💮tiga puluh lima💮

547 20 0
                                    

Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah~

- Senja Permata-

Suara detak jantung Gilang dari mesin EKG berbunyi bersamaan dengan suara Isak tangis Senja. Entah sudah berapa ember air mata yang keluar dari kedua bola matanya.

Senja menyesal.

Menyesal pernah menyakiti perasaan  Gilang, menyesal karena terlambat menyadari bahwa ia sangat mencintai Gilang, suaminya.

Senja memang bodoh, bodoh telah menyia-nyikan orang yang sangat sayang padanya meskipun Senja selalu berbuat kasar padanya. Bodoh karena tak pernah menyadari dan menghargai perasaan Gilang.

Senja memang pantas mendapatkan hukuman ini, entah sudah berapa banyak kata yang Senja lontarkan dari mulutnya membuat Gilang terluka.

Senja membenci dirinya sendiri.

Senja sadar, bahwa semua perbuatan yang telah ia lakukan pasti ada ganjarannya yang harus di bayar.

Senja menghapus air mata yang jatuh di kelopak matanya "Maafin aku Lang,   aku bodoh. Aku tau kamu sangat cinta sama aku...kamu sangat baik sekali sama aku... tapi gobloknya aku hikss..hikss..aku hanya mempermainkan perasaan kamu dan aku hikss..hikss selalu membuat kamu terluka hikss...hikss..aku memang ga akan pernah pantas untuk kamu hiks.."

Air mata jatuh dari kelopak mata Gilang yang tertutup rapat.

Senja meraih tangan Gilang yang dingin, menggengamnya erat "Maafin aku Lang hikss...hikss..kamu berhak bahagia hikss..hikss tapi bukan sama aku..seharusnya kita ga pernah ketemu Lang...seharusnya kita ga pernah saling mencintai...karena cinta kita selalu membuat luka...aku selalu nyakitin hati kamu..hikss..hikss.. Cepet bangun Lang...aku janji kalau kamu bangun aku bakal lepasin kamu...kamu berhak bahagia meskipun bukan bersama aku.."

Air mata kembali  jatuh membasahi pipi Senja. Perkataannya membuat hatinya perih sekali.

Senja tak ingin melepaskan Gilang namun Senja tak bisa egois. Ia tak pantas bersama dengan Gilang yang sangat baik sedangkan dirinya buruk sekali dan Senja tak ingin terus menyakiti perasaan Gilang. Gilang sudah begitu tertekan selama bersamanya. Senja tak ingin Gilang terluka lebih dalam.

"Lang aku mohon bangun hikss..hiksss..kamu betah banget tidur  selama 2 bulan...aku kangen kamu hikss..hikss..tapi aku sadar aku ga pantas ngomong kayak gini...hiks.."

Senja kembali menghusap air mata yang membasahi pipinya. Tangan Senja terulur menghusap rambut Gilang lembut.

"Lang kamu tau ga, aku sangat beruntung punya kamu hikss..hikss meskipun aku selalu buat hati kamu terluka dan hancur tapi kamu hikss..hikss.. selalu sabar ngadepin aku yang nakal, yang selalu maki-maki kamu, yang selalu kasar sama kamu hiks..hikss..aku salut sama kamu Lang..apa yang buat kamu tahan bersama aku selama ini? Hikss.."

"Kalau Malasah orang tua kita, aku yang akan bicara nanti ya Lang...yang terpenting kamu harus sadar hikss..hikss..supaya kamu bisa bahagia...aku merasa bersalah liat kamu berbaring di tempat tidur ini Lang...hikss..kamu bangun..kamu jahat tinggalin aku..hikss"

Tangis Senja pecah, mengapa Gilang harus menanggung semua ini Tuhan? Gilang selalu baik padanya bisakah dirinya saja yang terbaring di kasur ini. Sudah cukup Gilang terluka!.

"Lang, bangun hikss...hikss..." Bisik Senja di telinga Gilang.

Senja frustasi, Gilang sudah dua bulan terbaring di kasur ini semua ini karena perbuatannya. Mobil Gilang tabrakan dengan truk saat malam prome night itu membuat kepalanya terbentur ke aspal mengeluarkan banyak darah (geger otak) kemudian di operasi.

Seharusnya dirinya saja yang mengalami kejadian itu agar Senja tak merasakan yang namanya merasa bersalah dan penyesalan.

Senja kembali menghusap air matanya. Senja melihat jari-jari Gilang melakukan pergerakan.

Senja terkejut lalu menggengam tangan Gilang "Lang kamu sadar hiks..hikss.."

Tak lama kedua bola mata yang lama tertutup rapat itu kembali terbuka.

Senja sangat bahagia lalu memeluk Gilang erat "Kamu kembali lagi Lang..hikss..hikss..maafin aku..hikss..hikss..aku tau aku salah hikss..hikss..aku janji nepatin keinginan kamu untuk cerai hikss asal kamu bahagia hikss.."

Gilang melepaskan pelukan Senja menatap Senja lekat "Aku udah maafin kamu Senja..aku ga pernah menyesal pernah kenal dan mencintai kamu..kamu akan bahagia bersama Raka.." Gilang menghusap air mata  yang jatuh di pelupuk Senja.

"Lang, kamu serius kita mau cerai? Hikss..hikss..kamu ga percaya sama sekali sama penjelasan aku Lang malam itu? Hikss..hikss aku bersumpah Lang aku ga ada apa-apa sama Raka..malam itu aku di jebak sama Cantika cewek yang ga suka sama aku hiks.."

"Aku ga pernah sekalipun ga percaya sama kamu Senja..tapi sepertinya kamu akan lebih bahagia jika bukan bersama aku.."

"Oke, kalau itu mau kamu Lang..aku terima. Tapi Asal kamu tau aku cinta sama kamu dan ga pernah sedikitpun aku menghianti kamu. Cepet sembuh Lang , kita selesai."

Senja menghusap air mata yang mengalir deras di pipinya lalu berlari melangkah keluar dari ruangan kamar inap Gilang.

Senja sadar, memang seharusnya Gilang dan dirinya berpisah karena mereka saling menyakiti.

Gilang meneteskan air mata, seharusnya ia mempertahankan pernikahannya namun Gilang tak bisa terus bersama dengan Senja bila Senja tak bahagia bersamanya dan tidak mencintainya.

Gilang hanyalah laki-laki culun yang sangat jauh berbeda dengan pria yang Senja idamkan dan Senja inginkan.

"Maafin aku Senja, kalau memang kita masih jodoh kita pasti kembali bersama."

***************

Gimana part ini?

Yuk comment guyss:)


BAD GIRL ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang