08. Jovan dan Rindu

3.8K 482 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ya Allah aneh banget kepalanya Pak Kapas meleyot 😭👎 maap ye)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ya Allah aneh banget kepalanya Pak Kapas meleyot 😭👎 maap ye)

Jovan tak apa sebenarnya jika Papa jarang pulang karena harus berkerja di luar kota. Hanya saja Jovan merasa kesepian. Beruntung sekali dia bertetangga dengan keluarga Jevian. Bayangkan kalau saja tetangganya bukan Jevian tetapi ternyata Chandra atau Rifky. Tak akan pernah Jovan mendengar teriakan kesal Luka yang terlalu membahana karena Jevian mengisi air minum Luis (kucing Luka) dengan air mentah. Lalu datang Jaffar yang membela Jevian. Dan kembali memarahi Luka karena sudah berteriak.

"JEVIAN! LO KASIH ANAK GUE MINUM AIR MENTAH YA?! DIARE NIH ANAK GUE."

"Luka ini udah hampir setengah dua belas malam. Jangan teriak!"

Tidak akan pernah Jovan mendengar Ajun dan Dery berdebat karena Dery memang suka memancing emosi seperti Jevian. Suara para sepupunya itu tak pernah absen setiap hari. Mulai dari subuh, pagi, siang, sore, malam, sampai tengah malam. Tapi Jovan menyukainya. Walau tak berada di sana, Jovan dapat membayangkan wajah marah Ajun, wajah emosi Luka, wajah tengil Dery dan Jevian, dan raut datar Jaffar. Jovan bahkan hapal apa apa yang dilakukan ayah dan bunda Jevian. Ya menikmati. Sebenarnya hanya Keenan lah yang menikmati, kalaupun Jihan —tantenya itu lebih ke jengah sih.

"Ya Allah Dery! Babimu ini ngawini anak wedokku!"

Baru saja Jovan ingin mengetuk pintu rumah Jevian, teriakan Luka sudah menyambutnya. Di sana dapat dilihat Jovan, Luka yang mengendong Lion seperti ibu kucing menggendong anaknya dengan wajah memerah menahan emosi. Keduanya sama-sama hanya menggunakan kolor tanpa atasan.

"Ya kenapa sih? Lebay amat. Ntar kan kalo jadi gue bisa punya cucu."

"Motomu iku! Ra sudi aku besanan karo kowe!"

Jovan tertawa pelan. Lalu masuk ke dalam tak lupa mengucapkan salam. Berjalan melewati Luka dan Dery yang masih berdebat tentang anak wedok Luka yang sudah tidak lagi gadis karena sudah dikawini oleh Lion —si anak lanang Dery.

meilleurs amis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang