"11"

221 25 5
                                    

Jungkook dan Jiae kini tengah duduk  di meja makan sambil menikmati makan malam mereka masing-masing. Jungkook mengawali sesi bicara untuk mengatakan mengenai undangan pernikahan yang diberikan Mingyu siang tadi.

"Lusa adalah pernikahan Mingyu, kita diundang untuk datang menghadiri pernikahannya." Ucap Jungkook.

"Baiklah, aku akan membeli kado yang akan kita bawa ke acara pernikahan Mingyu." Ucap Jiae.

"Kita pergi bersama sama saja membeli kadonya, aku akan memilih sesuai dengan yang Mingyu suka." Jiae hanya mengangguk menyetujui, pasti Jungkook lebih tau kesukaan Mingyu karena pria itu temannya.

"Kita pergi berbelanja besok saja karena beberapa hari kedepan aku sangat sibuk, besok setelah pulang kantor aku akan menjemput dirimu."

Saat tengah fokus menyantap makanan masing-masing, bel rumah berbunyi. Jiae segera bangkit untuk membukakan pintu.

"Ckk, siapasih yang pagi-pagi sudah bertamu. Mengganggu saja." Gerutu Jungkook tak Terima jika paginya sudah diganggu oleh tamu tak diundang.

Jiae berjalan untuk membukakan pintu, didepannya ada Hyeyeon dengan Yeola dan Gail di gendongannya.

"Maaf Ji, aku pagi-pagi sudah mengganggu. Boleh aku titip kedua anakku lagi? Aku harus pergi menemani Seokjin pergi keluar kota, kami tidak bisa membawa mereka." Ucap Hyeyeon ragu, ia sebenarnya merasa tidak enak harus menitipkan anaknya seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, dirinya juga terpaksa.

"Tentu saja boleh eonnie, aku dengan senang hati akan menjaga mereka."

"Terimakasih banyak Ji, jika tidak ada dirimu aku tidak tau harus bagaimana."

"Sini berikan Gail padaku, eonnie mau mampir sebentar? Sekalian sarapan pagi bersama." Ajak Jiae.

"Maaf Ji, lain kali saja ya. Aku harus segera pergi, sebentar lagi kami harus berangkat. Sekali lagi terimakasih Ji, nanti kubawakan oleh-oleh untukmu ya."

"Terimakasih eonnie."

"Aku pergi dulu Ji."

Setelah Hyeyeon pergi, Jiae membawa masuk Yeola dan Gail. Yeola duduk di sofa ruang tamu sedangkan Jiae menggendong Gail yang masih tidur.

"Sudah selesai Kook sarapannya?"

"Heumm, aku berangkat dulu. Tolong bawakan makan siang ke kantor nanti. Ajak mereka sekalian." Ucap Jungkook.

"Iya, aku akan mengantarkan makan siang nanti. Hati-hati di jalan." Ucap Jiae yang dianggukki Jungkook, lalu pria itu pergi berangkat ke kantor.

•••

Saat ini Jiae tengah duduk di dalam taxi menuju kantor Jungkook. Sesuai keinginan suaminya, Jiae mengantarkan makan siang untuk Jungkook.

Tak lupa Jiae juga membawa Yeola dan Gail bersamanya. Jiae sangat senang jika kedua anak Seokjin dan Hyeyeon itu dititipkan dirumahnya, Jiae sama sekali tidak keberatan karena keberadaan Yeola dan Gail tidak membuatnya kesepian.

Sesampainya di kantor Jungkook, Jiae segera masuk menuju ruangan Jungkook. Beberapa karyawan menyapa atau sekedar tersenyum kepada Jiae.

Namun tatapan mereka juga jatuh kepada anak yang kini ada digendongannya dan yg kini sedang ia gandeng. Mungkin mereka berpikir siapa kedua balita yang ia bawa.

Sebelum masuk keruangan Jungkook, Jiae mengetuk pintu terlebih dahulu. Setelah mendapatkan izin dari orang didalam, Jiae segera masuk.

"Aku datang membawa makan siang untukmu Kook." Ucap Jiae berjalan menuju sofa di ruangan Jungkook.

"Hallo uncle galak, kita bertemu lagi." Ucap Yeola dengan wajah polosnya.

Inilah yg tidak disukai Jungkook dari anak kecil seperti Yeola, untung saja Jungkook mempunyai kesabaran tingkat tinggi.

"Yeola sayang, tidak boleh seperti itu ya. Panggil uncle Jung seperti Yeola memanggil uncle Jae. Mengerti." Jiae mencoba menasihati Yeola, bagaimanapun juga ia harus mengajarkan hal yang baik walaupun Yeola bukan anaknya.

Mungkin jika suatu saat nanti Jiae juga memiliki anak, maka Jiae akan mendidiknya dengan baik dan menasihati anaknya jika sekiranya membuat suatu kesalahan.

"Baik aunty Ji, Yeola tidak akan panggil uncle Jung dengan uncle galak lagi."

"Bagus, sekarang minta maaf kepada uncle Jeon ya." Yeola menuruti ucapan Jiae.

"Uncle Jung, Yeola minta maaf ya."

Jungkook tersenyum mendengar ucapan polos Yeola. "Baiklah, uncle maafkan Yeola. Tapi... ada syaratnya."

"Apa uncle?" Tanya Yeola penasaran.

"Kemarilah, duduk dipangkuan uncle." Ucap Jungkook sambil menepuk pahanya.

Yeola pun menurut dan duduk di atas pangkuan Jungkook. Jiae merasa senang melihat interaksi keduanya. Ini kedua kalinya Jiae melihat Jungkook begitu akrab dengan Yeola selain saat di rumahnya beberapa hari lalu.

Jiae sibuk menata rantang makanan di atas meja, sedangkan Gail sudah pindah di gendongan Jungkook. Mereka makan dengan sedikit bumbu bercandaan, Jungkook yang senang menggoda Yeola hingga mau menangis.

Sampai akhirnya Jiae pamit untuk pulang karena tidak ingin mengganggu pekerjaan Jungkook.

"Kook, aku dan anak-anak pulang dulu ya."

"Heem, hati-hati di jalan. Besok jangan lupa kita akan pergi membeli kado untuk pernikahan Mingyu." Jiae menganggukkan kepalanya lalu segera keluar dari ruangan Jungkook.

[TBC]

Semoga suka ya, buat part ini segini aja dulu ya

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan, maaf ya kalo selama ini i jarang update, because mood nulis ilang banget😭

Sok"an ya i pake bahasa Inggris😂 pokoknya tunggu aja kejutan dari i ya. Semoga i bisa nemuin kenyamanan dan mood ngetik😥

Boleh kasih semangatnya dong biar mood i balik😍

See you💜💜💜💜💜💜

The Hurt Wife ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang