"Anna aku ingin memperkenalkan seseorang padamu." seru Rocky saat ia baru saja masuk kedalam rumah.
"Siapa?" tanya Anna seraya melepas tas dan ikatan dasi seragamnya.
Keluarlah seorang perempuan berseragam SMP dari dalam toilet. Betapa terkejutnya Anna dan perempuan itu.
"Namanya Sheila." seru Rocky.
Tak ada tanggapan dari Anna dan Sheila yang masih berada dalam keterkejutan.
"Bagaimana bisa? Wajahnya mirip dengan wajahku?" tanya Anna.
"Aku akan mengatakannya nanti. Sekarang kalian berdua ganti baju saja. Sheila ikutlah dengan Anna. Dia akan meminjamkanmu pakaiannya." seru Rocky.
Seketika Anna memandang Rocky keberatan. Sedangkan yang dipandang hanya berlalu pergi.
Anna menghela napas mencoba menahan ketidaksukaannya pada perkataan Rocky.
Meninggalkan ruang tamu dengan diikuti Sheila yang masih merasa canggung. Dan sampailah mereka pada sebuah pintu berukir berwarna hijau muda. Anna membuka pintu dan nampaklah ruangan luas bernuansa abu-abu putih.
Anna menuju lemari baju yang berada tepat di sebelah kasur size king. Mengambil sepasang baju piyama lalu meletakkannya diatas kasur.
Sheila hendak mengulurkan tangannya mengambil baju piyama tersebut namun seruan Anna yang masih berkutat pada lemari menghentikan pergerakannya.
"Itu bajuku, jangan coba-coba untuk memakainya." seru Anna dingin.
"Kenakan ini." seru Anna seraya melempar plastik berisi sepasang baju baru.
"Aku akan berganti baju di kamar sebelah, kau bisa berganti baju disini." seru Anna dan berlalu pergi.
Selesai berganti baju Anna pun kembali kekamarnya. Namun sesampainya di kamar, amarah Anna bergejolak.
"Rocky! Apa yang kau lakukan?" teriak Anna penuh dengan emosi. Membuat kedua manusia itu melepas pagutannya.
Ya, Anna melihat Rocky dan Sheila saling berpelukan. Dan itu membuat Anna sangat marah. Karena Rocky adalah kekasihnya.
Namun sekarang ia melihat kekasihnya berpelukan dengan perempuan lain. Itu benar-benar menyakitkan baginya.
"Anna tenanglah." seru Rocky tak merasa bersalah.
"Bagaimana aku bisa tenang! Kau memeluk perempuan lain yang mirip denganku tepat didepanku di dalam kamarku!" timpal Anna penuh emosi.
"Sheila kekasihku. Sama sepertimu." sahut Rocky tenang.
"Apa?!!" seru Anna merasa tak percaya.
Sedetik kemudian Anna pergi dari kamarnya menuju basemen tempat dimana dia dan Rocky biasanya mengerjakan sesuatu.
Anna membuka pintu basemen penuh dengan emosi sehingga menimbulkan suara berdebum akibat bantingan pintu yang bertemu dinding. Membuat beberapa orang yang berada dalam basemen terkejut.
"Anna. Kau mengejutkan kami." seru Jiden sedikit marah.
Yang kursi kerjanya tepat d samping pintu masuk.
"Apa Rocky itu sudah gila?" serunya penuh emosi.
Membuat tiga orang yang berada didalam ruangan menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan Anna yang tidak biasanya semarah ini.
Yang mereka tau, Anna hanya akan marah jika Rocky dan teman-temannya bekerja terlalu keras hingga melupakan makan dan istirahat.
"Ada apa?" tanya Georgie di ambang pintu laboraturium.
"Bagaimana bisa Rocky dengan tenangnya mengatakan bahwa dia memiliki kekasih lain selain aku? Bahkan mereka saling berpelukan tepat didepan mataku. Apa dia ingin menunjukkan kalau sebenarnya aku ini bukan kekasihnya, dan perempuan itu yang sebenarnya kekasihnya?" seru Anna dengan penuh emosi.
Kini teman-temannya hanya bisa terdiam dan merasa kasihan pada Anna.
Mereka sudah mengetahuinya sejak lama, dan Rocky melakukannya karena suatu alasan yang tidak bisa mereka katakan pada Anna. Itu diluar kendali mereka, biarkan Rocky sendiri yang mengatakannya. Suatu saat.
= TBC =
KAMU SEDANG MEMBACA
Love for The Genius
RomanceRocky si genius yang sedang mencari cinta sejatinya di antara perempuan yang begitu ia kenal.