CHAPTER'38 - SICK.

11.6K 1.1K 269
                                    

"abanggg,"

Beby berlari dengan senang dan memeluk Axel  yang memang menunggu Beby di ruang tv.

Beby mencium pipi abangnya berkali-kali setelah itu mendudukkan badan dia di samping abangnya.

"Ehmm—Beby pengen makan eskrim deh, tapi minumnya eskrim juga,"Ucap Beby sambil memeluk tangan abangnya, sedangkan Axel yang dari tadi diam sudah mengerti adiknya yang tiba-tiba manis.

"Bilang aja mau dua,"celetuk Al yang baru datang bersama Azka.

Beby tertawa, "Tau aja Abang,"

Beby mencium pipi abangnya lagi, "Beby mau eskrim..dua,"ucap Beby lagi dengan suara yang manis.

"Jangan bang tadi dia baru makan coklat,"beritahu Al.

"Ihh abanggg!"Teriak Beby kesal.

"Apa?"jawab Al santai.

"Jangan jadi kompor!"

"Masih manusia ini,"

"Apa gaya,"Ucapnya sinis.

"Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan—

"ABANG!!"

Al tertawa keras seraya kabur ke kamarnya, sedangkan Beby masih mengatur nafasnya karena kesal.

"Jangan teriak," Perintah Axel seraya mengelus pucuk kepala Beby yang sekarang berkeringat.

"Mau eskrimmm,"rengeknya.

"Besok Abang kasih dua,"

Mata Beby berbinar senang, "Tapi kenapa nggak sekarang?"

"Kamu udah makan coklat,"

**

Paginya suasana mansion Alexander sangat ribut dengan rengekan Beby yang menolak permintaan keluarga nya untuk tidak sekolah. Rasa heran sekaligus khawatir yang di rasakan mereka, entah kenapa tiba-tiba pagi ini badan Beby hangat, wajahnya yang biasa putih merona menjadi putih pucat, membuat yang lain khawatir. Karena itu mereka melarang Beby sekolah.

Sedangkan Beby memang belum memberitahu keluarga nya, malam kemarin Beby sempat menghabiskan beberapa eskrim yang ia ambil di kulkas bang axel, dan sialnya tubuh dia sangat lemah hingga tubuhnya menjadi hangat dan sedikit pilek sekarang.

"Tiga hari, Beby bisa santai aja di rumah,"kata mommynya, angel.

Beby menggeleng keras, "Beby cuman sedikit pilek, mom."

"Tapi badan kamu juga panas,"celetuk Dev, wajahnya sangat datar.

Beby menoleh cepat, "Ha-ngat, itu juga dikit!"

Tangan Dev terulur memeriksa kening Beby, namun sang empu langsung bergerak cepat menjauhi abangnya, "Beby tetap mau sekolah!"ujarnya tajam.

"Beby.."Geram Dev, dia sangat khawatir sekali melihat adiknya begitu pucat seperti mayat hidup.

"Beby gak mau bang,"

"Abang aja sebenernya gak mau sekolah, kamu di suruh madol malah gak mau,"ucap Al santai, ia tengah menghabiskan sarapannya, karena tadi ia telat bangun pagi ini.

"Dadyyy, ayolahh, Beby gak kenapa-kenapa.."kesalnya sekaligus merengek dengan wajah di buat sengiba mungkin.

Dari tadi Daddy-nya belum berbicara sepatah kata pun, hanya yang lain dari tadi berisik untuk melarang nya pergi ke sekolah, padahal dia sudah rapih dengan seragam nya.

BEBYNIA (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang