One

2.2K 110 9
                                    

Cerita ini mengandung genre Shounen Ai, kata tidak baku, kata kasar, tidak sesuai EYD, dan juga banyak typo dimana-mana. Keamatiran ini mohon pengertiannya, tapi terima kasih kalian tetap mau membaca ceritaku❤



Untuk menghibur Sesama Fujoshi yang ngeship Dazai dan Chuuya. Terima kasih, Enjoy dengan ceritanya!!!

.
.
.
.

✨ HAPPY READING ✨

Cuaca hari ini sedang hujan deras dan mulai menyelimuti kota Yokohama, Dazai kecil baru saja keluar kelas untuk istirahat, namun terdengar suara bisikan samar yang membuat langkah Dazai terhenti

"Apa yang sedang kau lihat ha?" Celetuk anak laki-laki berambut oranye seumuran dengan Dazai

"Kau baru saja menyebutku mumi bukan?" Jawab Dazai datar

"Yup memangnya kenapa? Dengan semua tisu toilet di tubuhmu itu sengaja agar terlihat keren hah?"

"Berisik kau cebol" Ejek Dazai mulai berlalu pergi menjauh

"HEY KEMBALI KAU-!!" Pekik anak laki-laki tadi mengerang kesal

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, Dazai merapikan bukunya dan bersiap untuk pulang. Langit yang masih mendung walau hujan sudah berhenti, ia menunggu seseorang untuk menjemputnya

Suara Ponsel berbunyi dari sakunya, wajah Dazai semakin datar saat melihat pesan yang baru saja masuk

Moriii

Huwa maafkan mori ini...aku tidak bisa menjemputmu, elise chan menuntutku untuk menemaninya berbelanja huhuhu

Maaf membuatmu berjalan kaki hari ini sampai nanti, aku akan membuatkan makan malam Nasi kare

"Ck."

Dazai menggendong tasnya, topi bulat khas yang berada di kepalanya menambah kesan imut dazai saat itu. Ia berjalan santai menyusuri jalan pintas menuju rumah Mori dokter gila yang merawatnya dari kecil

"Cotto matte-!! Manusia mumi" Sahut seseorang yang berada di belakangnya

Dazai menghadap ke arah suara, rupanya si rambut oranye. Dazai tidak menanggapi dan kembali melanjutkan perjalanannya. Merasa diabaikan, anak berambut oranye berlari menyusul Dazai

Brak...

Si rambut oranye itupun terpeleset Karena habis hujan, jalanan memang begitu licin jika tidak berhati-hati. Seketika ia menangis merengek ditambah luka baret di kakinya

Awalnya Dazai tidak menghiraukannya, tapi suara tangisannya semakin lama semakin kencang

Menghela napas berat, Dazai menghampiri si anak tadi, "Sini, naik ke punggungku. Aku akan mengobati kakimu saat di rumah nanti"

Seketika mata si rambut oranye berbinar, Akhirnya Dazai menggendong hingga ke rumah Mori. Di teras, tanpa bicara apapun Dazai masuk ke dalam rumah dan mengambil kotak P3K

Gomenne Chuuya [ Dazai x Chuuya ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang