MHDP~32

416 34 0
                                    

Sekarang ini rose dan sahabat-sahabatnya yg lain sedang berada di caffe milik jisoo sekedar untuk berkumpul dan sekalian memperkenalkan Oliv pada jisoo dan Jennie. Sedari tadi rose, Lisa dan Oliv bermain dengan anak-anak nya Jennie dan jisoo.

Mereka bertiga juga sudah bilang pada Jennie dan jisoo kalo mereka bertiga saat ini sedang mengandung juga. Anak Jennie yg baru lahir itu berkelamin laki-laki yg sudah di beri nama Aditya Andreas sedangkan nama anak jisoo Farhan Faris Indrawan yg sekarang ini mulai menginjak umur 6 tahun.

"Gimana sama rumah tangga kamu rose? Baik-baik aja kan? Apa ada masalah? Atau suami kamu semakin Possesiv sama kamu karna kan sekarang kamu lagi ngandung tuh pasti dia makin Possesiv banget sama kamu ya kan?"tanya Jennie tiba-tiba yg membuat rose berhenti dari aktivitas nya yaitu menggoda anaknya Jennie, begitu pula dengan Oliv dan Lisa yg langsung saling pandang.

Rose mendongak menatap wanita yg lebih tua satu tahun darinya seraya mengembangkan senyum manisnya. "Alhamdulillah baik kak, dia emang makin Possesiv sama rose semenjak rose bilang kalo rose itu lagi hamil, bahkan rose gak di bolehin buat masak dan gak di bolehin nganterin bekel lagi ke kantor atau rumah sakit, jadi sekarang yg ambil alih semua pekerjaan rose di rumah atau nganterin bekel makan sekarang itu sama pembantu"jawab rose dengan penekanan di akhir kalimat.

Jennie dan jisoo yg merasa ada kata yg di tekankan oleh rose pun hanya bisa saling tatap satu sama lain sedangkan Oliv dan Lisa mereka hanya diam tetapi dalam hati mereka berdoa agar kedua wanita yg lebih tua dari mereka itu tidak memperpanjang ucapan rose yg di tekankan.

Setelah itu Jennie dan jisoo tersenyum seraya menganggukan kepalanya. "Oh bagus dong kalo gitu, semoga selalu samawah ya rose?"ucap jisoo seraya tersenyum tulus, rose menganggukan kepalanya.

Oliv dan Lisa menghembuskan nafas lega nya. "Makasih kak, oh iya Farhan mau aunty beliin choco banana gak?"tanya rose berusaha mengalihkan pembicaraan mereka, dan menatap bocah laki-laki yg sedang duduk di apit oleh rose dan jisoo. Tampak bocah itu menganggukan kepalanya antusias.

"Mau aunty"serunya girang lalu meloncat ke pangkuan rose tiba-tiba yg membuat ke lima orang dewasa itu terkejut melihat kelakuan bocah laki-laki itu tapi untung rose bisa menangkapnya.

"Ya ampun Ais mama keget loh nak, jangan kaya gitu lagi ah bahaya nanti baby yg ada di perutnya aunty nya kesakitan loh, emang Ais gak mau punya keponakan dari aunty oche?"omel jisoo pada putra tunggalnya, bocah laki-laki itu menggelengkan kepalanya pelan seraya mengerucutkan bibirnya. "Jangan di ulangi lagi ya nak? Kasian sama aunty oche nya"Farhan menganggukan kepalanya pelan.

"Yaudah kak kalo gitu rose bawa Farhan dulu ke depan caffe ya? Mau beli choco banana nya"izin rose yg di jawab anggukan kepala dari sang ibu bocah laki-laki itu.


Setelah membelikan keponakannya choco banana, rose pun kembali ke meja yg masih ada sahabat-sahabatnya. Mendudukan bokongnya di kursi tempat dia tadi.

"Oh ya katanya ada yg mau kamu omongin? Mau ngomong apa?"tanya Jennie setelah rose duduk di kursinya. Terlihat rose mengembangkan senyumnya yg membuat ke empat wanita cantik itu menatapnya ngeri.

"Heh! Jangan senyum kaya gitu ih, serem gue liatnya"ucap Lisa seraya menepuk paha rose pelan, sedangkan rose hanya menyengir saja dan wajahnya sekarang berubah menjadi serius yg membuat ke empat sahabat nya juga ikutan serius.

"Jadi gini, kemarin gue gak sengaja ketemu sama june..."belum selesai rose berbicara Lisa sudah berteriak histeris sambil bangkit dan menggebrak meja yg membuat para pengunjung caffe menatap mereka dengan aneh dan tatapan risih.

"APA? LO KETEMU SAMA JUNE? LO DI APAIN SAMA DIA ROSE? DIA ADA NYAKITIN LO GAK? DIA BILANG APA SAMA LO?DIA--"belum sempat Lisa meneruskan ucapannya Oliv lebih dulu menggeplak kepala Lisa menggunakan buku menu yg sengaja di letakan di meja itu.

"Diem, jangan malu-maluin kita deh Lis, udah cukup Lo aja yg urat malunya udah putus, urat malu kita masih nyambung ya"ucap Oliv kesal, Jennie dan jisoo menggeleng-gelengkan kepalanya, mereka sudah tau sifat barbar Lisa mangkanya mereka (sedikit) tidak malu lagi bila Lisa mengeluarkan sifatnya itu.

Sedangkan Lisa dia kembali duduk seraya mengusap-usap kepalanya yg terasa sedikit pening setelah Oliv memukulnya pakai buku menu yg sudah di gulung, dalam hatinya juga dia sedang mengumpati Oliv memanggil semua penghuni kebun binatang. Mata mereka kembali menatap rose dengan serius dan rose juga kembali dalam mode serius.

"Monggo di lanjut kanjeng"ucap Oliv mempersilahkan rose melanjutkan ucapannya, rose mengangguk. Menghela nafasnya pelan.

"Oke sebelum gue lanjutin ucapan gue barusan, gue mau jawab pertanyaan Lisa tadi"ucal rose memulai kembali pembicaraan sedangkan ke empat sahabatnya hanya menyimak. "Lo tanya june apain gue? Dia gak apa-apain gue dia kemarin cuman temenin gue, awalnya juga gue kaget dan nyangka dia bakalan kasar lagi sama gue.

Dia udah gak suka lagi sama gue katanya dia juga udah punya tunangan anak dari kampus sebelah dan dia juga udah mulai buka hatinya buat cewek itu. Dan kalian tau tunangannya itu siapa?"mereka ber empat menggelengkan kepalanya bersamaan, menunggu rose melanjutkan ucapannya.

"Yg jadi tunangannya june itu Clara Diana Adisti, temen kita waktu SD kalian inget kan? Dia pindah ke Bali waktu perpisahan kita waktu SD tepat satu hari setelah lulus SD dia pindah ke Bali. Kalian masih ingat Clara kan?"lanjutnya yg di balas anggukan kepala oleh Lisa, Jennie dan jisoo dengan wajah terkejut mereka.

Sedangkan Oliv! Dia menatap bingung rose. "Siapa Clara Diana Adisti?"tanya Oliv, dan mereka yg mendengar pertanyaan Oliv menoleh menatap Oliv. Mereka baru menyadari kalo Oliv belum mengetahui siapa itu Clara.

"Clara Diana Adisti itu sahabat kita waktu kita berempat masih duduk di bangku sekolah dasar, kita pisah karna dia pindah ke Bali tepat satu hari setelah kelulusan SD kita"jawab jisoo yg di balas anggukan paham dari Oliv seraya mulutnya yg membentuk huruf 'O' dengan gumaman kecil yg keluar dari mulutnya.

Mata mereka kembali fokus menatap rose. "Jadi Clara itu tunangan sama june?"tanya Lisa yg di jawab anggukan kepala oleh rose.

"Gimana bisa? Apa sebelumnya mereka saling kenal? Atau june juga pernah sekolah di Bali?"tanya Jennie bingung.

"Kata june sih mereka emang gak kenal dulunya tapi karna nyokap mereka sahabatan jadi mereka di jodohin, yg tadinya mereka gak saling suka jadi sekarang mereka coba buat saling menyukai walupun butuh waktu lama katanya"mereka menganggukan kepala mengerti.

"Terus kenapa kamu bilang gitu? Mau gibahin mereka berdua?"tanya jisoo yg di balas gelengan kepala oleh rose dengan cepat. "Terus apa dong?"

"Rose bukannya mau gibahin mereka tapi rose mau kasih tau kalo dua hari lagi Clara ulang tahun dan june ngundang kita buat hadir ke pesta ulang tahunnya Clara nanti"jawab rose seraya mengembangkan senyum manisnya.

"WHAT THE HELL? CLARA DUA HARI LAGI ULANG TAHUN?"teriak mereka berempat bersamaan, rose menganggukan kepalanya kecil, agak malu Karna sekarang ini meja mereka kembali menjadi pusat perhatian pengunjung caffe, rose membungkukan badannya seraya tersenyum ramah sambil mengucapkan 'maaf' beberapa kali pada para pengunjung caffe.

Setelah itu menatap ke empat sahabatnya dengan tatapan tajamnya. "Malu-maluin ih kalian"desisnya kesal sedangkan keempat wanita itu hanya menyengir tanpa rasa bersalah dan rose yg melihat itu memutar bola matanya malas.

"Sorry sorry kita gak maksud kok hehe"ujar Lisa di sertai cengiran menyebalkan nya di ikuti ketiganya juga, rose lagi-lagi memutar bola matanya dengan jengah, ya dia jengah melihat ke absurd-an ke empat sahabatnya itu.

"Oke balik ke topik"ucap Oliv kembali serius. "Jadi gimana kalo kita sekarang pergi ke mall buat cari hadiah untuk Clara?"usul Oliv yg langsung di soraki setuju oleh ke empat wanita dewasa itu yg membuat seisi caffe kembali menatap mereka risih.

Mereka membungkuk untuk meminta maaf pada pengunjung caffe setelah itu mereka pun pergi meninggalkan caffe itu menuju mall untuk membeli hadiah. Anak Jennie dan jisoo mereka titipkan dulu di caffe jisoo dengan pengasuh anak-anak mereka yg tadi sempat ikut ke caffe itu.

🍃🍃🍃



My Husband Doctors Possesiv [END] (SUDAH TERBIT DI E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang