🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠
Luna mempersiapkan kebutuhan Arkan di kamar. Arkan nampak masih mandi setelah olahraga bersama Jefri.
Arkan : ibu, kamu marah sama ayah Jefri?
Luna : tidak nak, ibu hanya merasa tau diri aja.
Arkan : ibu jangan berkecil hati, ibu itu cantik dan lucu
Luna : kamu ini sok tau ah! Cepetan berpakaian nya nanti terlambat.
Jam 9 pagi, Luna baru selesai mengurus ayahnya dan baru mau bisa mandi dan bersiap-siap mengikuti agenda rapat yayasan. Suara bel terdengar, Luna segera membuka pintu. Nampak karyawan yang sama sedang berdiri dan dengan gaya elegan nya menanyakan jefri. Luna nampak pernah mengenali wajahnya ketika memperhatikan dari dekat.
Hera : Ibu luna?
Luna : kamuuu??
Hera : iya aku Hera, temen nya Jefri yang waktu SMA dulu
Luna : ah iya...kamu makin cantik sekarang
Hera : benarkah? Apa Jefri juga berpikiran yang sama seperti ibu? Oh iya, ibu nampaknya sudah jadi asisten kepercayaan Ibu Tan Setiawan ya.
Luna : eum begitulah. Tuan Jefri masih di kamarnya mungkin, silahkan duduk dulu.
Luna berjalan ke arah kamar Arkan, dan berpikir baru menyadari kalau dia itu Hera teman nya. Luna tidak tahu posisi apa yang Hera duduki di kantor Jefri dan sejak kapan Hera bekerja disana.
Luna mengetuk pintu dan memanggil jefri. Jefri pun keluar dan nampak kaget ketika melihat Hera sudah ada di belakang Luna dan menyapa nya.
Hera : halo tuan tampan?
Jefri : kamu ngapain kesini?
Hera : ko gitu sambutannya? Aku lewat sini dan sekalian mampir, dan ada dokumen yang mesti di tanda tangani secepat nya.
Jefri : urusan kantor, di urus di kantor bukan di rumah.
Hera : kamu selalu seperti itu
Jefri melirik ke arah Luna. Luna memalingkan wajah dan hendak pergi namun Hera berceloteh.
Hera : beruntung sekali ibu Luna bisa jadi asisten di keluarga kamu. Banyak hal yang belum aku ketahui tentang kamu. Selama aku di luar Negeri, kamu pelit memberi kabar.
Jefri sangat kaget, namun Luna tak menunjukan wajah marah tapi Jefri tak bisa dibohongi oleh kesedihan yang berusaha Luna sembunyikan.
Jefri : Hera, bersikap baik lah
Luna malah segera pergi meninggalkan mereka. Luna keluar. Jefri sangat terkejut dan khawatir. Jefri menyuruh Hera segera pergi ke kantor. Jefri mencari Luna namun tak menemukannya.
Jefri segera mengirim pesan pada Luna dan menjelaskan.
"Moon (luna)....maaf tadi Hera tidak sopan, dia teman ku sewaktu SMA, dulu semasa SMA dia banyak membantu. Sewaktu ayah meninggal, perusahaan sempat down, dan perusahaan keluarga nya membantu ibu, lalu dia jadi pemegang saham di kantor ku sekarang. Aku tadi mau memperkenalkanmu tapi kamu malah pergi begitu saja".
Luna hanya me read aja pesan Jefri dan enggan membalasnya. Luna menghampiri Andin di kafe.
Luna : Din, kalau rumah tanggaku akhirnya hancur juga, aku mesti bawa Arkan kemana? Aku tak mau Arkan tinggal bersama ibu tiri.
Andin terkejut dan menghampiri Luna yang duduk sambil melamun.
Andin : kamu kenapa?
Luna : aku rasa aku memang tak pantas untuk Jefri
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight For The Stars
RomansaRomansa cinta Jefri Tan remaja pria yang di duga autis, putra keturunan China - Indonesia . Dinikahkan paksa oleh orangtua nya dengan seorang wanita yang usia nya 4 tahun lebih tua namun berparas cantik demi memenuhi ambisi ayahnya. Di cerita ini...