• bulan • [27]

42 4 1
                                    

Jangan lupa vote nya ,
Happy reading-!

—si dingin—

Yah dari penjelas si Amanda ini. Papa nya Lino berubah drastis sejak kehilangan istirnya, papa nya selalu bertindak kasar ke Lino

Jarang pulang ke rumah waktu itu pernah pulang namun pria itu membawa jalang ke rumahnya dari tempat haram itu

Amanda waktu itu yang mendengar cerita sepupunya itu merasa iba, akhirnya gadis itu memutuskan untuk menginap di rumah Lino sekaligus menemani sepupunya juga

Lia yang mendengar cerita itu hanya diam tidak bicara apapun. Hidup Lino sungguh keras sejak dulu

Hujan masih mengguyur kota ini pun sudah malam pukul delapan. Lia jadi kepikiran tugas melukisnya

"Aduh!" Lia menepuk jidatnya sendiri

"Kenapa?"

"Aku ada tugas melukis, dua hari lagi di kumpul lagi!" Lia mendecak sebal dengan dirinya sendiri yang selalu lupa

"Ooh.. pakai kanvas kah?" Tanya Amanda

"Iya!"

"Gak usah beli kanvas nya deh, Lino punya banyak di atas. Ayok" Lia mengikuti Amanda ke atas tepatnya ke loteng rumah

Sampainya di loteng, Lia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang bernuansa kayu belum lagi ada sebuah jendela besar yang di luar sana ada pemandangan atap rumah sekaligus langit malam

"I-ini tempat apa?" Tanya Lia

"Lino itu suka ngelukis kalo gabut gitu, ya ini lah gambarannya selalu tentang luar angkasa sana, kalo gak ngelukis bintang, bulan, awan ya galaksi" jelas Amanda

Wow ternyata di doi punya keahlian dalam bidang melukis mata Lia berhenti saat melihat lukisan bernuansa alam

"Kalo itu?" Lia menunjuk ke arah lukisan itu

"Itu lukisan almarhumah mamanya. Tante Rina suka banget sama pemandangan yang bernuansa hijau. Tante Rina suka alam semesta yang di bawah kalo Lino suka alam semesta yang di atas sana"

Lukisan Lino sangat bagus Lia cukup kaget melihatnya semuanya bernuansa angkasa entah itu lukisan bulan, bintang, langit, atau semacamnya

"Ekhem" Lia menoleh ke ambang pintu masuk

"Gak sopan masuk ke rumah orang lain" Lia menautkan kedua alisnya

"Orang tadi Amanda yang bawa gua kesini" Ucap Lia

Lino terkekeh "canda.. lu bebas ngapain aja di sini asal jangan berantakin aja"

"Iya-iya! Gua gak segeratil itu ya!" Ucap Lia lagi

Lino mengubrak-abrik suatu kotak di sudut ruangan entah apa yang di lakukan nya

"Li" Lia menoleh ke arah Lino sedang memegang sesuatu

"Eh? Apa itu?"

"Teropong" Lino menegakkan tripod panjang itu

"Sini, coba"

"G-gimana?" Tanya Lia

Lino menyuruh mendekati matanya ke arah lensa okuler nya

"Keliatan?" Lino mengarahkan tabung teropong ke langit

Lia tidak bisa berkata-kata lagi semuanya nampak sangat amat indah sampai Lia tidak menggubris perkataan Lino

"Ini alasan kenapa gua suka banget nuansa di sana"

"Ini super duper indah banget!!" Lia ingin meneteskan air matanya saat melihat ciptaan Tuhan yang tidak main-main ini

Lia menyudahi acara melihat benda-benda di ruang angkasa sana. Lino menyeret sesuatu serta mengambil sesuatu

"Em.. lukis apa ya" gumam Lia. Yah itung-itung Lia sudah menghabiskan waktu karena sudah jam sepuluh malam dan hujan pun belum juga reda

"Kak"

"Hmm"

"Caranya gambar orang gimana, gua pengen buat sebuah keluarga gitu"

"Buat pola dulu lah" ucap Lino. Lalu Lia mengambil pensil di dalam keranjang

"Lu mau nge gambar apa ngelukis si Li" ucap Lino sembari tertawa

"Dih apaan dah" Lino mendekati dirinya ke gadis yang kebingungan cara membuat orang

"Tipis aja Li" Lino memegang tangan Lia yang memegang pensil lalu Lino mulai menggerakkannya

'apenih, ada apa sama jantung gua'

"Gini?" Tanya Lino

"Ih bagus!!"

Lia masih asik dengan acara melukisnya sampai tidak ingat waktu lagi

"Ayah suka musim semi, bunda suka musim hujan, Lia suka awan putih" ucap gadis ini sedang menggambar pohon yang menjatuhi banyak daun kering

Dan.. Lino? Matanya masih memandang gadis di depannya ini

Gambar terakhir, Lia mewarnai bulan namun ia tidak tau warna bulan itu kayak mana dan coraknya kayak mana

"Kak, warna bulan itu gimana dah" Lino hanya diam saja ia sedang melakukan sesuatu di cat warna

Lino melukis bulan itu dengan tenang dan Lia memperhatikan gambaran nya ya sesekali curi pandang ke doi lah..

"Ih, keren keren!"

"Gua gambar bulan gini berasa ngelukis dia, Li"

"Seseorang?"

"Hmm"

"Yang lu suka?"

"Iyaa"

Entah kenapa Lia ingin tahu sekali ciri-ciri perempuan yang di sukai Lino

"Emang Lo lagi suka sama siapa?"

"Lo."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda Putri Xaviera — sepupu Lino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda Putri Xaviera — sepupu Lino

Terima kasih vote dan komen nya (。•̀ᴗ-)✧

si dingin || Lee Know x Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang