Typo bertebaran, langsung kasih tau!
Happy reading jodohnya chanyeol
•
•
•
•"Kalo begini tambah cantik tau gak," lelaki itu mencolek dagu Gistara. Bahunya bergidik ngeri saat jari telunjuk itu mencolek dagunya.
Dilihat-lihat laki-laki yang ada didepannya terlihat seumuran dan seragamnya, terlihat sama dengannya.
"Highscholl Argel?" Gistara mengerutkan dahinya.
"Bisa gak jangan sentuh gue?" Gistara menghempas tangan lelaki itu secara kasar.
Lelaki itu tersenyum miring,"Boleh juga kekuatan Lo," ucapnya.
"Pergi!"
"Kalo gue maunya pergi sama elo? Gimana?"
"Najis, gak akan gue mau jalan sama orang yang modelnya kayak elo."
Laki-laki itu menarik lengan Gistara secara kasar. Menyebabkan Gistara meringis kesakitan. Gimana tidak, kekuaatannya sangat kuat dibanding Gistara. "Sakit? Haha bodo amat gue juga gak peduli!" Laki-laki itu menunjukan smriknya.
Gistara semakin merasakan pergelangan tangannya sangat sakit dan menimbulkan bekas berwarna merah.
Dari berlawanan arah ada sosok laki-laki
Bugh...
"BERANINYA SAMA CEWEK, PENGECUT LO!!" keduanya sangat terkejut terlebih lagi Gistara yang menatap orang yang menghantam laki-laki gila itu.
"Kak Adrian?" tanya Gistara dalam hati.
Adrian menghantam bagian pelipis lelaki itu membuatnya mengeluarkan darah segar. Dengan brutalnya Adrian terus memukuli lelaki itu.
Gistara maju selangkah tepat di samping Adrian, "STOP!!" Dia berteriak untuk memisahkan keduanya. Tapi usahanya tidak berhasil karena mereka saling menarik kerah bajunya
"Lo mau apa lagi!?" Gistara mengerutkan dahinya saat Adrian mengeluarkan nada tinggi.
Kenapa Adrian bisa mengenal laki-laki itu?
Banyak pertanyaan yang timbul didalam hatinya. Atau mungkin mereka memang mengenal.
"CUIH, MAU GUE? GUE MAU APA YANG PUNYA IQBAL BUAT GUE!" ucap laki-laki litu dengan nada yang tinggi, lalu meludahkan darah segarnya dari mulut.
"Jangan pernah ganggu kehidupan sahabat gue lagi!" Ancam Adrian.
"Lo lupa gue siapa? Gue Yogi musuh sahabat Lo! Yang nantinya akan buat kehidupan sahabat Lo yang t**l menderita," ucap Yogi meninggalkan Gistara dan Adrian yang wajahnya sudah penuh lebam.
"Dari dulu gak berubah lo!!"
Gistara mengeluarkan saputangan dari dalam tasnya. Dia memang sudah terbiasa membawa saputangan kemanapun dia berada.
"Ini kak," ucapnya memberikan saputangan itu untuk Adrian.
"Makasih Gis. Oiya kok Lo bisa ada disini?" tapi Adrian yang sedang mengelap darah yang terdapat di sudut bibirnya.
"Tadi Kak Iqbal turunin gue disini, katanya ada urusan OSIS. Pas banget, tadi gue lagi nunggu taxi tapi gak ada yang lewat. Eh... malah ada cowok gila tadi."
"Iqbal gimana sih lebih mentingin OSIS dibanding elo."
"Gak apa-apa kok kak, emang ada urusan penting dan mendesak kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Waketos Is My Husband [On Going]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA] "K-kak Iqbal ngapain maju-maju? Kak j-jangan," ucapnya terputus akibat dia terus maju kearahnya. Dan dia mendekatkan wajahnya yang hanya berjarak satu centi pada gadis tersebut. Cup Tiba-tiba saja ciuman itu mendarat tepat di k...