Pukul satu pagi akhirnya aku baru merebahkan badan. Beristirahat di atas Kasur kapuk yang sudah mengeras. Saatnya tidur sobat, karena tubuh ini butuh istirahat. Aku kenakan selimutku yang hangat, hanya meninggakan bagian kakinya agar dingin malam masih bisa menyapa.
Sebelum tubuh ini benar-benar merebah. Pasrah untuk melepas lelah, aku siapkan ritual tidurku. Hanya butuh pemutar musik yang tergelak di samping kasur. Kemudian memainkan playlist lagu pengantar tidur yang sudah aku atur sedemikian rupa. Lagu yang aku putar bukan seperti lagu pada umumnya. Hanya suara auman tak jelas yang bahkan tidak ada seninya. Musik ini memang tidak ada seninya. Ini adalah musik khusus yang memancarkan frekuensi suara tertentu dan saat ini frekuensi yang aku putar khusus aku siapkan agar bisa tidur dengan lelap.
Sudah sebulan aku seperti ini. Berusaha dengan keras yang entah hasilnya apa dikemudian. Yang bisa aku lakukan adalah mencari kesibukan. Melakukan bermacam pelarian agar diri ini tidak diam. Karena diam berarti kalah. Kalah dengan keadaan. Diam akan membuat aku terjatuh. Seperti sepeda yang berhenti dikayuh. Jadi, aku hanya perlu bergerak.
Aku biarkan butiran hangat terjatuh dari mataku. Mungkin mataku hari ini sedang berkeringat. Karena lelah seharian menatap jalan yang itu-itu saja. Dan kalau sudah seperti ini, aku hanya bisa menutupnya dengan bantal. Setidaknya kali ini ia bisa melihat gelap, dan aku biarkan ia tenang disana.
Hari ini memang belum ada kemajuan pesat. Aku masih belum bisa mengayuh cepat. Jarakku dengan yang lain pun makin melebar. Bahkan beberapa orang melewatiku dengan kencang. Meninggalkanku jauh di belakang.
Iya, aku memang sedang terbelakang. Tertinggal dengan mereka yang tak terbelenggu keadaan. Atau mungkin, mereka sudah berani melompat batas. Iya betul, aku yakin mereka pasti sudah bertahan lebih lama dan berjuang lebih keras. mengalahkan batas yang membelenggu. Ahhhh, lelahnya.
Hari ini memang berat. Begitu juga kemarin, seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, mungkin besok juga tak kalah berat. Tapi aku percaya hari baik akan datang. seperti badai yang akan menghilang, atau kabut yang akan menguap. jadi, sekarang aku hanya perlu bertahan sedikit lebih lama dan berjalan sedikit lebih jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Perjalanan Manusia
RastgeleIni adalah penggalan cerita tentang perjalanan manusia. Potongan kisah yang menghiasi setiap langkah. Beberapa potongan itu akan terhubung. Beberapa cukup berdiri sendiri tanpa perlu ditemani. Beberapa cerita bisa diambil pelajaran. Beberapa cerita...