part 13 (hah? so he is?)

1.2K 159 14
                                    

Enjoy your reading.

Hari ini mereka resmi mengganti nama squad mereka menjadi nct dream(usulan chenle karna tanda dipunggung mereka, walaupun Jeno Mark Haechan belum tau)
Ternyata setelah jam istirahat itu jamkos.
Berakhir lah mereka ber6 di rooftop.

"Le gue mau nanya deh" Jisung ingin bertanya lagi, dari beberapa bulan yang lalu dia suka sekali bertanya.
"Kenapa lu pilih Jeju buat di datangin?" Tanya Jisung.
"Gue ngerasa ada sesuatu yang manggil gue buat kesana" ucap Chenle sambil melihat ke arah jalan raya yang ramai.

Mata Chenle terfokus ke seorang wanita berteriak histeris melihat ke jalanan yang ramai. Chenle melebarkan matanya saat melihat anak kecil berdiri ketakutan di tengah jalan.
"Jangan pergi dari sini apapun yang terjadi oke?" Ucap Chenle sebelum menghilang.
"Lah mau kemana lagi tuh si chenle" bingung Mark karna Chenle hilang tiba-tiba.

"AWASS!!"

BRAKKK!!

sebuah suara tabrakkan membuat perhatian mereka teralihkan ke jalan raya.

"Wenjir itu chenle ketabrak" panik Haechan, Haechan bisa mengenali chenle karna penglihatannya lebih tajam daripada manusia biasa.
"CHENLE!!" Jaemin panik, baru saja dia mau berlari turun.
Tiba-tiba chenle muncul didepan mereka dengan keadaan penuh darah akibat ditabrak truk hinggalmental 10 meter.

Mereka kaget dong ngeliat chenle.
"What?" Tanya Chenle santuy walaupun badannya udh penuh luka.
"L-lu kok bisa?" Bingung mereka semua.
"Aelah Sans ini mah cuma sakit dikit doang" chenle menyeka darah yang bercucuran di wajahnya sambil menampilkan wajah kesalnya.
Jaemin langsung mendekat dan menatap chenle dengan tatapan khawatirnya.
"Tenang Hyung, gue gak apa apa cuma luka dikit doang" Ucap chenle.
"Gpp? Le badan kamu penuh luka" panik Jaemin tak sengaja mengenai luka yang ada di leher chenle.

Cahaya hijau tiba-tiba keluar dari tangan Jaemin.
Jaemin terkejut bagaimana bisa tangan dia mengeluarkan cahaya.
Tapi yang kembali membuat terkejut, perlahan-lahan luka chenle mulai tertutup seakan-akan chenle tidak pernah terluka.
"Wah Daebak!! Aku juga punya kekuatan kayak lele" Jaemin ke girangan, sedangkan yang lain memberikan tatapan bertanya dan Bingung.

"Nanti gue jelasin semuanya tapi tunggu waktu yang tepat" ujar chenle.

Skip sore.
the Jung sibling' house.
"Pa hari ini teman teman mau main kesini, boleh yah?" Ucap Jeno kepada papanya, Jung Jaehyun.
"Boleh aja sih, sekalian kenalin papa sama Jaemin Jaemin itu" ucap Jaehyun sambil menggoda anaknya.
"Ish iya nanti Jeno kenalin ke papa"  ucap jeno sebelum pergi meninggalkan ruangan ayahnya.

"Halo, batalkan semua rencana saya malam ini, saya ingin makan malam bersama anak saya"

Malamnya ketiga Uke itu Sampai dirumah Jeno Dengan diantar oleh taeyong, si jisung udh ada di dalam.
"Gak telat kan?" Tanya Chenle.
"Ho'oh kagak" jawab jeno.

"NO TEMAN KAMU UDH DAT...tang yah" itu suara Jaehyun berteriak sambil menghampiri putra bungsunya, tapi betapa terkejutnya dia melihat siapa bersama ketiga teman Jeno.
"Taeyong...Lee taeyong" ucap Jaehyun.
"Om kenal sama kepala bodyguard saya?" Tanya Chenle.

Tapi tidak di jawab, Jaehyun langsung menghampiri taeyong dan memeluknya, taeyong bingung harus beraksi apa.

Mark dan Jisung keluar dari dalam rumah dan ikut bingung melihat ayahnya memeluk taeyong.
Setelah puas memeluki taeyong.

"Yaa tuhan terimakasih telah membawanya kembali" ujar Jaehyun dengan nada bergetarnya.

"Pa, dia siapanya papa?" Tanya Mark.
Jaehyun langsung berbalik dan menatap kedua putranya.

"Kemarilah" sesuai perintah Jaehyun Mark daj jeno mendekati Jaehyun.
Jaehyun Langsung merangkul pundak kedua anaknya.
"Yongi-aah mereka berdua anak mu, anak anak kita" jangan tanya reaksi mereka semua.

Jisung menganga lebar, Jaemin dan Haechan saling pandang tak percaya, chenle asik mencaritahu apa yang terjadi lewat pikiran Jaehyun.

Mark Jeno? Mereka saling tatap.
"Ma-mama?" Mereka dari kecil memang tidak pernah melihat mamanya, Jaehyun selalu mengatakan mama mereka pergi karna kesalahannya.
Taeyong tak kuasa menahan air matanya.
Dan langsung memeluk kedua putranya.
"Iya sayang ini mama, maaf mama gak ngenalin kalian waktu pertemuan pertama" ucap taeyong sambil menangis bahagia.
Jung sibling langsung mengeratkan pelukannya.
"Mama" keduanya terus mengumamkan kata yang selalu mereka ingin ucapkan dari kecil.

"Aaaaaaaa gue terharu" ujar Haechan yang ikut melow melihat pemandangan di depannya.
Jaemin udh nangis karna terharu.
Jisung tersenyum tipis melihat mereka.
"Kapan gue juga bisa ketemu orang tua gue"batin Jisung yang tentu di dengar oleh Chenle.
Chenle menatap Jisung sebentar, dan kembali larut dalam pikirannya.

"Udh udh yah, kalian masuk aja katanya mau barbeque an malah nangis disini" ujar taeyong sambil melap air mata keduanya.
"Mark Jeno, bawa teman teman langsung ketaman, alat barbeque an udh disiapin tadi" ujar Jaehyun.
"Okey" keduanya menatap taeyong lagi.
"Ma ikut gabung yah sama kita sama papa juga" ajak si bungsu Jung sebelum masuk ke dalam rumah bersama anak dream lainnya.
Meninggalkan dua sejoli yang sudah terpisah sangat lama itu melepaskan rindu dan saling meminta maaf untuk apa yang terjadi dulu.

Sementara di taman.
"Baru kali ini Nana liat Nono nangis" ucap Jaemin yang sedang membantu Jeno menyiapkan daging.
"Shutt Jangan bilang ke yang lain" ujar jeno sambil tersenyum kearah pacarnya itu.
"PACARAN TROSS, YANG LAIN DISINJ TRANSPARAN" sindir Chenle yang lewat sama ekornya (Park Jisung).

"Dih daripada lu, udh Deket tapi gak dikasih kepastian" ingatkan chenle itu melempar jeno ke laut saat Jeju nanti.

Markhyuck sedang berusaha mempersiapkan api untuk panggangan dagingnya.
Lebih tepatnya cuma Mark, Haechan cuma merintah ini itu karna permintaan Mark.
Alasannya, nanti dia kena api, bisa jadi mermand bakar.

Chenle dan Jisung? Mereka nyiapin bumbu bumbunya dan minuman dingin yang mau mereka minum nanti.

Skip
Saat asik membakar daging sambil bercanda, Jaehyun datang bersama taeyong ke taman.
"Maaf kita baru gabung" ujar Jaehyun.
"Sans om kita paham kalian lagi ngelepas rindu" ucap Jisung.
"Ouh yah, eumm kan gue bingung jadinya mau manggil apa" chenle kebingungan sendiri dia harus memanggil taeyong pakai kata apa.
"Panggil Tante aja" ujar Jaehyun.
"Eum oke deh, Tan kalau mau tinggal bareng keluarga Tante disini gpp, nanti chenle minta Daddy buat kirim orang lain buat jadi kepala bodyguard" ujar chenle.
"Eh tapi tuan muda kan ini tugas saya" ujar taeyong tidak enak.

"Tante udh mengabdi lama sama keluarga saya, udh banyak berkorban juga, sekarang waktunya Tante hidup bahagia bareng keluarga Tante, soal keamanan saya tenang saja, saya bisa jaga diri sendiri" ujar chenle.
Taeyong tersenyum.
"Terimakasih tuan muda" ujar taeyong.
"Panggil chenle aja tan" Chenle langsung tersenyum.

Setelah itu mereka melanjutkan acara barbequeanya bersama kedua orang tua Jung sibling.
Canda tawa bahkan rengekan chenle terdengar malam itu.

Skip setelah acara barbequeanya Selesai, mereka menginap di rumah Jung sibling.
Tapi yaa kebiasaan chenle bangun tiap tengah malam masih terjadi.

Karna tidak bisa tidur, akhirnya chenle memutuskan keluar dari kamar yang dia tempati bersama Jaemin dan Haechan.
Chenle berniat ke taman yang kemarin, ituloh taman yang mirip kek Padang rumput ada danau sama hutan hutannya.

Saat menelusuri koridor rumah Jung, tiba-tiba ada yang menyentuh pundaknya.
Chenle langsung berbalik dan mendapati Jisung setengah sadar berdiri di belakangnya.
"Mau kemana?" Deep voice Jisung membuat hati chenle meleyot.g
"Mau ketaman" ujar chenle dengan suara pelan.
Jisung yang sudah mulai sadar sepenuhnya menatap Chenle bingung, untuk apa ketaman?.
"Buat apa tengah malam ketaman?" Tanya Jisung.

"Gue gak bisa tidur, Mending lu balik ke kamar lu deh" jawab chenle asal asalan.
"Gak, gue ikut sama lu" chenle merotasi Matanya.
"Yaudah ayo, nanti keburu ada yang liat.
Chenle langsung menarik Jisung pergi dari sana.

Ternyata taeyong emaknya Jung sibling ehehehe.

Jangan lupa vote dan komen yah
Biar makin semangat upnya.

Tbc.

Puzzle Piece [ChenJi]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang