05

7 4 1
                                    

Aku tak peduli,
Tapi aku menyukainya...

Happy Reading........


Yena duduk Dikursi yang bersebelahn dengan Fero.

Saat Sampai dikelas Tadi, Guru mereka sudah masuk. Karena mengira Fero Tak Datang salah satu Temannya Pindah Kekursi Fero. Dan Kursi Yena Juga diduduki Oleh Temannya yang lain.

Wajah Yena sontak saja Langsung Datar, Dia Tidak suka jika tempatnya diduduki orang lain. Dan Reva Juga Tak Ingat Kalau Yena bertugas sehingga Mengiyakan temannya duduk dikursi Yena.

Fero dan Yena Duduk DiMeja ke 3 pada baris ke dua. Yena meminta Tasnya yang ia titipkan Pada Ken. Beruntung Gurunya memaklumi mereka dan Fero Juga aman tak ditanyai karena datang bersama Yena.

Gurunya melanjutkan Pelajaran Mereka. Yena hanya diam, begitu Juga Fero. Yena tak Berniat Memulai percakapan Karena gurunya sedang menerangkan. Lagian Yena cukup Gugup karena Fero duduk dengannya.

1,5 jam Pun berlalu, Gurunya selesai Menjelaskan Dan Kini Sudah Duduk. Tak ada Percakapan Sepanjang pelajaran berlangsung, Diantara Yena dan Fero. Yena Cukup Canggung untuk memulai Percakapan mereka.

"Okey!."Ucap GuruNya Dari Depan. Guru yang memiliki Rambut berwarna Pink Tua Itu menatap Seluruh siswanya.Guru Wanita yang diberi gelar bu blekpink oleh mereka. Sesaat kemudian Gurunya melanjutkan Kata katanya.

"Nah, Beruntung Kita sudah selesai Bab Merancang Karya Ilmiah. Ibu ingin!. Ibu Ingin kalian Merancang Karya Ilmiah. Terserah Tentang apa, Yang penting tentang Seputar Keadaan Lingkunganmu. Seperti Pandangan Sekolah sekolah jaman Sekarang yang mana Seperti Apakah Kekerasan Dapat Dilakukan disekolah?. Kamu wawancarai beberapa Orang seputar hal itu dan itulah menjadi rangkuman isimu. Minimal 4 orang ya. Dan juga karena Ini dikumpul saat saya masuk, Yaitu 2 hari lagi. Kalian saya Buat Berkelompok. 1 kelompok 2 Orang, ibu akan Pilih Orangnya. Jadi dengarkan baik baik siapa kelompoknya."  Ucap Guru Itu. Lalu guru Itu membacakan nama Siswa di kelas itu.

"Argsss Tugas Mulu deh, Gak bisa gitu Kita istirahat?. Lama lama OTak gue bisa pecah." sungut Fero. Dan Ini masih Bisa didengar Oleh Yena.

Yena menoleh ke fero,
"isss, Entar ya Kalo Lo Kuliah itu lo ngk kaget. Lagian Itu gampang aja kok nyusunnya. Pluss ya otaK Lo bisa sedikit ke asah!." Ceplos Yena. Dia menutup Mulutnya, Harusnya dia tak berbicara ke Fero. Ini kenapa dia menyahuti Fero?.

Fero Menoleh Ke yena. Mata Fero pun bertubrukan dengan Mata Yena, Sehingga Mata Mereka saling mengunci. Tak Ada Yang memperhatikan Interaksi Mereka berdua, Karena kebanyakan Mendengarkan Nama kelompok mereka.

"Yena sekelompok dengan Fero. Okeh Sudah Semua ibu sebutkan, Tak ada yang boleh Berganti oke. Selamat Pagi!." Perkataan Bu blekpink menyadarkan Fero dan Yena. Refleks Mereka Berdua Melihay Ibu gurunya itu.

"buk?. yakin saya sama fero bu? Ngak bisa gitu ganti?." protes Yena. Dia Bukannya Tak mau, Tapi Dia tak Bisa dekag dekat dengan Fero. Yang ada Jantungnya tak akan bisa Di Kontrol.

"Tidak Yena!. Dan Lanjutkan pelajaran Kalian. Saya keluar lebih awal, dan Terima Kasih!." Guru Wanita itu pun keluar dari kelas Mereka. Yena menutup matanya guna menghilangkan kekesalannya.

"Well?.kita tetep sekelompok yena!. Itu Lebih Baik, Dan Lo Tau Waktunya hanya 2 Hari. Jadi nanti balik sekolah Kita kerjain sama sama!." Ucap Fero kegirangan. Semua akan mudah jika sekelompok Dengan Yena. Karena Yena Pintar dan Juga Cekatan dalam Mengerjakan Tugas.

Yena menoleh dan menajamkan Matanya, "Awas aja lo ngk bantuin Gue!. Gue pites Lo!." Balas Yena dengan Garang. Fero Hanya Menyengir diancam Yena seperti itu. Dia cukup Gemas Akan Eskperi kesal yena.

Hurt To Live Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang