Part 13 || Permohonan

98 9 3
                                    

"Dia hanya memintamu, meminta agar kau ada di akhir sisa hidupnya. Aku tak bisa menolaknya, walaupun kita baru saja jadian. Jadi, hanya ini permohonan kami."

Alexa

*-*

"Tiga serangan di waktu yang hampir bersamaan. Galang Raindra Smitt, tidak ada yang mengetahui kapan remaja itu diserang. Pada pukul sembilan pagi, remaja itu ditemukan dalam keadaan mengenaskan di kamarnya. Tusukan di perut, sayatan dan luka lebam di wajah dan lengan. Luka-luka itu juga didapatkan oleh dua anggota kita, tuan Aang dan Al. Menurut kalian, bukankah ini bisa jadi tindak pengkhianatan?"

"Ada satu atau bahkan beberapa orang yang berani berkhianat, padahal semua tau apa janji dan juga hukumannya. Nona sedang dalam masa sulit sekarang. Dia sedang mencari tau apa yang sebenarnya terjadi. Saya, Axelle Fernando Denice, akan memimpin pencarian pelaku. Kita harus bertindak cepat, tapi tepat. Mulai dari tempat kejadian, cari jejak apa pun, karena penjahat tidak selalu bermain bersih."

Suasana aula utama Dagger of Darkness menjadi ramai sejak Axelle datang. Pria itu langsung membunyikan bel agar seluruh anggota berkumpul, kecuali mereka yang bertugas di bagian gerbang, penjara, dan beberapa anggota IT.  Mendengar penuturan Axelle, tentu mereka patuh. Pria keturunan Denice itu merupakan anggota di tim atas, meski bukan tim inti. Sementara, para anggota tim inti DOD hanya bisa mendengarkan. Mereka belum mendapat perintah langsung dari sang nona, namun sepertinya, yang dikatakan Axelle benar. Mereka harus bertindak sekarang. Dengan atau tanpa sang Queen.

"Tuan Ciko, apa boleh kami bertindak?" tanya Axelle. Ciko adalah anggota inti yang lebih tinggi dari yang lain. Bisa dibilang, dia adalah pengganti tangan kanan Y'S di sini.

"Tentu. Nona sedang berada di rumah sakit, beliau juga sedang dalam masa sulit. Jadi, kita harus bertindak sendi--"

"Saya tidak selemah itu, sehingga menumpahkan segala tanggungan pada para member." Suara dari pintu masuk itu mengalihkan atensi mereka. "Saya dan Tuan Arga yang akan memimpin pencarian ini. Kalian turuti apa pun perintah kami!"

"Tentu, Nona!" Benar, dia adalah Y'S dan Arga. Orang paling tinggi di DOD. Dua orang itu maju menuju podium yang tadi Axelle gunakan. Menggantikan posisi pria itu, sehingga merekalah yang kini menjadi pusat perhatian.

"Panggil nona Lisa, nona Grace, dan nona Sherly ke sini!" Perintah Y'S tentu langsung membuat mereka semua melirik ke beberapa arah. Mencari keberadaan tiga wanita yang baru-baru ini menjadi member di DOD. Para wanita yang berhasil menaklukkan seleksi member.

"Saya di sini, Nona!" ujar seseorang. Dia, Gallisa Hilda, gadis itu melangkah maju ke barisan depan. Nona tersenyum melihat itu, lebih tepatnya senyum miring.

"Saya juga di sini, Nona." Dia, Bryna Grace Erlina Weston, gadis itu juga mengambil posisi di samping kanan Lisa.

"Nona Sherly?" Pertanyaan yang ditujukan Y'S itu tentu kembali membuat para member menatap sekeliling. Tadi, sepertinya Sherly berada di barisan tengah. Lalu, ke mana gadis itu pergi? "Cari nona Sherly, dan perintahkan dia ke sini!"

Baru saja seseorang akan memanggil Sherly, namun batang hidung gadis itu sudah terlihat. Dari barisan paling belakang, gadis yang saat ini memakai jaket cokelat itu melangkah maju, lalu berdiri di samping kanan Grace. Y's tersenyum di balik topengnya, Arga juga demikian.

"Nona Lisa, bagaimana misi pertamamu waktu itu? Misi di mana kau harus menggantikan tanggung Alexa, apa sudah beres?" tanya Y'S.

"Tentu, Nona, semuanya beres dan rapi. Misi tentang Anyara Aquiline Edelweiss itu sudah saya dapatkan. Semua data telah berada di tangan saya, jika Anda mau, saya bisa berikan sekarang."

Behind The Darkness [#MG2]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang