya. Suhu tubuh Tay meningkat berlomba dengan rasa pening yang mulai menjalari organ atasnya. Ia mulai kekurangan oksigen, namun Tay masih enggan meregang jarak. Katakan dirinya masokis karena begitu menyukai perasaan tersiksa karena kehabisan nafas ketika bercumbu.

"Nghh..." Lenguhan yang kesekian kembali menyapu gendang telinga keduanya. Bagai api dituang bensin. Kedua anak adam itu semakin dibakar hawa nafsu.

Tubuh Jumpol semakin menghimpit Tay hingga tidak ada ruang lagi diantara mereka. Keduanya kembali meloloskan lenguhan pelan saat kedua benda mereka tidak sengaja bersentuhan. Mereka masih mengenakan celana namun jelas itu sudah terlihat cukup siap. Jumpol meremas bokong Tay sebentar sebelum mengangkatnya, mendudukan Tay pada pinggiran wastafel dapur.

Jumpol menarik bibirnya, melepaskan kontak yang membuat Tay merintih enggan, mulai menghampiri rahang bagian dalam kekasihnya itu. Menjilat dan menyesap disana-sini, termasuk daun telinga pria yang lebih pendek itu, hingga sang empunya terkikik karena geli. Daun telinga Tay adalah salah satu bagian favoritnya karena teksturnya yang begitu lembut. Masih dengan menyesap rahang dan leher Tay bagian dalam, jemari yang tadinya berdiam di punggung Tay pun kembali menggaruk-garuk punggung telanjang Tay perlahan dengan pola acak. Lenguhan kembali lolos dari bibir pria keturunan keluarga Vihokratana tersebut.

Sementara itu lengan Tay yang tadinya melingkar erat di leher kekasihnya mulai beralih ke punggung, terus merendah hingga sampai di gundukan pantat milik Jumpol. Ia melesakkan kedua tangannya kedalam celana Jumpol hingga telapak tangannya merasakan kulit bokong kekasihnya itu. Tay memberikan remasan perlahan namun kuat, membuat kekasihnya itu menghentikan aktifitas menjilat dan menyesap jakun-favorit-Jumpol sejenak sembari mendesis. Kedua alis Jumpol hampir menyatu, matanya masih terpejam sembari sedikit menengadah. Tay mengamati ekspresi wajah kekasihnya dengan penuh damba. Bibirnya tersenyum tulus. Ia betul-betul mencintai orang gila ini. Tay sadar betul sedari awal, ia memang sudah amat sangat jatuh.

Tay mengecup janggut Jumpol yang sudah sedikit bergerigi. Kebiasaan banget, males cukur pagi, batinnya. Kecupannya mengurut menuruni leher, jakun, kemudian tulang selangka. Jemari Tay hendak masuk kedalam kaos saat kekasihnya itu menahan tangannya, menghentikannya. Tay mengernyit penuh tanya.

"Jangan disini, ga enak kalo dilihat para biji," Ujar kekasihnya itu sembari mengernyit, menahan derai nafsunya yang sudah sampai ubun-ubun. Nyaris menarik kewarasannya. Setiap sentuhan dari Tay selalu menjadi bara api baginya, yang anehnya meskipun kobarannya cukup besar dan panas, ia tidak pernah merasakan sakit sekalipun.

Mencintai Tay adalah anugerah, dicintai oleh Tay adalah semesta bagi Off Jumpol. Ia tidak pernah mengira nasib akan membawa mereka pada fase sekarang. Benar-benar diluar dugaan. Sejauh yang bisa diingat, dirinya memang selalu mencintai sahabatnya itu tanpa syarat dengan atau tidak mendapatkan balasan. Off Jumpol sadar dan akan selalu memberikan cintanya kepada Tay Tawan dalam bentuk apapun itu.

Tay terkekeh geli, terlihat semakin indah dimata Jumpol, "udah telat, orang tadi si Joss udah ngegep kita." Ujarnya sembari tertawa. Kedua mata Tay masih sayu namun kedua sudut bibirnya tertarik dari telinga-ke-telinga. Bagaimana bisa seseorang terlihat sexy dan menggemaskan disaat bersamaan? Kewarasan Off Jumpol semakin tersedot kedalam pusaran bernama keputusasaan. Iya, dia diambang putus asa karena begitu mabuk karena Tay Tawan.

MOMENTO [OFFTAY SMUT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang