Bosan

1.1K 86 73
                                    

Terima kasih yang udah baca cerita aku! Dan yang baru mampir!

Kalo ada typo kasih tau ya!




Malam hari pukul 21.00

Gadis yang sedang memakan cemilannya, selalu menatap jam diding. Dia bersantai didepan televisi, tapi pikirannya tertuju pada Iqbal tak kunjung pulang.

"Apa urusan OSIS belum selesai? Sampe jam segini belom balik?!" ucapnya sembari menguap.

Gistara menaruh bungkusan camilannya diatas meja. Dia mulai mengubah posisinya menjadi tiduran diatas sofa. Matanya yang terlihat sudah sayu dan memerah. Diliriknya lagi jam dinding itu.

Gistara terus menerus menguap, "Hoamm... Gue ngantuk banget." Beberapa menit kemudian Gistara sudah terjaga didalam mimpinya. Gadis itu tertidur sangat pulas. Sampai televisinya saja lupa dia matikan.

Suara langkah kaki memasuki apartemen. Laki-laki bertubuh tinggi dan atletis itu berjalan menuju Gistara yang tertidur di sofa.

Iqbal menatap lekat setiap inci wajah gadis itu. Sampai tak ada satupun lepas dari pandangannya. Tangannya bergerak menyelipkan anak rambut yang berantakan kebelakang kuping gadis itu.

Cantik.

Gadis itu mulai menggeliat, tapi tidak sepenuhnya dia terusik. Dia kalau sudah tertidur pulas susah untuk dibangunkan.

Menatap setiap inci wajah Gistara kini membuat Iqbal mempunyai hobi barunya. Mungkin dia sudah terpesona.

Iqbal pun membuang pikirannya jauh-jauh, dia tidak mungkin jatuh cinta pada Gistara dalam waktu secepat ini.

"Gis," suara serak nan lembut mencoba untuk membangunkan Gistara. Belum ada jawaban dari Gistara, karena jatuhnya kebo ya kebo susah untuk dibangunkan.

Akhirnya Iqbal mengangkat tubuh Gistara seperti ala bridal style. Otot lengannya sangat terlihat jelas saat mengangkat tubuh Gistara. Tidak lupa dia menggulung lengan bajunya sampai siku.

Sesampainya dikamar, dia meletakkan Gistara dengan hati-hati diatas kasur. Kemudian menyelimuti sampai atas dada niatnya terhurungkan saat melihat ada lebam pergelangan tangan kanan Gistara.

"Apa ini ulah Yogi!? Emang anjing!!"

Dia mencari kotak p3k dan mengambil salep untuk mengobati pergelangan tangan Gistara. Dengan lembut supaya tidak terbangun.

Setelah selesai, dia membuka seragamnya dan menaruh dikeranjang pakaian kotor. Langsung saja dia tidur diatas kasur dengan telanjang dada. Kantuk matanya sudah terlihat berat dan sungguh lelah karena menyelesaikan semua berkas tadi di ruang Osis.

Keesokan harinya, terlihat kedua pasangan tengah berpelukan. Lebih tepatnya Gistara yang memeluk tubuh Iqbal. Dan membenamkan wajahnya di atas dada Iqbal.

Untung belom pade bangun Yee!!

Hari ini sekolah diliburkan karena ada peng-akreditasan sekolah. Dimana semua murid sementara waktu diliburkan satu hari.

Waketos Is My Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang