Cinta Dua Dunia

425 20 0
                                    

Pagi itu, saat sepasang suami istri berburu ditengah hutan, mereka menemukan bayi perempuan terbungkus kain sutra putih. Mereka sangat bahagia karena selama pernikahannya, mereka belum memiliki momongan.

Mereka membawa bayi itu, karena mereka pikir sangat berbahaya seorang bayi tinggal ditengah hutan belantara.

Mereka sangat bahagia, lalu mereka memberi bayi itu nama Yura. Dan membawanya pulang ke rumah.

Setelah 7 tahun, Yura tumbuh menjadi gadis kecil penyayang binatang. Terbukti saat dirinya bertemu dengan ular saat ikut berburu sang ayah. Ular itu tampak terluka, dan Yura mengobatinya dengan tulus. Ketika Yura pulang bersama ayahnya, ular itu terus mengikutinya, seolah ia ingin Yura membawanya dan merawatnya.

"Ayah, bolehkah Yura bawa pulang ular ini?" Tanya Yura memelas pada sang ayah.

Ayahnya tersenyum, "bawalah, kasihan dia terluka!" Sang ayah mengelus punggung ular itu dan memperbolehkannya dibawa oleh Yura.

Yura merawat ular itu dan memberinya nama Lui, namun ketika ular itu sembuh dalam beberapa hari. Ia berubah menjadi jahat hingga menggigit tangan Yura.

Anehnya, Yura tidak keracunan bahkan tubuhnya tidak terluka. Ular itu menggerutu dalam hati. "Kenapa dia tidak keracunan dan masih baik-baik saja?"

Yura kembali menggendong ular itu dan sekarang ular itu malah tertidur dalam gendongan Yura.

Setiap hari, Yura merawat ular itu dengan penuh kasih sayang. Memberinya makan bahkan selalu dibawa ketika berburu.

Tiga tahun kemudian, musibah datang di desa itu. Longsor besar menimbun hampir seluruh rumah penduduk dan menelan banyak korban jiwa.

Yura kehilangan kedua orang tuanya, begitu juga dengan ular kesayangannya, Lui.

...

13 tahun kemudian.

"Yura, ini jadwal kuliah terbaru. Aku sengaja membawakannya untukmu!" Yura menerima selembar kertas dari Indah, sahabatnya.

"Makasih, Ndah!"

Yura tumbuh menjadi gadis cantik dan baik. Setelah kejadian yang menimpanya dimasa lalu, ia pindah ke kota demi menyembuhkan rasa kehilangannya. Disana ia bisa beradaptasi dengan mudah. Dan memiliki beberapa teman.

"Ra, ke kantin yu?" Ajak Indah.

"Ayo!" Yura merapikan buku pelajarannya dan mengekor dibelakang Indah.

"Oh ya, penelitian nanti kamu mau ikut ke Desa Galuh?" Tanya Indah disela perjalanannya ke kantin.

"Mungkin ya, mungkin tidak!"

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa! Desa Galuh kan jauh, tempatnya juga terpencil, jauh dari keramaian, belum lagi katanya disana ada raja ular ganas!" Yura berbicara tenang.

"Ah kamu ini, pasti cuma akal-akalan saja! Mana mungkin, desa yang begitu indah, asri bisa dibilang desa angker! Tapi katanya setiap 10 tahun sekali, selalu ada musibah jika tidak mengabulkan permintaan raja ular itu. Kamu tahu! Di desa itu kalau tidak ada pengantin wanita yang mau berkorban, maka musibah akan datang!" Sahut Indah berceloteh.

Yura hanya tersenyum menggelengkan kepalanya. "Cerita darimana? Ada-ada saja!"

Indah dan Yura duduk dimeja kantin dan memesan makanan.

"Kalian sudah selesai jam kuliah?" Riki baru saja tiba dan langsung duduk disamping Indah.

"Hmm, kami sebentar lagi mau pulang!" Sahut Yura.

Yura, Indah dan Riki menikmati makanan yang dipesannya dan pergi setelah selesai membayar.

"Ra, aku duluan yah!" Indah melambaikan tangannya pada Yura setelah mereka berpisah di parkiran.

Kumcer (Kumpulan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang