~MyCover~06

12 0 0
                                    

Yok Baca lagi🤧...

Tahu lalu mau  lanjut, tapi lagi gak mood🙃...

Lanjut langsung

Cing

🐈🐈🐈

"Mel." Panggil Evan saat Melsya hendak masuk ruang inap Ayana, karena Ayana memang akan dirawat beberapa hari dirumah sakit setelah diperiksa tadi.

"Ngobrol didalem aja." Sahut Melsya lalu masuk begitupun Evan yang mengikutinya.

"Sayang."suara lirih Ayana memanggil Evan, matanya sudah merah karena terlalu banyak menangis.

"Langsung bilang aja, elo tidur sama siapa?" Ucap Evan tak ingin basa-basi karena ia muak melihat wajah Ayana.

"Hiks... Aku ngak hamil Van." Balasnya kembali menangis, Melsya memilih mengusap punggung Ayana.

"Dari awal gue ngak mau nikahin elo, dan elo tau itu kan."

"VAN." Sentak Melsya tak abis fikir akan jalan fikiran Evan, jika Evan tak berniat menikah dengan Ayana mengapa hubungan mereka bisa selangeng itu.

"GUE NGGAK SUKA YA ELO MAININ PERASAAN AYA." Bentak Melsya lagi. Evan tersenyum miring menatap Ayana.

"Sejak awal, gue sama Ayana gak pernah berbagi ranjang bagaimana anak gue bisa ada diperut lo." Ucap Evan, Ayana semakin menangis karena ucapaan Evan barusan.

"Dan elo yang pertama kali khianatin gue... emang harusnya sejak awal kita lanjutin hubungan kita."

"TAPI GUE TERLANJUR CINTA SAMA LOE, VAN." Teriak Ayana kemudian menangis memeluk Melsya dari samping.

"Hapus rasa cinta loe, gue udah jijik sama loe.. Dan karena Melsya udah kembali dan sampai kapan pun Melsya yang bakal disisi gue." Ucapnya menarik lengan Melsya kesebelahnya.

"Kalian cuman temenan Van." Frustasi Ayana. Evan terkekeh sebentar lalu memperkenalkan Aliana sebagai Melsya.

Terlihat wajah kaget Ayana saat mengetahui perempuan yang sedari tadi bersama nya adalah Melsya.

"Jangan ambil Evan gue Sya." Isak tangis Ayana lagi.

"Loe ngak berhak buat itu." Ujar Evan, lalu mendorong kepalanya maju kearah wajah Melsya.

Cuupp...

Pergerakan tiba-tiba Evan terlalu cepat, saat lelaki itu mencium bibirnya.Seketika teriakan Ayana terdengar. Begitu juga dengan teriakan nama Evan dipanggil dari pintu kamar ruang inap Ayana yang tak lain adalah Orang tua Ayana.

Melsya masih menegang, nafasnya tak beraturan, sampai ia pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Karena itu adalah ciuman bibir nya pertama kali, hendak marah namun Melsya juga mencintai lelaki itu.

"Maaf Om, Sampai kapan pun saya tak akan menikahi Ayana."

💐💐💐

"Aunty kenapa nangis?" Suara khas Ave mengoyangkan lengan Melsya.

Padahal sejak tadi ia menahan tangisnya setalah mengambil Ave karena memang tadi Ave sempat dilarang memasuki ruangan Ayana. Namun tetap saja air matanya mengalir

My Cover (Squel BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang