"Njunnn,"
"Injunieeee!!"
Renjun perlahan membuka matanya.
Belum sepenuhnya sadar, ia berusaha menegapkan tubunya, mengucek-ngucek matanya.
"Kok bisa ketiduran di kantin?" tanya seseorang yang ngebangunin Renjun tadi.
Lee Jeno.
Mana mukanya deket banget sama muka-bangun-tidur Renjun.
Wajah Renjun langsung memerah.
"L-lo yang ngebangunin gue?"
Dengan pipi yang mulai panas karena lelaki di hadapannya, Renjun berusaha untuk menutupinya dengan membereskan buku-buku tebal ke dalam tasnya yang tadinya dipakai untuk menjadi bantal tidur sorenya.
"Hehe, sorry gue bangunin. Udah sore Jun, kalo lo ga gue bangunin bisa-bisa lo nginep disini!" jawab Jeno tersenyum sambil ngusak-ngusak rambut Renjun.
"Gak lah, pasti gue kebangun kok!" jawab Renjun sok cuek padahal dalam hati udah ngga karuan.
"Loh anjir udah setengah 5?!"Jeno ketawa, "Makanya lain kali kalo tidur bikin alarm dong Huang Renjunn," katanya sambil mencubit-cubit pipi Renjun.
Harap maklum. Jeno ini suka banget sama yang namanya skinship.
Masalahnya Jeno ngga tau hal itu bikin Renjun deg-degan sekarang.
"Iii sakittt!!! Jeno!" Renjun berusaha menjauhkan dirinya dari Jeno sambil menunduk, dia tidak mau sampai muka merah padamnya itu terlihat oleh —ekhem— gebetannya.
"Hahaha, makanya lo itu—" kata Jeno berusaha menggapai pipi Renjun, "—jangan gemes-gemes jadi orang," dan mencubitnya lagi.
Deg.
Deg.
Rasanya debarannya sudah terlalu kencang sehingga wajah Renjun memerah sampai ke kuping.
"Loh kok wajah lo merah? Lo demam??" Tanya Jeno jadi panik.
"H-hah, engga kok!"
"Jangan-jangan lo demam gara-gara kurang tidur semalem?" Tanya Jeno, baru inget semalem dia abis nanya tugas sama Renjun.
"E-engga kok!"
Jeno ketawa, "Sumpah lo tuh aneh dan lucu tau ga sih njun?"
Renjun deg-degan setengah mati.
"Hooi!"
Perhatian mereka terinterupsi dari kejauhan. Otomatis keduanya menengok ke sumber suara.
Terlihat Haechan yang melambaikan tangannya dengan Yangyang dan Jaemin di sampingnya.
"Oyyyy," sahut Jeno melepaskan tangannya dari Renjun. "Abis darimana lo pada?"
"Nemenin Yangyang sebat, btw cabut kuy! Bentar lagi mulai rapatnya," kata Haechan pada Jeno. "Oiyes gue mau bilang sesuatu, gue denger dari Han ntar pas rapat jan bikin si ketua marah, bisa ga kelar rapatnya."
Jeno mengernyitkan alisnya, "Hah si ketua? Hyunjin maksud lo? Kenapa die?"
"Kata han, si hyunjin abis ditolak seungmin, lo tau kan seungmin sohibnya sendiri? Dia nembak seungmin terus langsung ditolak kata han, langsung kek bubar gitu gengnya katanya," kata haechan.
Renjun dan yang lain sedang mengontrol ekspresi.
Hadeh. Masalah beginian lagi.
"Udah gue bilang ke hyunjin padahal waktu itu, efeknya bahaya, batu sih anjir anaknya ga percayaan sama gue," kata Haechan.
"Yah.. lu tau sendiri seungmin anaknya ambis gitu, males kali dia pacaran," kata Jeno.
"Yala yala, intinya gue udah ngasih saran ke hyunjin," ujar haechan, "Eh btw lo jadi balik?" Tanya Haechan pada Yangyang.
Yangyang yang sedari tadi 'sibuk' ngegame ngejawab, "Kalo Renjun balik ya gue balik, males balik sendiri."
"Hati-hati di jalan ya yangyang~ renjunie~" kata jaemin.
"Kamu ikut rapat Na? Tumben," tanya Jeno.
"Dipaksa Haechan nih, kesel bangett," kata Jaemin menatap sinis Haechan.
"Dih, lo tuh bolos mulu Na, jadi anggota organisasi tuh yang niat dong! Ya udahlah buruan kuy udah ditungguin Taro depan aula!" ajak Haechan karena mereka emang telat.
Yang diajak rapat pun mengangguk.
"Duluan ya Injunie, Yangyang," kata Jeno tersenyum dan pergi mengikuti Jaemin dan Haechan.
"Yoi bro," jawab Yangyang.
Haechan, Jaemin dan Jeno pun pergi darisana, ketiganya adalah anggota organisasi yang akan mengadakan pensi beberapa bulan mendatang. Sedangkan Renjun dan Yangyang hanya volunteer, tidak ada sangkut pautnya dengan rapat.
Renjun menatap punggung ketiga orang sahabatnya yang berjalan menjauh dari tempatnya.
Dari kejauhan, ia bisa melihat tiga lainnya berjalan membelakangi mereka dengan Jeno yang diam-diam menggandeng tangan Jaemin.
Yangyang yang sedari tadi fokus game ngikutin arah mata renjun.
"Jangan mikir macem-macem Jun—"
"Lo mau bilang mereka ga ada apa-apa?" Tanya Renjun memotong kalimat Yangyang.
Si brunette hanya bisa menepuk pundak Renjun.
"Sabar.."
Sedangkan Renjun hanya bisa memalingkan wajahnya.
Rasa cemburu menjalarinya, padahal ia baru saja merasa bahagia akan kehadiran Jeno beberapa saat yang lalu.
Dan tanpa Renjun sadari, Yangyang menatap dirinya.
'Kenapa harus Jeno sih, Jun?' batin Yangyang dalam hati.
-Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
youth // yangren - 00l
FanfictionDibilangin ga boleh suka-sukaan sama temen sendiri tapi tetep aja...... It's about friendship tapi tetep bl ;; [[ republished karena ada yang diganti di awal cerita ]] - NCT 00line - yangren nomin markhyuck slight!noren Ada cp lain lewat-lewat ⚠️...