•
•🌼••
ketika ditanya perkara rasa, dia mengaku tidak punya alasan. lalu saat ditanya tentang suka, kilahnya tidak perlu penjelasan. changbin hanya mencinta. barangkali sebab si senyum merekah atau tawa yang mengudara. entahlah, ia memilih diam sembari tersipu.
"bin, mau tunggu kakak sampai di atas? mungkin bakalan butuh waktu lama, tapi kakak mau kamu jadi orang pertama yang kasih selamat saat mimpi kakak tercapai. bisa?"
konversasi yang terjadi di bawah langit dengan cahaya temaram dari sinar candra. sebotol susu pisang sebagai pengganti alkohol berada dikepalan, lalu tangan yang lain saling berpegangan melalui bayangan. menggenggam erat seolah-olah mengatakan agar tidak ada yang pernah pergi, tidak ada yang boleh pergi di antara mereka.
"cuma buat ngasih selamat doang?"
pandangan yang tadinya milik kartika, kini diambil alih sepenuhnya oleh si pemilik rasi aru. lesung pipi terbentuk apik kala sepasang netra jelaga itu pun turut mengambil alih cahaya bintang pada matanya.
"tambah peluk juga boleh." tawa itu mengudara. kalau ditanya perumpamaan yang tepat untuk gelak renyah itu adalah bagai ekstasi. begitu candu untuk didengar lagi dan lagi, changbin ingin mendengarnya seumur hidup jika mungkin.
"aku dapet apa kalo nungguin kakak?"
itu hanya sebuah candaan semata. dimaksudkan agar yang lainnya tertawa, meski terpaksa.
"kamu maunya apa?"
tetapi, bagaimana jika dirinya pun menuntut agar candaan tadi tidak diremehkan begitu saja.
"kakak."
genggaman di tangan mengerat, apakah ini berarti tuntutannya di terima atau itu adalah sentuhan terakhir sebelum melepas segalanya lantas pergi, untuk tidak pernah kembali.
changbin diselimuti takut. bahkan rasanya lebih menakutkan dari berjalan sendirian di terowongan gelap. atau kala harus memperlihatkan nilai sekolahnya yang merah pada ibunya.
lalu kikik geli lainnya hadir. barangkali orang ini tengah mengolok permintaan bodohnya. tadinya ia pikir begitu. namun saat susu pisang di tangannya yang lain diambil alih, diletakkannya di atas pagar tepian yang menjadi batas daratan dengan sungai. lantas tangannya yang kosong itu pun digenggam sebagai mana yang lainnya. changbin bersumpah untuk satu detik pertama, pikirnya sang jantung akan jatuh terjun bebas ke lambung.
lututnya lemas, ketika netra yang lebih terang dari miliknya itu terdapat embun menumpuk. ia tertegun saat merasakan genggaman pada masing-masing telapak tangannya mengerat, pun laki-laki dihadapannya itu mengigit bibir seolah cemas. apa yang salah?
"setuju."
"kak, ini bukan taruhan. aku serius."
ia tangkap satu titik air mata jatuh dari gerombolan embun di pelupuk tadi.
"memang bukan taruhan bin, ini janji. kakak juga mau kamu."
changbin hanya menyukai bangchan. tidak ada alasan untuk itu. karena dia bangchan.
•
•🌼•
•"bin, kakak akhirnya debut!"
bangchan katakan itu adalah satu dari sekian banyak hari bahagianya. tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya, bahkan mengesampingkan pegal pada rahang karena tersenyum kelewat lebar.
besar keinginannya untuk memeluk tubuh itu erat, merasakan hangatnya demi meminimalisir antusiasme di dalam hatinya. namun apa daya, saat ini tidak ada jembatan yang mampu membawa dirinya mewujudkan keinginan tersebut. hanya suara dan isak tangis yang ia bisa ia dapatkan sekarang.
"wuaaah akhirnya setelah tujuh tahun! kak selamat! aku ikutan seneng, gatau lagi astaga kak selamat ya.."
bangchan imajinasikan kini sosok yang barusan berbicara dari sambungan telepon itu berdiri di hadapannya. tengah tersenyum sembari menangis karena turut merasakan kebahagiaan serupa, meski mimpi itu adalah miliknya. tidak, itu miliknya dan milik changbin.
"kenapa malah kamu yang nangis?"
"gak tau, reflek aja gini soalnya bisa liat pacarku nangkring di tv. akhirnya aku bisa pamer ke hyunjin, dia paling sering ngeledekin aku tauu"
kekehan geli tak dapat disimpan, pada akhirnya mengudara sebab terbayang bagaimana menggemaskannya wajah yang jelas saat ini tengah menangis jelek.
"makasih ya, bin," ungkapnya lirih, lembut.
Deru tangis yang tadi menggelitik telinganya sedikit mereda setelah mendengar kalimat singkatnya. "makasih buat apa kak?"
"makasih karena kamu mau nungguin kakak. thank you for not leaving me behind."
•
•🌼•
•bangchan - 2021
changbin - 2021
cause i like you by changbin ft felix
sudah baca deskripsi? kurang lebih ini konsepnya mirip jamais vu. pendek ;)) ya namanya short story!! :""
anw, enjoy 💙
23 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
cause i like you - bangchan x changbin [✓]
Fanfic"you're the only reason why i really love you. when i see you smile i just can't get enough and i can't live without you." bangchan x changbin short story! only sub changbin 💙 light angst, fluff, bxb, open ending written in lowercase