Tujuh Belas

17 12 43
                                    


"Lanjut ya"

Jangan lupa vote ya...

Keesokan harinya setelah pemakaman ayahnya Vania. Vania pun melanjutkan kegiatannya seperti biasanya, walaupun dalam hati Vania masih merasa sedih.

Saat ini Vania sedang duduk di pinggir kolam yang ada di belakang rumahnya sambil melamun.

Di tengah sedang melamun tiba tiba Vanya datang lalu duduk di sampingnya tanpa Vania tau...

"Vania," Panggil Vanya santai, Namun Vania terkejut karena dia sedang melamun.

"Eh iya," Vania

"Kenapa? Kok melamun," Tanya vanya

"Gapapa kok," Jawab Vania sambil mengayunkan kakinya di dalam air.

"Udah gausah bohong sama kakak, kakak tau kok pasti kamu lagi sedih kan," Ucap Vanya

"Dihh kakak sok tau deh, orang vania lagi mikir nanti malam makan apa ?" Ucap Vania.

"Gausah bercanda dehh, kakak tau kok sifat kamu! Pasti kamu lagi mikirin ayah kan?" Ucap Vanya

"Hmm iya dehh Vania ngaku, Emang kak Vanya yang sedih?" Tanya Vania.

"Iya Kaka juga sedih, Kaka juga gak percaya kalau ayah bakal ninggalin kita secepat ini, Tapi Kaka sadar semua ini udah takdir Allah jadi kita harus ikhlas dan tawakal untuk menerima semua kenyataan ini," Ucap Vanya menasehati adiknya.

"Iya kak iya," ucap vania lalu pergi meninggalkan vanya tanpa permisi

"Dih main tinggal aja, kalo gini mending tadi gak gue samperin," Ucap Vanya kesal.

Malam harinya

Vania, vanya dan bundanya sedang menikmati makan mlm seperti biasanya. Namun kali ini mereka menikmati tanpa sosok ayah.

"Sayang ayo makan jangan diliatin terus nasinya," Ucap bunda ke vania yang sedang melamun sendari tadi.

"Vania gak nafsu bun, Vania mau ke kamar aja," Ucap Vania lalu bangun dari kursi meninggalkan makan malam.

Vania berjalan menuju ke kamar dengan tatapan yg kosong, setelah sampai dikamar vania mengunci pintu, tanpa dia sadari kunci kamarnya terjatuh di lantai dan dia langsung beranjak ke kasurnya.

Vania masih belum percaya bahwa ayahnya telah meninggalkan dia, Vania mengambil foto bingkai yg ada di meja kamar nya yaitu foto dia bersama ayahnya.

Vania mengelus foto tersebut " Ayah, ayah lagi apa disana, ayah udah makan belum? Vania kangen ayah, Vania pengin ayah disini sama vania, Vania belum siap ayah, Vania masih butuh ayahh hiks," Ucap vania sambil melihat foto ayahnya lalu memeluk foto tersebut tanpa dia sadari air mata pun sudah menetes di pipinya.

"Gak, gue gak boleh kayak gini terus, gue harus kuat gue harus bisa. Ayah vania minta maaf ya, Vania janji Vania bakal jadi anak yg kuat, Vania bakal semangat buat gapai cita cita vania kelak," Ucap vania menyemangati dirinya lalu menghapus air matanya lalu meletakan foto tersebut di meja.

Ketika vania mau membaringkan badannya di kasur tiba" perut vania bunyi dengan reflek vania pun langsung memegang perutnya.

"Ya ampun gue lupa gue belum makan, maaf ya cacing vania lupa gak makan, pasti kalian laper ya?" Ucap vania sambil mengelus perutnya.

"Wkwk ada ada aja si vania," kekeh author

"Bodoamat wlee," Vania

Ok lanjut!!

Vania pun bergegas pergi ke dapur namun ketika membuka pintu.

"Lah kok gak bisa di buka," Ucap vania sambil memegang gagang pintu kamarnya

Vania pun berusaha untuk membuka pintu kamarnya, namun pintu tetap tidak bisa dibuka

"Wah parah si ini, harus panggil kakak nih," pikir vania.

Tanpa basa basi vania pun langsung teriak memanggil kakaknya.

"KAK VANYA TOLONGIN VANIA, VANIA KE KUNCI DI KAMAR. PINTUNYA GAK BISA DI BUKA TOLONGIN KAK!!" teriak vania sekuat tenaga tapi belum ada jawaban dari vanya.

"Kemana si dia, giliran dibutuhin aja gak datang giliran ga dibutuhin nongol terus," gerutu vania lalu berteriak kembali, namun kali ini vania memanggil bundanya

"BUNDA TOLONGIN VANIA, VANIA KE KUNCI DI KAMAR, BUNDA," Teriak Vania kencang.

Ruang tamu

"Eh itu vania kenapa, kok teriak teriak," ucap bunda panik lalu berlari menuju kamar vania dan diikuti vanya dibelakang.

Sesampainya di kamar vania bunda pun langsung mengetuk pintu kamar vania.

"Vania, kamu kenapa sayang? Kok teriak teriak," Ucap bunda panik

"Huftt akhirnya bunda dateng, bun tolongin vania! Vania ga bisa keluar. Pintunya ke kunci," Ucap vania

"Ke kunci? Kok bisa mana ada pintu bisa ke kunci sendiri," Ucap vanya heran.

"Gatau, Vania juga bingung tiba tiba gak bisa di buka," Ucap vania

"Tolongin kak, bukain pintunya bunda vania laper," Ucap vania merengek seperti anak kecil.

"Lebay bgt si dek," Ucap Vanya

"Bunda mending bunda ke kamar aja, biar vanya aja yang ngurus dia," Ucap vanya ke bunda

"Yaudah bunda ke kamar dulu ya, kayaknya vania lupa sesuatu itu," ucap bunda lalu pergi.

"Lupa sesuatu?' pikir vanya lalu mengetuk pintu kamar vania

"Eh Vania, Lu kayaknya lupa sesuatu deh," Ucap vanya

"Lupa apaan si kak? Cepet bukain pintunya, pake kunci cadangan kek apa gitu," Ucap vania kesal

"Gak ada kunci cadangan sayang, coba lu inget inget tadi lu ngunci pintu kagak waktu masuk?" Ucap vanya mencoba mengingat kan adiknya

"Emm, Kayaknya sii iyahh," Ucap vania ragu ragu

"Hadehh tuh kan lu pasti lupa, coba cari kuncinya di situ pasti ada," Vanya

Vania pun langsung mencari kunci tersebut dan bener saja ternyata kuncinya jatuh di lantai dengan cepat vania pun mengambil kunci tersebut lalu membuka pintu.

Ketika membuka pintu vania langsung tersenyum malu melihat kakaknya, Vanya yang melihat tingkah adiknya pun langsung

"Gausah senyum', Kebiasaan si lu pelupa, makanya kalo mau apa apa tuh di cari dulu jangan teriak teriak ga jelas," Ucap vanya kesal

"I-iyah kak maaf, Vania tuh lagi laper jadi gak fokus lohh," Ucap Vania

"Hmm iyain, Yaudah sana lu makan gue mau tidur bye," Ucap Vanya lalu meninggalkan vania disana

Vania yang sudah laper pun langsung berlari ke dapur lalu mengambil sepiring nasi dan lauk.

Vania pun menikmati makan malam nya sendiri di ruang tamu sambil menonton tv.

#TBC

Sampai sini dulu ya ceritanya!

Maaf kalo gak nyambung

Maklumin ya udah lama gak update hehe

Jangan lupa vote komen!!

Love Story On Campus

Vinaadaa





Love Story On CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang