2. Ketika teman masa kecilku memakai Make Up (part 2)

572 11 0
                                    

"K-KAWAII~!!!!!!."

Teriakku yang masih berlutut.

"Pfft~ Oi teriakanmu itu seperti seperti teriakan perang saja."

Hirugi menahan tawanya, yang mana itu membuatnya tambah imut.

"B-Bagaimana k-kamu bisa...."

"Iseng-iseng saja, aku entah mengapa tertarik dengan Make Up yang disimpan oleh ibuku. Ternyata ibuku pandai dalam merias wajah."

Aku masih membelalakkan mataku. Sahabat masa kecilku ini seperti telah menjadi seorang gadis paling imut yang pernah aku lihat.

"L-Lalu kenapa kamu mengundangku datang ke rumahmu ?."

"Tentu saja untuk melihat reaksimu, dasar Ba~ka."

Ia lalu tertawa geli, sumpah dah, kawaii banget dia!.

"Ayo masuk sini, aku akan menceritakan semuanya padamu."

Mendengar itu aku pun berdiri dan memasuki kamarnya. Kami berdua pun duduk di lantai dan Hirugi  menceritakan semuanya padaku.

2 hari yang lalu Hirugi tidak sengaja menemukan kosmetik-kosmetik di lemari ibunya. Alasan mengapa ia membuka lemari ibunya karena ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh ibunya.

Ia curiga kalau ibunya menyimpan pusaka yang akan segera di wariskan ke Hirugi jadi ia memeriksa pusaka seperti apa itu. Beh~ ini anak, imajinasinya ya ampun -_-

Namun walaupun ternyata isi lemari  adalah kosmetik, Hirugi menjadi tertarik dan mengeluarkan semuanya untuk di lihat seksama. Lalu ibunya pun datang dan melihat Hirugi sedang memandang kosmetik-kosmetik yang ia simpan dan ibunya berteriak malu.

Hirugi bertanya pada ibunya kenapa ia menyimpan kosmetik-kosmetik ini ?. Ibunya pun berkata bahwa ia sangat menyukai mengoleksi kosmetik entah itu untuk di pakai untuk dirinya sendiri atau hanya disimpan saja menjadi koleksi.

Sebenarnya ibunya dulu adalah seorang perias wajah untuk para selebriti tapi karena beberapa kendala ia harus berhenti tapi karena merias wajah telah menjadi hobinya ia tetap ingin bekerja sebagai perias lagi hanya saja ayahnya tidak mengizinkannya.

Ibunya pun berharap dia memiliki seorang anak perempuan dan hanya saja ia mendapatkan anak laki-laki yaitu Hirugi. Walaupun begitu ia masih tetap menyayangi Hirugi tapi tetap saja, sepertinya ia harus berhenti bermimpi menjadi perias dan hanya mengoleksi kosmetik saja.

Hirugi yang entah mengapa merasa tertarik untuk melihat keterampilan ibunya dalam merias pun meminta ibunya untuk merias wajahnya. Ibunya dengan semangat melakukan apa yang Hirugi minta lalu merias wajah Hirugi. Dan hasilnya, kalian sudah tau sendiri kan.

Saat itu ibunya merasa terkejut dan merasa ia selama ini memiliki anak perempuan di tubuh anak laki-laki.

Itu adalah reaksi ibunya kalau reaksi ayahnya, ayahnya bahkan mengira kalau Hirugi telah berganti kelamin alias Transgender ketika ia pulang dan melihat Hirugi yang memakai Make Up.

Ia saat itu penasaran bagaimana reaksiku ketika aku melihatnya dan mengundangku datang ke rumahnya kemarin. Ia tidak mungkin datang ke sekolah dengan wajah yang sudah di rias Make Up jadi ia menunjukkannya di rumahnya.

"Oi~ yang benar saja !? Kau melakukan itu hanya karena penasaran ?."

"Yah mau bagaimana lagi aku penasaran saat itu dan sekarang aku sudah puas melihat reaksimu."

Aku tidak habis pikir dengan sahabatku yang satu ini. Cuma karena penasaran dia Make Up untuk melihat reaksiku ? Ternyata walaupun sudah remaja ini anak masih sama anehnya seperti dulu.

"Oh dan jangan salah paham. Bukan berarti aku yang memakai Make Up berarti aku ingin tertarik pada sesama lelaki oke ? Aku melakukan ini karena aku iseng saja."

"A-Aku tau."

Tapi, aku yakin lelaki siapapun yang melihat Hirugi saat ini pasti terpanah. Maksudku, dia terlihat sangat kawaii saat ini. Aku sebenarnya tau kalau Hirugi bukanlah seorang Gay, aku juga bukan orang seperti itu.

Tapi....

"Hah~"

Aku menghela nafas dan membungkukkan badanku.

"Hm~ kenapa ? Apakah wajahku ini tidak bisa hilang dalam pikiranmu ?."

Hirugi menyeringai tanda mengejekku sambil mengatakan itu. Aku pun menegakkan posisiku sambil mengatakan....

"Ya, kau sangat cantik dengan wajahmu itu."

Dengan wajah yang serius aku mengakui itu dan mengatakannya langsung ke Hirugi.

"E-Eh?!."

Ia memasang wajah terkejutnya dan wajahnya pun merona merah.

"Eh ?!."

Kataku yang juga terkejut akan ini.

"T-Tunggu dulu, aku bukan...."

Lalu tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya Hirugi yang tertutup.

"Izuki-kun~ Hirugi~ ibu sudah menyediakan kue untuk kalian, ayo kita ke meja makan."

Itu adalah suara dari ibunya Hirugi.

Mendengar ibunya, Hirugi langsung berdiri dan langsung berjalan menuju pintu, aku menyadari ia sedang menyembunyikan wajahnya dariku.

Ia lalu membuka pintunya dan langsung melewati ibunya.

"Ara~?"

Dan disinilah aku yang masih menyesali perkataanku tadi dalam hati.

'Kenapa aku malah mengatakan itu!!?!!!.'

(Bersambung)

Semua Dimulai Saat Sahabat Masa Kecilku Memakai Make-upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang