[Berawal dari bikin cerpen buat ultah temen, suka sama jalur kisahnya, dan memutuskan untuk memposting kisah pendek ini di wattpad, berdoa supaya diminati, hehehehe happy reading]
Sejarahnya, seorang pria dan wanita itu pasti ditakdirkan bersama, nantinya mereka bertemu, jatuh cinta, menjalin ikatan, berkomitmen, menikah, dan memiliki keturunan. Setidaknya, itulah yang ditanamkan di benak Daniel seumur hidupnya setiap hari oleh pengurusnya. Namun terkadang ia bingung, katanya pria dan wanita akan jatuh cinta, minkah, barulah tercipta seorang keturunan, namun kenapa dari ia baru bisa memiliki memori hingga kini berusia 9 tahun, ia tidak pernah melihat se sosok ibu maupun ayah. Ia hanya seorang diri, duduk di pinggir jendela sembari memerhatikan rintik hujan, kepingan salju, daun berguguran, maupun matahari terik bersinar. Ia juga terkadang melihat teman-temannya dan berkata, jadi kita terciptakan oleh apa? Bila kita tidak melihat sesosok pria maupun wanita yang menjadi pencipta kita. Namun walaupun ia bertanya kepada pengurusnya, ia selalu tidak mendapatkan jawaban yang pasti. 3 tahun telah berlalu dan kini ia berusia 12 tahun, 1 tahun lagi dan ia harus mandiri kata pengurusnya, harus keluar dari tempat yang biasa ia sebut rumah, harus pergi ke dunia luar dan menghadapi kehidupan bermasyarakat sendiri tanpa bisa bersandar kepada siapapun. Sekeras apapun ia menolak, itu aturan dari tempat tinggal dan negaranya. Ia sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya, namun ia mengurungkan niatnya karena ia masih ingin mengetahui mengenai pria dan wanita yang menciptakan lalu meninggalkannya sendirian. Ia benar-benar berterima kasih kepada pengurusnya, dan menganggapnya sebagai seorang wali yang bertanggung jawab dan penuh kasih namun ia tetap saja memiliki dasar ingn tahu darah dagingnya sendiri.
Sisa 3 bulan lagi, ia sudah menetapkan hatinya, sudah mulai mencari-cari apartemen murah, pekerjaan sampingan, bahkan mencari sekolah baru agar bisa mengenyam Pendidikan serta dunia sosial yang berbeda ketimbang diam di sekolah lamanya. Ia sudah mempersiapkan mental dan fisiknya untuk masuk ke dunia dewasa, di usianya yang sebentar lagi menginjak 14 tahun.
1 bulan lagi, terlihat kesedihan yang begitu mendalam namun juga rasa bangga di raut wajah pengurusnya karena Daniel sudah beranjak besar dan berniat untuk mandiri. Daniel mulai membiasakan dirinya yang anti sosial itu untuk bersosialisasi, berkenalan, berorganisasi, berkelompok, dan lainnya agar ia bisa hidup di dunia masyarakat nantinya. Hingga...
Tiba-tiba datanglah seorang pria di ambang usia muda dan dewasa, mungkin berusia 30an yang datang kala itu. Ia langsung berlari menuju pengurus dan terlihat sedikit panik namun bahagia, tak lama, sang pengurus membawa pria itu mendekati Daniel. Tanpa basa basi, pria itu langsung memeluk Daniel dan menangis, tanpa kata, tanpa keraguan, ia memeluk erat anak berumur empat belas tahun yang sedikit kebingungan itu sembari menangis. Beberapa menit berselang, pria itu akhirnya melepas pelukan itu dan memberikan tatapan hangat penuh berarti kepada Daniel
"Hey Dan, ini aku... tentu saja kau tidak akan ingat karena saat itu kau masih bayi, tapi aku... aku ayahmu" kata pria itu sembari kembali menangis terisak
"Maafkan ayah Dan, maafkan ayah... maafkan ayah yang begitu terlambat mendatangimu.. aku—" omongan pria itu terputus karena terdengar isakkan yang pelan namun menyayat hati dari depannya
"T-tidak... a-aku harus... aku tidak boleh langsung menemukanmu seperti ini, aku yakin aku harus bekerja keras untuk mencari ayah dan ibu, aku yakin aku ditinggalkan, aku yakin mereka tidak akan mencariku dan akulah yang mencari mereka" isakkan Daniel itu perlahan mengeras dan butiran air mata mulai membasahi deras pipinya.
Tanpa perlu berlama-lama, pria berumur 30an itu langsung memeluk Daniel dan menepuk pundaknya
"Dan, aku ayahmu, percayalah." Katanya sambal menepuk pundak anak remaja itu. "Oke, kau masih memiliki kalung winter flower? Yang berantai emas dengan liontin bunga putih agak pink?" tanyanya untuk memastikan hati Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah kisah mengenai cinta
Short Storyno, it's not romance. Cinta ga selamanya tentang hidup berpasangan, tapi juga sebuah ikatan batin yang mendasari sebuah hubungan walaupun hubungan itu terputus begitu lama. Cinta adalah dasar dari ikatan kuat hati ke hati yang tidak bisa dipikirkan...