menunggu

508 104 9
                                    

"Jadilah pacarku" ucap Winter yang membuat Karina terkejut.

"Apa maksudmu." Karina menatap winter kaget.

"Maksudku 'Dari pada kau menjadi bahan taruhan bukankah lebih baik menjadi pacarku" ucap Winter sembari menatap mata Karina.

Jujur Karina terkejut tapi juga ada rasa ragu dan takut yang mendominasi sekarang. Ragu kenapa Winter bisa begitu mudahnya mengucapkan hal semudah itu dan takut jika Winter juga sama seperti Yoshi yang hanya memanfaatkannya.

Tapi entah mengapa tapi Karina merasa jika kata itulah yang dia tunggu, seolah beban berat yang tadinya menumpuk didalam hatinya hilang begitu saja dan menyisakan rasa geli di perutnya.

Winter yang melihat keraguan Karina segera berkata "Aku akan memberikan mu waktu. Tidak perlu terburu-buru, aku bisa menunggu"

"Aku akan menunggu jawabannya nanti Saat pulang sekolah. Tapi jika kamu merasa bahwa kamu masih butuh waktu maka besok pagi kamu harus memberikan jawabannya"

"Tapi kalo kamu diem sampe pulang sekolah besok berarti aku gak bisa bantu kamu, karena cuman itu kesempatan yang bisa aku kasih"

"Win aku..

"Sebaiknya kamu gak jawab sekarang, aku lebih suka kalo kamu mau mikirin dulu. Tenangin pikiran kamu dan baru kamu bisa jawab oke "ucap Winter sambil mengusap rambut panjang Karina dengan lembut.

"Sekarang lupakan semuanya dan ayo kuantar kembali ke kelas mu " ketika Winter menurunkan tangannya yang membelai rambut Karina, Karina memegang tangannya.

"Win" panggil Karina

"Hm

"Boleh minta peluk sebentar? " tanya Karina penuh harap, Winter menatap karina lalu langsung mengangguk kecil. Karina tersenyum dan langsung memeluk erat Winter.

Air mata Karina kembali mengalir saat memeluk Winter tapi langsung dihapus, pelukan Winter nyaman seperti saat itu. Saat dia hampir terjatuh karena mengejar Giselle, rasanya begitu nyaman sampai-sampai dia bermimpi dipeluk Winter lagi.

Kiranya Winter mendengar suara tarikan ingus Karina sehingga dia menepuk punggung Karina dan berkata: " kamu bisa mendapat pelukan dariku kapanpun kamu mau kalo jadi pacarku, dan sekali lagi itupun kalo kamu mau" Karina memukul pelan bahu Winter.

"Kamu bilangnya tadi mau nunggu" ucap Karina sambil cemberut tanpa tau jika hati Winter sempat berdesir karena melihatnya.

Bagaimana tidak wajah imut karina dengan mata berkaca-kaca, hidung merah serta bibir tipisnya yang mengerucut. Hah terlalu berat untuk hati yang rapuh.

"Ya kalau misalnya kamu mau jawab sekarang kan lebih enak, gak perlu nunggu sampe besok iyakan, Iya dong " ucap Winter pede yang membuat Karina tertawa.

"Cantik" ucap Winter spontan membuat Karina berhenti tertawa dan langsung menatap Winter.

"Hm?" Tanya Karina bingung.

Winter tersenyum melihatnya" kamu cantik Karina, dan seseorang yang cantik itu harus percaya diri".

"hm?".

"ya itu kata kakakku. she say that with anyone she meet, but she always ask me about she is. Dan maksud aku dia lucu gitu loh kayak dia berusaha meyakinkan orang lain pake kata-katanya tapi dia kadang gak pede sama dirinya sendiri"

" masa sih"

" Ya dan aku rasa kamu harus ketemu sama dia. Dan aku yakin kalian bakal cocok" Winter tersenyum sambil meyakinkan Karina.

Sambil mengusap airmata, dahinya juga mengerut karena ucapan Winter "Kenapa gitu".

"Karena dia bisa bantu kamu. Yah bisa dibilang kalo dia pernah ada di posisi kamu, bedanya dia tegas sama orang- orang kayak Yoshi. Dan karena itu beberapa orang yang gak suka, gak berani main- main karena takut sama dia"

"Trus trus " karina mulai penasaran dengan sosok kakak Winter itu.

"Trus temuin dia, dan tanyain kekhawatiran kamu sama dia. Karena aku yakin dia bisa ngasih jawaban atas pertanyaan kamu. Kalo kamu mau kita bisa langsung ketemu sama dia" ucapan Winter terdengar meyakinkan bagi Karina.

"Kamu mau ngajakin aku buat ketemu sama kakak kamu?" Tanya Karina untuk memperjelas apa yang dia dengar barusan.

"Ya, dia biasanya ada di studionya"

"Emang gak ganggu"

"Enggak, palingan juga lagi pacaran"

"Ih itu ganggu kali"

"Engga dibilang kok"

"Yaudah lah, kalo gitu kamu tenangin diri dulu, Siapin pertanyaan, siapin mental, siap_"

"Tunggu ini mau ngapain sih, kan cuman ketemu kakak kamu doang kok banyak banget persiapannya" potong karina penasaran.

"Well, aku denger kamu suka sama yang lucu- lucu kan"

"I..ya trus apa hubungannya" Karina jadi bingung dengan arah pembahasan mereka.

"She's very cute and little unnie. And I think you will like her so much".







.



Hy readers yang udah aku gantungin
Maaf sekali lagi karena lama

Salahku karena aku moodyan orangnya.

Udahlah baca gih

Eh belom baca semua kan.

Disini ada ada yang baca stuck with you dari Book random gak

Kalo ada bisa kasih saran aku harus jadiin winter cewek, cowok atau fu*a


Aku pusing karena momennya sama kakaknya banyak sayang kalo jadi cowok tapi kan lebih nyaman kalo lakik kan.

Kalo futa masak dia ditemin mandi sama mba jen,ama rose trus ditemenin tidur sama mak ai

Duh pusing

Yang belom baca ini bales ya,  yang belom baca, yo dibaca

Kutunggu

That Bad Boy Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang