Tiga

304 23 2
                                    

Disc#Masahi Kishimoto


Happy reading....

Hinata tidak percaya ini,wajah cantiknya masuk TV nasional?Didepannya ada kerumunan wartawan yang berjejer rapi,dia duduk tepat disamping kiri Sasuke.Sedangkan Naruto yang duduk di samping kanannya tengah sibuk memediasi semua pertanyaan para wartawan.Sampai-sampai suaranya berubah sedikit serak.Sesuai perencanaan,Hinata disekenariokan sakit tenggorokan cukup parah sehingga hanya mampu mengangguk dan menggeleng.

"Baiklah teman-teman,seperti yang kalian dengar sendiri dari Sasuke,juga Hatake Kakashi—Produser film pendek—bahwa foto itu hanyalah salah paham.Ini adalah film LGBT non profit pertama Sasuke.Ketika Kakashi-San menawarkan peran ini,jujur saja Sasuke bimbang.Satu sisi,ini adalah chalenge yang bagus untuk skill aktingnya,tetapi dia ragu apakah sanggup mendalami karakter gay penuh profesionalitas."

"Oleh karena itu,aku menyuruhnya untuk mencium ku.Jika dia sanggup,maka artinya dia bisa profesional di filmnya nanti"

Lalu terdengar suara para wartawan yang kembali melontarkan pertanyaan.Suara mereka saling bertubrukan sehingga memekakkan telinga.

"Sabar,guys!Bertanyalah satu-satu"Naruto mendesah kesal dengan para makhluk didepannya,kadang dia ragu apakah mereka memiliki tata krama atau tidak

"Yak,Nona rambut emas.Silahkan bertanya"
Suasana kembali senyap menantikan si wartawan bersuara

"Ekhem,langsung saja.Apa hal yang bisa membuktikan bahwa hubungan kalian—Sasuke dan Hinata—bukanlah settingan.?Maksudku,sangat mengherankan jika seorang aktor yang terlihat selalu sendiri ternyata telah memiliki hubungan asmara selama 1 tahun"

Sasuke langsung mendekatkan moncongnya ke arah mic,"Lihatlah!Baru saja kuperkenalkan kekasihku dan kalian langsung menuduh settingan.Aku berani bertaruh jika aku mengekspos Hinata sejak dulu,kalian pasti juga akan melontarkan pertanyaan yang sama
'Apakah benar hubungan kalian hanya settingan?mengingat Hinata masih SMA—bla bla bla'right?"

Sasuke melingkarkan lengannya pada pinggang ramping Hinata,sehingga bahu mereka saling bersentuhan.
"Hyuuga Hinata,dia adalah malaikat cantikku.Aku mungkin masih bisa bersabar dengan hujaman kata-kata tajam kalian,tapi tidak ada kata sabar dan ampunan jika kalian menyerang Hinata.Akan kupastikan kalian menyesal jika suatu saat kalian menyebarkan gosip buruk kekasihku."

Sasuke berdehem,menyesuaikan suaranya yang mulai serak.
"Apakah alasan yang aku lontarkan terdengar sangat fiktif di telinga?Aku sangat menyayangi Hinata dan tidak ingin kehidupan sekolah dan privasinya terusik oleh mahkluk sejenis kalian."

Hinata memaksakan senyum tipis dibibirnya,andai saja dia belum mengetahui fakta menjijikkan akan jati diri Sasuke.Mungkin saja saat ini pipinya bersemu merah,mentautkan kedua ujung jari telunjuknya sebagai pelampiasan rasa grogi akan gombalan sang pangeran.

"Nah,kalian dengar sendiri kan?Baiklah masih ada waktu 3 menit lagi,Mungkin Kakashi-san bisa menutup koferensi pers ini?"Naruto memberikan mic kepada Kakashi

Kakashi berdehem sebentar,
"Okey,sebelum acara ini ditutup saya ingin menyampaikan bahwa filmnya nanti akan diupload 2bulan lagi.Jadi,jangan lupa subscribe Channel Miles Production agar tidak ketinggalan film-film pendek kami yang pastinya menyentuh hati dan sarat akan makna"

***

Uzumaki Naruto
Koferensi pers berjalan dengan lancar,aku tahu itu.Sudah kuduga Sasuke bisa membalikkan keadaan dengan sempurna.Kita berlima—Aku,Sasuke,Hinata,Kakashi,dan Ino—tengah bersantai di sofa melepaskan rasa penat.Saling memberikan pujian atas berhasilnya kami mengelabuhi para wartawan.

Untuk masalah si bocah tengil—Hinata—semua sudah beres,dia menandatangani surat kontrak dengan senang hati.

"Psst..jabrik kuning,kenapa Ino selalu bilang kalau aku menggemaskan?Apa dia lesbi?"Hinata mulai was-was,mengingat ini pengalaman pertamanya melihat pasangan gay secara live.Tidak menutup kemungkinan kalau Ino juga menyimpang,itulah yang ada dipikiran Hinata.

Aku tersenyum miring,"Well,harus ku katakan bahwa dia seorang lesbian sejati.Sepertinya dia tertarik kepadamu"

Hinata menegang,menggelengkan kepala lemah.Lalu sengaja aku menyuruh Ino untuk mengajak Hinata membuat ramen instan.

"Hai,cantik.Buat ramen yuk?Laper nih"Tangan Ino langsung menggelayut di lengan Hinata yang tentu saja dihentakkan begitu saja.

"Kyaaaaa!Jangan sentuh aku...."Dia lari terbirit-birit yang membuat semua atensi mata tertuju ke arahnya

Aku mengulum senyum berusaha menahan tawa,Ino menyikut pelan perutku
"Kenapa dia?"
Aku cuma mengendikkan bahu,tapi sepertinya ketiga orang didepanku menuntut minta penjelasan.

***
Di dalam kamar,Naruto menggulingkan badan ke kiri dan ke kanan tidak tenang.Memikirkan suatu hal yang menghantuinya sejak dulu,dia menghela napas panjang.

"Hwaaa.."Naruto refleks berteriak ketika Sasuke sudah berbaring disampingnya

"Ck,berisik"

"Sejak kapan kau masuk ke apertemenku?"

"Apa itu penting?"Sasuke balik bertanya

"Tidak,tapi—"

"Maka biarkan aku memelukmu"Sasuke mendekatkan diri semakin rapat ke tubuh hangat Naruto.Menyesap aroma khas yang menguar di ceruk lehernya.

"Babe?"Panggil Naruto

"Hmm..."

Naruto menghirup udara lebih banyak,butuh keberanian extra untuk mengatakan hal ini.
"Menurutmu,apakah suatu saat kita akan berpisah?"

"Itu tidak akan pernah terjadi"Jawab Sasuke enteng

Netra biru Naruto menatap lama mata kekasihnya yang masih tertutup,Wajah Naruto berubah jadi sendu.Seakan pesimis akan jawaban Sasuke

"Kenapa kau bisa begitu yakin akan hal itu,Babe?"

TBC
TERIMAKASIH UDAH MAMPIR
SENANG JIKA KALIAN TERHIBUR DENGAN CERITAKU
LOP YU ALL🌻

Dua CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang