Chapter 1 "13 Mv & 7 Grd"

7 0 0
                                    

A. The First Journey

Aku terlempar di dunia antah berantah, terjatuh pada semak rerumputan seluas lapangan Bola Basket yang selembut marshmallow, aku lihat di sekitar lapangan ini berkumpul para remaja yang memakai pakaian spandex..

ternyata lapangan ini yang begitu lembut dan mudah memantul ini digunakan untuk latihan bounce para atlit,

kejadian ini terjadi seminggu yang lalu setelah melakukan serangkaian percobaan di Gerbang kerajaan Majapahit tahun 670...

Kulihat sekitar lalu ku tanya penjual snack di pinggir jalan "apakah Mister punya kalender?"

Dia tidak menjawab dan hanya menunjuk pada sebuah jam digital raksasa di tengah kota yang menunjukkan pula tanggal nya. Di jam tersebut terdapat angka digital yang bergerak dengan hiasan jam pasir emas serta sebuah analog tanggal di bawahnya.

Bila sepupuku yang hidup di tahun 2023 aku ajak ke sini mungkin dia tidak akan percaya karena...

Kecanggihan teknologi di zaman ini bagaikan sihir Harry Potter yang terwujud ke dunia nyata...

Di sekelilingku setiap orang telah membawa tas-tas koper yang bisa bicara...

Lalu pintu gerbang sebuah Gedung perusahaan berbentuk seperti portal teleportasi ke dunia lain.

Gerbang tidak mengarah secara horizontal namun berada di atas kepala seperti lubang vertikal ke atas.

Bahkan mereka benar-benar tidak memerlukan sepeda motor untuk berkeliling kota, 1 tas tersebut bisa menjelma menjadi berbagai macam teknologi yang mereka butuhkan untuk memenuhi mobilitas mereka sehari-hari.

Digunakan untuk mencukur rambut tas tersebut berubah menjadi barbershop mini.

Digunakan untuk hair dryer bahkan mencuci rambut pun bisa..

Bahkan ketika ingin berpindah pada jarak dekat antara kantor dan café mereka juga mampu menggunakan tas tersebut sebagai skuter elektrik kecil.

Uniknya lagi di tahun ini setiap orang tidak memegang smartphone sama sekali...

Mereka berganti memakai sebuah kalung liontin yang berisi sket data pribadi mereka yang jika discan oleh pemindai keamanan kalung tersebut langsung memindahkan secara teleportasi ke ruangan yang dimaksud dituju.

Sehingga pihak security tidak perlu khawatir jika ada pengunjung ingin menguntit ruang lain untuk mencuri.

Liontin tersebut juga mampu menghubungi kontak dalam satu keluarga secara otomatis karena sudah terhubung dengan kalender digital dalam rumah keluarga, sehingga sudah mampu menyesuaikan dengan jadwal bertemu keluarga atau jadwal menyampaikan pesan penting seperti ulang tahun atau acara perayaan seperti pesta makan-makan keluarga.

B. The First Journey

Setelah selesai bertanya pada penjual Snack tadi lalu aku penasaran untuk menelusuri sebenarnya di Kota manakah aku sekarang berada...

Aku melihat sekitar dan mencoba menyapa seorang berambut blonde dengan bahasa inggris "Hello mister, how are you?, do you speaking any other language?"

Si Mister langsung menyahut...

"Ngomong opo to kowe Le.. iki neng Jowo... iki neng Kediri lho, Kowe wes suwe ora bali soko Londo yo?"

Loh... Kok aku ada di Jawa ya...

Aku kira tadi Jumper Machine ku mengarahkan ku ke Benua Amerika...

Lalu aku coba cari Toko Buku terdekat dari sini

Aku lihat ada sebuah toko yang bertuliskan "Ayo Moco nang Kene!"

Untung saja Ayahku keturunan Jawa jadi aku langsung tahu artinya...

Langsung saja aku hampiri toko tersebut

Setelah 15 menit berkeliling akhirnya aku temukan buku itu

Buku Sejarah Tahun 2030-2060

Ternyata di dalamnya berisi informasi

2036 terjadi tabrakan asteroid cukup besar berdiameter 300 meter (600 m²) dengan Bumi, namun 10 tahun sebelumnya (2026) seorang jenius yang ber IQ-330 bersama 4 orang timnya yang rata-rata memiliki kecemerlangan akademis sejak usia 16 tahun, mereka memulai sebuah project besar dengan 3 skema penyelamatan populasi massal di bumi, yaitu;

Pertama, menciptakan Alat Teleportasi,

Kedua, menciptakan Mesin Waktu,

Ketiga, menciptakan Penembak Laser Pengurai Materi. Skenario akhir adalah bunker bawa tanah dan camp di atas gunung.

Yang terjadi adalah mesin nomor 1 & 3 berhasil diciptakan namun Mesin Waktu tidak ada yang berhasil menciptakannya. Pada tahun 2030 Penembak Laser itu dapat ditemukan, dan pada tahun 2032 Alat Teleportasi di temukan. 4 tahun sebelum bencana massal terjadi mereka menyiapkan dan melatih simulasi berbagai macam scenario penyelamatan umat manusia dengan kedua mesin tersebut.

Maka skenario yang mereka jalankan pada saat itu adalah memecah asteroid menggunakan laser menjadi 100 partikel besar dan memakai mesin teleportasi untuk menjatuhkannya di 4 planet lain yang berdekatan dengan bumi, yaitu: merkurius, venus, mars, jupiter. Dan pecahan terakhir di jatuhkan di samudera pasifik. Namun kesalahan perhitungan terjadi di mesin terakhir dimana pecahan terakhir malah jatuh di Benua Amerika selatan & Australia.

Oleh karena itu pada tahun 2038 karena para penduduk tidak tahan dengan musim kemarau yg terlampau panjang hingga 17 bulan yang terjadi di dataran-dataran luas seperti Amerika Selatan & Australia, 60% populasi penduduk Benua Amerika selatan bermigrasi ke Pulau Papua dan 65% populasi penduduk Benua Australia Bermigrasi ke Pulau Jawa. Kebetulan saat itu (2030-2035) 45% penduduk Jawa sudah berkurang karena berpindah ke Belanda, Dubai, & Mesir. Walaupun secara jarak mungkin akan lebih dekat jika penduduk Amerika Selatan bergerak menuju Afrika, namun secara kapasitas kependudukan Benua Afrika saat itu sudah cukup penuh 85%. Sedangkan Pulau Papua hanya ditempati penduduk sekitar 28% hingga 29% saja. Dan pulau Jawa saat itu sudah cukup sepi (berkurangnya jumlah penduduk hingga 54%) dikarenakan dampak dari dialihkannya Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan. Yang dahulu kala total pemduduk pulau jawa sekita 110juta jiwa, menjadi hanya 50juta jiwa saja, bahkan kota-kota besar seperti Surabaya yang awalnya 6 juta jiwa jika siang hari sekarang hanya 2 juta jiwa saja, Sidoarjo yang dahulu berpenduduk 1,8 juta jiwa kini hanya tersisa 500 ribu jiwa.

Kota-kota besar terasa sepi dalam beberapa tahun setelah perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan.
Namun hal sebaliknya terjadi di Kota Kecil seperti Kediri dan Temanggung menjadi perlonjakan jumlah penduduk selama 5 tahun, yang awalnya Kediri hanya 350ribu jiwa menjadi 1,2 juta jiwa, dan Temanggung yang awalnya 800ribu jiwa menjadi 2,4 juta jiwa. Mungkin iklim daerah yang cukup sejuk yang mirip dengan kondisi di Negara-Negara 4 musim menjadi daya tarik para Bule (Turis Asing) untuk bermukim dan menikah dengan penduduk lokal.

Kota Kediri dikelilingi beberapa pegunungan yang membuat udaranya cukup sejuk, bahkan sangat dingin ketika musim hujan tiba. Kediri memiliki pesona sejarah yang tak boleh dilewatkan. Di kota ini pernah berdiri Kerajaan Kadiri bercorak Hindu. Kerajaan ini termasuk bagian dari kejayaan kerajaan Majapahit dan Singosari pada masanya.
Candi Surowono atau Candi Surawana merupakan candi bercorak Hindu yang terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Candi ini sesungguhnya bernama Wishnubhawanapura dan dibangyn pada abad ke-14. Dan Situs Tondowongso atau Kompleks Candi Tondowongso merupakan situs bersejarah yang ditemukan di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Situs Tondowongso merupakan area luas yang berada di dua dusun yaitu Dusun Tondowongso dan Sumberpetung.

Sedangkan Temanggung juga dikelilingi beberapa Gunung, ada Gunung Sumbing dan Sindoro di sana, juga da dataran tinggi Dieng yang terkenal di sana. Peninggalan arkeologi di Temanggung antara lain Candi Pringapus, Prasasti Gondosuli serta bangunan-bangunan peninggalan masa Islam dan kolonial. Disamping itu belum lama ini ditemukan sebuah candi di Situs Liyangan

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 25, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

13 Multiverses & 7 GuardiansWhere stories live. Discover now