12

17 1 0
                                    




"G-gulf.."

Yang dipanggil hanya menoleh, tanpa sepatah katapun yang Gulf keluarkan ia langsung menarik kerah kemeja Mew dan menyatukan bibir keduanya.

Gulf menyalurkan wine yang berada didalam mulutnya dan diterima oleh Mew, pikirnya rasa wine yang diberikan suaminya itu berkali-kali lipat nikmatnya.

Mew meremas pinggang si pihak bawah, sedangkan tangan kiri Gulf menekan leher Mew untuk memperdalam lumatannya dan tangan kanannya dibuat untuk meremas surai lakinya.

Suara lenguhan semakin menusuk indra pendengaran, membelit lidah satu sama lain dan mencoba menguasai permainan.

Mew mendekatkan bibirnya ke telinga Gulf dan membisikan kata-kata menggoda dengan suara baritonnya. Gulf yang hanya mendengar suaranya saja sudah merolling matanya.

"Kau nakal sayang"

"Panggil aku seperti itu lagi Meww" pintanya seraya menampilkan wajah sensualnya.

"Kau akan mendapatkannya, aku merindukanmu sayang" Mew menyeringai dan langsung menyambar kembali bibir sexy itu, lalu menggendong Gulf membawanya kekamar tanpa melepaskan pagutan tersebut.

Malam ini mereka akan melepas kerinduan tidak peduli jika Gulf nantinya tidak bisa berjalan. Tenang, Mew akan menggendongnya.

-•-

Pagi ini suasana hati pasusu sedang baik, mereka mulai membersihkan diri dan merapihkan kamar bersama. Rencana Mew ingin memberi sedikit kejutan kepada anaknya, berhubung Win belum mengetahui kedatangan papanya.

Mereka mengambil jalur yang berbeda, Mew akan kekamar sang anak sedangkan Gulf yang akan memasak untuk sarapan hari ini.

Mew memasuki kamar Win, disana ia masih memejamkan matanya. Tanpa pikir panjang ia segera membangunkan anak satu-satunya.

Si kecil yang terganggu sentuhan dikepalanya seketika membuka matanya dan mengusapnya.

"Jangan diusap seperti itu, nanti matamu merah"

"Ada apa Dad? Tumben sekali kau membangunkan anakmu ini"

"Tentu, ada kejutan yang pasti kau akan suka. Pergilah bersiap Daddy menunggumu dimeja makan na" Win mengangguk lalu pergi ke kamar mandi.

Setelah Win selesai mandi dan merapihkan ranjangnya ia turun ke lantai satu. Tapi ia belum menyadari jika ada seseorang yang ia rindukan selama ini.

"LHO! PAPA!" yang dipanggil sedang memasak, Gulf menolehkan kepalanya dan tersenyum.

Dengan cepat Win memeluk Gulf dengan erat, Gulf dengan senang hati membalasnya.

"Papa kapan pulang? Kok Win gatau sih"

"Kemarin malam"

"Huhu.. iwin senang papa kembali"

"Lepas pelukanmu dulu na.. papa sedang masak"

"Oke"

Mereka makan seperti biasa, tidak ada rasa canggung diketiganya. Kini Mew harus berangkat kerja dan Gulf akan mengantar suaminya ke depan mansion lalu memberi kecupan hangat dipipi sang suami.

"Biar papa saja yang membereskan ini semua, kamu segeralah keatas. Bukankah sekarang jadwal pelajaranmu?"

"Papa masih ingat dengan jadwalku" ucap Win seraya tersenyum.

"Pasti sayang, cepat nanti kau terlambat" suruhnya dan mengusap surai kecoklatan milik anaknya.

Setelah Gulf membersihkan meja makan, ia langsung pergi ke ruang kerja Mew. Mencari beberapa berkas milik Mew dan ya, ia mendapatkannya, namun tengah asik tiba-tiba Win masuk ke dalam ruangan tersebut. Tentu Gulf sangat terkejut dengan kehadirannya.

"Hufft.. sayang, kalau mau masuk ketuk pintu dulu ya"

"Maaf pah, apa yang sedang papa lalukan?"

"Papa hanya ingin membersihkan ruang kerja daddy mu, tadi berantakan sekali"
"Nah, yuk pergi ke kamarmu papa akan menemanimu hari ini" Gulf keluar ruangan tersebut dan menutup
pintunya dengan pelan lalu menggenggam tangan milik anaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You've been a strong papaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang