Xiao And Aether Random Story

Pengorbanan Seorang Pengembara

Maaf Klo Gk Jelas,Btw Kapitalnya Gitu Semua,Gua Kebiasaan Ngetiknya Kayak Gitu TvT.

Peperangan Ini Terjadi Ketika Para Abyss Dan Beberapa Monster Lainnya Muncul Untuk Menyerang Teyvat Dan Aether Memimpinnya. Hingga Akhirnya Perlawanan Antara Lumine Dengan Aether Pun Mulai Dan...

*******

"AETHER!!"

Teriak lelaki berambut hijau gelap dengan tombak hijaunya yang berlumuran darah dan luka yang parah.
Wajahnya terlihat kaget dan sedih...

" Ti-Tidak mungkin... Aether... Aku tidak bermaksud.."

"Uhuk.. ugh.. L-Lumine..."

Ternyata... Tubuh Aether Telah Tertusuk Oleh Pedang Milik Lumine.
Pedang Milik Lumine Itu Sangat Berbahaya Dan Dapat Membunuh Musuh Dengan Satu Tancapan.
Dan Sekarang... Tubuh Aether Terlihat Berlumuran Darah Yang Sangat Banyak. Seketika Lumine Mencabut Pedangnya Dari Badan Aether Untuk Menghentikan Kutukan Yang Mengalir Para Tubuhnya.
Namun Itu Sudah Terlambat...

"Tidak.. Tidak.. TIDAK!!!! APA YANG TELAH AKU LAKUKAN?!"

  Badan Aether Melemas Dan Berlutut Memegang Dadanya Yang Sesak.
Lelaki Berambut Hijau Yang Bernama Xiao Pun Berusaha Lari Menuju Aether Dan Memegang Badannya Yang Penuh Dengan Luka Yang Sangat Parah...
Dan Yang Lainnya Pun Hanya Bisa Melihat Ketiga Orang Itu..

Xiao: Aether...? Kau Bisa Mendengarku?
Aether: Uhuk²... X-Xiao..
Xiao: Iya.. Aku Disini.. Kau Tidak Akan Meninggalkanku Kan? Kau Bilang Kalau Kau Akan Selalu Bersamaku Kan?
Aether: Hehe.. Xiao.. M-Maaf..

   Lumine Hanya Menutup Mulutnya Dan Menangis Melihat Kakaknya, Dia Pun Juga Mendekati Aether Secara Perlahan Dengan Tangan Yang Bergetar..

Lumine: Aether.. Aku Tidak Bermaksud.. Kumohon Jangan Tinggalkan Aku!
Aether: *Tersenyum*
Lumine: Kau Bilang Kita Akan Tinggal Di Rumah Kita Bersamakan? Itu Yang Kau Minta Kan?
Aether: J-Jangan Menangis.. A-Aku... Akan Sedih Melihatmu Menangis
Aether: Kau Tidak Berm-maksudkan?
Jadi Tidak Apa Apa.. Mungkin Ini Sudah T-Takdirku..
Xiao: Aether, Berhenti Mengucapkan Hal Yang Bodoh! Kamu Bisa Bertahankan..!?
TOLONG KATAKAN KALAU KAU MASIH BISA HIDUP!
Lumine: Tidak Bisa.. Pedang Yang Kupakai Telah Meracuni Tubuhnya.. Tidak Ada Cara Lain Untuk Menyelamatkannya..
Xiao: TIDAK,KAMU BERBOHONGKAN? KENAPA.. KENAPA HARUS DIA YANG MATI? KENAPA BUKAN AKU SAJA YANG MATI?! AKU TIDAK MAU KEHILANGAN ORANG YANG KU SAYANG LAGI!!!
Aether: Ahh.. Xiao.. J-Jangan Begitu..
K-Kamu Punya Venti, Sahabatmu Yang Menyelamatkanmu, K-Kamu Juga Punya Zhongli Yang Pernah M-Merawatmu, Begitu Juga Chongyun Y-Yang Selalu Memberi Es Krim Kepadamu. Tidakkah Kamu Menyayangi Mereka?
Xiao: Aku...
Aether: Ingatlah, Kamu Tidak Pernah Sendirian. Masih Ada Orang Lain Yg Bisa Menemanimu...
Xiao: Tapi... Kamu Berbeda.. Kamu..
Aether: Sudah lah... *Uhuk²*

   Badan Aether Pun Melemas, Dan Hampir Tak Bisa Berbicara Lagi.. Hingga Akhirnya, Aether Pun Memiliki Satu Permintaan Untuk Lumine.

"Lumine, Tolong Bantulah Orang Yang Membutuhkan Bantuanmu, Karena Setiap Orang Selalu Membutuhkan Bantuan"

   Lumine Menganguk, Aether Pun Tersenyum Menatap Mereka Berdua Dan Perlahan lahan Menutup Matanya. Dan Akhirnya, Nyawa Aether Pun Perlahan Menghilang Dari Tubuhnya. Xiao Pun Mencium Bibir Aether Dan Juga Dahinya.
Dengan Wajah Yang Sedih Tersenyum, Xiao Berkata..

"Kamu Adalah Pahlawan Kita, Kamu Adalah Orang Yang Harus Di Hormati, Kamu Selalu Membantu Kita Semua Dan Selalu Tersenyum, Apapun Masalahnya.
Semoga Kamu Tenang Di Atas Sana"

   Semua Orang Yang Menyaksikan Itu Pun Menangis, Menghargai Pengorbanan Seorang Pengembara Itu. Lumine Juga Berjanji Pada Aether Untuk Menjadi Generasi Selanjutnya.

   Setelah Semua Peperangan Itu, Aether Pun Dikubur Dengan Layak. Dan Di Buatlah Patung Pahlawan Seorang Pengembara Yang Bernama Aether

   Walapun Peperangan Itu Adalah Moment Yang Menyedihkan, Tetapi Mereka Semua Sekarang Menjadi Damai.
Bagaimana Dengan Yang Lainnya?

Paimon Telah Menjadi Partner Lumine Untuk Sekarang Dan Seterusnya

Xiao Selalu Mengunjungi Aether Setiap Kali Dia Punya Waktu Luang

Lumine Seperti Biasa Menggantikan Kakaknya Dan Membantu Warga Teyvat Sebagai Permohonan Maafnya

Nama Aether Pun Akan Selalu Dikenang

THE END