Yuhuuu, OMP update niii
~ .• Happy Reading •. ~
"Tak ada yang seorang pun manusia yang tahu kapan dia akan mati."
-Oh My Primadona
Minggu pagi waktu yang tepat untuk berlari pagi mengelilingi taman. Ditambah lagi dengan suasana yang begitu cerah dan udara yang masih sejuk.
Seorang pria muda yang tampan, gagah, dan tinggi itu menyita perhatian beberapa orang yang berada di taman. Dia mengenakan hoodie warna putih, kolor selutut warna hitam, dan sepatu olahraga warna putih. Rambut berwarna hitam yang dibelah dua, ditambah dengan earphone yang sudah terpasang di telinganya menambah kesan tersendiri.Karena terlalu asyik dengan aktivitas larinya dan lagu yang diputarnya, tanpa sengaja di tabrak anak kecil yang sedang belajar naik sepeda.
Brak! “Aduh, maaf Mas, maafin anak saya ya,” ucap ibu sang anak tadi.
“Aah, iya Buk, nggak apa-apa kok,” jawab pria tampan itu.
Ibu anak tadi tersenyum dan langsung mengajak anaknya melanjutkan belajar naik sepeda.
Setelah kejadian tadi, pria itu memutuskan untuk istirahat di bangku taman terlebih dahulu. Dia menyelonjorkan kakinya agar tekanan darahnya tetap mengalir. Ya, pria itu adalah Camilo Tristan Kahraman. Biasa dipanggil Tristan. Dia baru saja diangkat menjadi CEO IC Group oleh ayahnya, Nicolas Conan Kahraman.
Kala Tristan tengah duduk santai, dia merasakan hawa dingin yang menyelimutinya. Dia mencium bau anyir dan sesuatu yang asing di indra penciumannya. Tanpa memedulikan hal itu, Tristan memilih bermain game yang ada di ponselnya. Saat seru-serunya, Tristan terganggu lagi dengan hawa dingin yang semakin menelisik kulitnya. Bahkan, dia merasa ada yang memegang erat lengannya. Karena sudah tak tahan lagi, Tristan memutuskan untuk kembali ke rumahnya.
o0o
Pagi ini cukup merepotkan bagi Kirana. Bagaimana tidak? Dia bangun kesiangan dan anak-anaknya juga belum ada yang bangun. Dan, membangunkan anak-anaknya tidak semudah itu. Banyak cara yang telah dilakukan Kirana untuk membangunkan Sita dan Daffa.
Dan untungnya, setelah beberapa kali dibangunkan, Sita bangun dan membantu Bundanya yang kerepotan. Sita menawarkan bantuan menyapu dan mencuci pakaian. Sedangkan Bunda memasak dan mencuci piring. Setelah selesai, Sita mandi karena harus pergi ke kantor untuk interview. Selesai dengan aktivitas mandinya, Sita mengenakan baju kemeja putih, rok plisket warna coklat susu, dan sepatu warna cream. Ketika dirasa rapi, Sita keluar kamarnya untuk sarapan. Tak lupa membawa tas dan berkasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Primadona
Horor[Sebelum dibaca, harap follow terlebih dahulu] Nama, tempat, dan penokohan dalam cerita ini hanyalah fiktif. Apabila ada kesamaan, mohon dimaafkan. Sekian dan terima kasih. ««« "A...Ayah," ucapnya terbata-bata. "Iya Nak, ini Ayah. Maafkan Ayah yang...