" nee Tsukiko, kau tahu... nampaknya Magenta-chan semakin gila"
bisik seorang gadis pada teman lelakinya. Gadis itu memakai seragam sailor sma dan rambut pendek sebahu miliknya terlihat tersapu angin.
"Kegilaan apalagi yang ia perbuat? " tanya Tsukiko pelan.
Remi menggembungkan pipinya, ia marah pada jawaban Tsukiko yang terlihat tidak niat menjawabnya.
"Kau hendak memanipulasi apalagi? Bukankah Magenta juga teman baikmu? Kenapa kau se tega itu menuduhnya"
Remi terdiam pada pertanyaan Tsukiko. Gadis itu menggigit bibir bawahnya dan mengepalkan tinjunya.
"Sudah berapa kali ku bilang, Magenta itu berbahaya! Kau teman ku dari kecil Tsukiko, dan kau harus menjauhi nya. Meskipun hanya sebuah cerita fanfiksi yang ia ambil, itu masihlah karya ku. "
Tsukiko terkekeh pelan.
Lalu ia menjawab perkataan Remi." itu hanyalah fanfiksi semata, dan kau membesar-besarkan masalah yang sepele Remi-chan. Maaf, tapi aku lebih memihak kekasihku. Setelah terkahir kali, kau benar-benar jalang manipulatif Remi"
Tsukiko perlahan menjauh dari Remi dan meninggalkan gadis itu sendirian.
"Kau akan menyesali ini Tsukiko! Kau akan menyesalinya! Dan itu semua sudah terlambat, aku memperingatkan mu! " setelah berucap seperti itu, Remi perlahan menjauh dari Tsukiko.
Sudah lebih seminggu Remi tidak masuk sekolah semenjak pertengkaran mereka. Dan ia mendapat kabar mengejutkan dari orang tua Remi.
Remi meninggal dunia karna kecelakaan.
Tubuhnya hancur lebur terlindas kereta api, dan sebelum kejadian, ada seorang wanita yang sangat mirip dengan Magenta di samping Remi.
Tsukiko tak ingin mempercayai bahwa Magenta nya mendorong Remi. Bahwa spekulasi orang-orang benar, ia hanya menutup mata dan menipu dirinya sendiri.
Hingga, ia juga meninggal dengan cara yang sama.
Kekasihnya mendorongnya tepat di hadapan truk besar yang sedang melintas dan membuat tubuhnya hancur. Bahkan wanita itu tersenyum.
Rasa penyesalan mendalam dan rasa bersalah terhadap Remi memasuki pikirannya. Tidak, ia belum mau mati.
Ia masih harus membalas kan dendamnya dan Remi.
Apapun itu...
Ia ingin hidup
****
Dan saat ini mereka berdua dipertemukan kembali. Dengan jiwa yang sama dalam tubuh yang berbeda.
Remi melihat ke arah Tsukiko. Mereka berhenti ditengah-tengah lorong dan es semakin menyebar di seluruh ruangan.
"Remi...? tidak kau bukan Remi. Remi sudah tiada dan aku melihatnya hari itu.. " Tsukiko terududuk lemas saat melihat jasad teman lamanya. Dan sekarang jiwa nya berada di dalam tubuh karakter utama cerita ini.
"Remi maaf, aku menyesal"
Meskipun Tsukiko berkata demikian, tetapi Remi tetap tidak bisa memaafkan dirinya. Tsukiko melihat ke arah tangan kiri Asta yang digerakkan oleh Remi. Cahaya putih muncul dari sana dan lorong itu di penuhi bunga es yang sangat Indah.
Tak.. Tak..
Suara langkah kaki yang menginjak lantai es yang dingin. Perlahan-lahan lantai itu tertutupi daun selembut sutra berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku Masuk Dunia Black Clover
FanfictionPerkenalkan, Namaku Tsukiko Hoshi. Aku hanyalah remaja sma kebanyakan di Jepang. kehidupan ku biasa saja, teman aku punya, dan hobiku memasak. Aku bukan manusia yang di Bully ataupun manusia otaku yang harus merasakan tertabrak truk dan pergi ke dun...