11 - Satu Atap Bersama

346 26 2
                                    

Keesokan harinya mereka pergi dari rumah dan kembali kemarkas

Shoto digandeng oleh Dabi dan berjalan pelan menuju markas mereka.

"Menurutmu bagaimana dengan Izuku dan Neito ya?" tanya Todoroki

"Hmm... Entahlah, tidak ada yang berbicara digrup sejak menemukan kalian" jawabnya lembut

-sesampainya disana-

Izuku dan Neito menghampiri Todoroki

"Aku tinggal bersama Nee Chan mulai hari ini!" -Neito

"Ibuku juga menyuruhku tinggal bersama Tenko Nii agar aman" -Izuku

"Ahh aku juga kok..." jawabku

"Bagaimana lukamu?" tanya Bakugo

"Hm, masih perih tapi sudah tidak apa apa. Uhmm... Kalo perbannya dibuka untuk diganti masih perih" lanjutku

Mereka hanya mengangguk paham.

🌼🌼🌼

Todoroki pov

Setelah mengobrol bersama teman temanku. Aku segera masuk ke kamar milik Nii San di markas itu

Lalu aku merapihkan barang barang milikku dikamar Nii san.

Kamarnya sangat luas tapi tidak ada barangnya. Hanya lemari dan kasur

Tapi karena adanya aku. Kamarnya ditambah satu lemari dan meja belajar.

Nii San masuk kekamar, "apa kamu ingin kamar ini memiliki game? Menggunakan PC atau hanya TV untuk bermain PS??", aku menunduk sebentar untuk berpikir.

"Uhm PC lebih bagus digunakan untuk keperluan sekolahku... Terus kalau bermain PS lewat PC sedikit susah jika bermain berdua. Jadi lebih baik gunakan TV saja. Saranku sih"

Nii San mengangguk, lalu mengeluarkan TV dan PC yang ada didalam lemarinya

"Aku tidak pernah menggunakan ini... Tapi ini masih bisa dipakai kok. Kamu bisa bermain dengan yang lain juga kalau kamu mau...", aku mengangguk paham

Setelah aku merapihkan barang barang milikku. Aku mulai membantunya menata PC dan TV agar berada ditempat yang sempurna

🌼🌼🌼

Aku memberikan kamera pengintai milik Nii San yang kemarin ku bawa

"Aku menaruhnya didasi sekolahku. Tidak ada yang menyadarinya. Jadi, disitu terekam semua... Mungkin" kataku, Nii San meraih kamera itu dan memindahkannya kedalam flashdisk

Dia membukanya dan menonton semua yang terjadi hari itu.

"Kenapa kamu berpikiran membawa kameraku?" tanya Nii San sambil sesekali melihat kearahku

"Aku tidak suka reputasi perusahaan ayah membaik, aku lebih suka dia panik karna reputasi perusahaannya mulai menurun. Lagi pula, aku ingin membantumu menghancurkan perusahaannya dan menjerumuskan dia ke penjara" jelasku sambil membuka bungkus snack

"Hmm benar juga sih... Kalau Nii San, tidak ingin menghancurkan perusahaannya. Maksudku boleh saja. Tapi biar negara yang memutuskan.." lanjutku

"Nii San?" ucapku karna aku teringat sesuatu, "ya, ada apa?" jawabnya. "Sepertinya aku mendengar suara anak kecil..." kataku lagi. Nii San menaikkan alisnya, dan melihat kesekeliling. "Dimana? Tidak ada--" aku memotong perkataannya dan merebut PC yang sedang dia gunakan untuk menonton kejadian aku dihukum oleh ayah bersama kedua sahabatku.

Aku membuka salah satu software untuk melihat keberadaan seseorang.

Touya Nii hanya menatapku dengan tatapan bingung campur senang karna aku bisa menggunakan software itu.

"Aku menempelkan pendeteksi keberadaan ditubuh adiknya Bakugo saat itu... Mungkin--", "ITU DIA! sebentar... Dia ada di-- mari Shoto kita lihat"

Aku dan Nii San langsung berjalan ceapt menuju luar

"Mau kemana?" tanya Shiggy

"Adikku terlalu jenius. Dia mendengar suara anak kecil..." katanya

"Jenius?" beo teman temanku

"Dia memasangkan alat pendeteksi keberadaan itu ditubuh adiknya Bakugo. Tadi dia membuka software itu dan melihat mereka ada dibelakang markas kita, jadi dia ingin melihat kesana untuk memastikannya" jelasnya.

Bakugo langsung menuju kearahku dan mengajakku keluar.

Ada 2 karung yang bergerak. Artinya ada sesuatu didalamnya. (Tolong aku bengek sendiri)

Diluar karung itu tertulis "benda tak berguna, siapapun bakar karung ini"

Dan sesuatu yang Bakugo kenali seperti suara adik perempuannya.

Bakugo mendekati Karung itu dan membukanya dengan cepat.

Betapa terkejutnya Ia melihat kedua adiknya dengan luka pukulan benda tajam. Adiknya ketakutan. Bakugo berusaha menahan emosinya.

"A-aku ingin pu-pulang... Huaa Nii Chan!" Mahoro menangis ketakutan

Bakugo memeluk keduanya, "ini aku... Nii Chan ada disini... Bagaimana kalian bisa berada ditempat ini?", kedua anak itu mempererat pelukan mereka

"A-ayah de- dengan temannya membawaku kesini,me-mereka bilang akan mem-membawaku bertemu Nii Chan, dan dia mema-- sukanku secara paksa kedalam karung dan entahlah... Setelah itu aku mendengar mobil polisi... Tapi aku be-berada didalam karung" jelas Kazuma sambil bergetar

Bakugo menghela nafas. Dia berasumsi bahwa ayahnya juga ditangkap.

"Tinggal bersamaku saja. Nanti aku akan memberitahu Ibu oke?" ucap Bakugo lembut kepada kedua adiknya. Kedua adiknya mengangguk dan meremas kencang ujung baju Bakugo

"Oh ya, ini ada bukti kekerasan saat menghukum. Lihat saja dulu. Itu hasil yang Shoto dapatkan..." kata Touya Nii memecah keseriusan ditempat itu

Shiggy mengambil flashdisk itu dan membawanya ke tempat tim pelacak bersama Compress dan Kurogiri.

Sementara menggendong kedua adiknya secar bersamaan.

Todoroki pov end

••••

Sori kl gua mulai jarang up karna ku dah sibuk sekola ;-;


Jadi gomen, mulai ga sesuai jadwal up

Btw janlup voment-!

I've got you Brother | T̾o̾d̾o̾r̾o̾k̾i̾ S̾i̾b̾l̾i̾n̾g̾ F̾a̾n̾f̾i̾c̾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang