Author's Pov
Amoretté refleks memukul tembok kamarnya karena terbangun dengan suara bising.
Lagi - lagi Theseus mem-bor dinding rumahnya, sepertinya dia mempunyai foto baru untuk dipajang.
Amoretté berjalan menuruni tangga dan membuka pintu kamarnya, lalu melanjutkan langkahnya menuju dapur.
"Pagi Amoretté," Sapa Theseus yang benar saja sedang memasang sebuah bingkai di dinding dekat ruang tamu.
"Pagi," Sapa Amoretté balik. "Ayah dan ibu ada dimana?"
"Mereka sedang pergi ke kementrian. Kalau kau mau makan ada roti di meja." Ucap Theseus.
Amoretté mengangguk lau berjalan menuju meja untuk mengambil rotinya. "Paman kalau hari ini harus bekerja, pergi saja, aku tidak masalah ditinggal sendiri."
"Lalu kau akan mengundang teman- temanmu ke rumah?" Balas Theseus.
Amoretté mendengus. "Mana bisa, aku kan korban 'tarik paksa' ayah."
Theseus tertawa, lalu berjalan ke meja makan. "Bagaimana kalau nanti sore kita jalan - jalan? kau bosan kan di rumah terus."
Amoretté yang sedang memakan rotinya langsung mengangguk senang. "Tapi, memangnya ayah mengizinkan?"
"Tentunya diam - diam," Ucap Theseus sambil mengedipkan sebelah matanya. "Bagimana?"
"Baiklah, aku akan menantikannya." Ucap Amoretté senang.
"Tapi paman harus pergi ke toko bahan makanan dulu. Persediaan makanan di rumahmu sudah mulai habis dan ayahmu menyuruh paman untuk membelinya." Ucap Theseus. "Kau mau titip sesuatu?"
"Biskuit coklat," Ucap Amoretté. "Itu saja."
"Okay, paman pergi dulu sebentar. Jangan nakal," Ucap Theseus.
"Tidak akan," Ucap Amoretté lalu tertawa. Theseus pun pergi ke toko.
Setelah selesai memakan sarapannya, Amoretté berjalan menuju Basement untuk melihat Creatures milik ayahnya.
Sudah lama juga dia tidak melihat para Creatures - Creatures itu.
Saat sampai, dia langsung disambut oleh Niffler yang ternyatanya sudah bersiap untuk menyerang cincin Amoretté.
Amoretté langsung memasukan tangannya ke saku piamanya.
"Uh ah, kau kira ini mainan?" Ucap Amoretté lalu melihat sekitar.
Tidak ada yang berubah, hanya saja sekarang semakin banyak Niffler.
Sudah hampir sebulan dia tidak bersekolah, dia benar - benar merindukan Hogwarts.
Dan dia merasa merepotkan orang tuanya dan pamannya yang bergantian menjaganya.
Amoretté berpindah dari tempat ke tempat lain, hingga dia menyadari suatu pintu berwarna coklat yang berada di bawa tangga.
Dia sudah sering berada di Basement, tapi kenapa baru sekarang dia melihat pintu itu?
Amoretté pun berjalan mendekati pintu itu, lalu perlahan merabahnya.
Dia pun melihat sekeliling, lalu membuka pintu yang ternyata tidak dikunci itu.
Pintu itu berisi lorong panjang yang mengarah ke bawah, di samping anak tangga itu terdapat banyak lilin.
Lalu sampailah Amoretté di suatu ruangannya yang terdapat sebuah pensieve di tengahnya.
"Apa ini?" Ucapnya bingung. Amoretté mendekati pensieve itu, terdapat banyak botol yang berisi air di meja sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Fanfiction"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...