Balasan yang sama? Jieun merasakan sesuatu yang tak mengenakan disini. Ia harus lari, tapi Jungkook terus memikirkannya hingga tubuhnya tak bisa lagi bergerak
"Jungkook-ssi, jaga sikapmu"
"Kenapa harus?kau juga tidak menjaga sikapmu tadi di depan keluargaku"
"I...itu karena...
Cup...
Jieun mendapatkan balasan dari perbuatannya. Bukan di bibir seperti yang ia lakukan, tapi Jungkook menciumnya di pipi kanan jieun
"Itu adalah Balasanmu" Jungkook tersenyum dan duduk di ranjang miliknya meninggalkan jieun yang masih terdiam mencerna apa yang terjadi
"Kau tak ingin membicarakannya?" Jungkook berbicara menepuk sisi kosong di sebelahnya untuk di duduki jieun. Barulah saat itu, jieun tersadar dan duduk di sebelah Jungkook
"Aku tau ini egois. Tapi ini adalah kesempatan kita untuk mendapat kepercayaan keluargaku"
"Dengan menikahi ku? kurasa itu tak akan sepenuhnya berhasil. Aku juga tak berniat menikah dan bercerai di usia semuda ini"
"Tenang saja, seperti kataku. Kita hanya perlu menikah tanpa perlu mendaftarkan pernikahan kita. Dengan begitu kau dan aku tak akan mendapatkan status pernikahan di mata negara" jieun menghela nafas, tak Ingin mencoba untuk memahami pemikiran Jungkook yang mencoba membuat semua terlihat mudah di lakukan
"Tenang saja, aku tau ini tidak ada di dalam perjanjian kita. Aku akan membayar lebih untuk pernikahan kita" jieun menatap Jungkook kesal. Setelah tak menganggap perasaannya sama sekali sekarang dengan mudahnya ia memberi harga akan sebuah pernikahan selayaknya barang yang bisa di perjual belikan
"Beri aku waktu untuk berpikir" Jungkook menahan tangan jieun yang beranjak pergi
"Kita tak punya waktu untuk berpikir. Kita harus menikah secepatnya"
"Pernikahan bukanlah hal yang mudah di putuskan hanya demi selembar uang tuan jeon. Ini hidupku dan aku tak ingin menghancurkannya begitu saja karenamu."
*****
Malam semakin larut, setelah mereka pulang dari rumah Jungkook. Jieun tak langsung pulang bersamanya ke rumah, di pertengahan jalan jieun meminta untuk pergi ke suatu tempat yang Jungkook sendiri tidak tahu. Hingga sampai sekarang, jieun belum menunjukan tanda tanda akan pulang
Pesannya yang ia kirim beberapa jam yang lalu pun belum jieun baca sama sekali. Hingga beberapa saat kemudian sebuah mobil terparkir di depan rumahnya memperlihatkan jieun yang sedang bersama seorang pria
Jungkook tak menunjukan ekspresi apapun saat melihat jieun berbincang dengan pria itu, hingga pria itu memeluk jieun ada rasa marah ketika melihat itu semua. Pikiran gilanya menyuruhnya untuk keluar dan membawa jieun ke dalam menjauh dari pria itu, tapi ia sadar dalam hubungan apapun ia sama sekali tak berhak untuk itu
"Kau sudah pulang? Kulihat kau di antar oleh seorang pria" jieun tak memperdulikan ucapan Jungkook dan terus berjalan ke kamar. Jungkook yang melihat jieun sama sekali tak peduli, merasa sangat kesal dan menarik tangan jieun untuk menghadapnya
"Apa dia pacarmu? Apa dia yang menjadi alasan kau tidak ingin menikah denganku Lee jieun??"
"Jangan mengganggunya, dia tak ada hubungannya dengan pernikahan yang kau maksud"
"Jadi dia pacarmu? Apa aku harus menggangunya terlebih dahulu agar kau mau menikah denganku?"
Jungkook tersenyum, sepertinya rencananya kali ini akan berhasil melihat bagaimana jieun yang terlihat panik hanya dengan perkataannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me? [Jeon Jungkook - Lee Jieun ]
FanfictionHarta adalah segalanya bukan?maka Jungkook akan mendapatkan segalanya dan mempertahankannya dengan cara apapun Memiliki anak tanpa sebuah status pernikahan. Tentu saja mencari wanita yang bisa ia pinjami rahimnya tak bisa ia dapatkan dengan mudah Ta...