dylan dauzat × faypatria

310 18 13
                                    

Author's POV

yang bernama dylan dauzat itu tidak terlalu banyak berbicara,pendiam,selalu duduk sendiri,tidak memiliki banyak teman.

Ia termasuk dalam 10 deretan siswa terpintar sepanjang tahun.

Ia tidak memiliki banyak teman,hanya sebatas teman,tidak ada yang sampai ke sahabat.

Perempuan perempuan banyak yang menyukainya,hanya saja dylan merupakan orang yang menutup diri.

Ia menyendiri,tapi tidak selalu menyendiri.

Ia dylan dauzat.

***

dylan meletakkan buku kimia nya di atas meja. Oh,duduk di belakang lagi. ia segera duduk,lalu mengeluarkan iPhone nya,sambil menunggu Mr. Albert masuk.

Tak berapa lama,Mr. Albert masuk ke kelas kimia,dengan laki laki di belakangnya.

Seragam khas Louisiana Internarional High School yang ia pakai,menandakan bahwa ia salah satu murid di LIHS.

"Morning,students." Sapa Mr. Albert setelah meletakkan buku bukunya di atas mejanya.

"We got a new student here,perkenalkan dirimu,Ken." Mr. Albert tersenyum sebentar ke arah freshmen itu.

Freshmen yang disebut 'Ken' tadi tersenyum ke arah murid murid di depannya,membuat murid murid perempuan sedikit berteriak dengan senyumannya.

Dylan yang duduk di belakang,berdecak sendiri.

"Uhm,hi guys. My name is Kenny Holland,panggil Kenny atau Ken saja. Nice to meet all of you." Kenny kembali tersenyum.

Perempuan perempuan di Sana kembali berteriak.

Mengambil langkah agar tidak terjadi teriakan lagi,Mr. Albert memotong.

"Kau bisa duduk di...." Mata mr. Albert mencari kursi kosong.

"Di belakang di sebelah kiri Dylan." Mr. Albert menunjuk ke sebelah kiri Dylan.

Kenny menganguk pelan,dan berjalan ke kursi di sebelah Dylan.

Kenny menengok ke Kiri,lalu melihat Kenny sambil tersenyum tipis.

"hmm...hi,aku Kenny." Kenny mencoba mengajak berbicara kepada Dylan.

"Aku Dylan Dauzat,panggil Dylan saja. Nice to meet you Kenny." Dylan tersenyum pada Kenny.

***

"Makan siang?" Tawar Dylan pada Kenny.

Kenny yang melihat Dylan mengajaknya makan siang bersama,langsung mengangguk meng-iyakan.

Lalu,Dylan dan Kenny berjalan beriringan ke kafetaria sekolah sambil mengobrol kecil.

Setelah mengambil makan siang masing masing,mereka berdua duduk berhadapan.

"Kau penyendiri ya?" Tanya Kenny.

"Tidak juga,aku hanya tidak banyak bersosialisasi." Jawab Dylan.

Kenny mengangguk.

"Kau tidak memiliki teman dekat?" Tanya Kenny lagi.

Dylan mengangguk, "Tidak banyak."

Kenny terdiam sebentar menunduk memakan makan siang nya.

Dylan mengaduk jus sirsak nya lagi,lalu meminumnya sampai habis.

"Ken,boleh aku meminta nomor telepon mu?" Tanya Dylan.

"Untuk apa?" Kenny mengerutkan keningnya.

"Siapa tahu ada tugas,jadi aku atau kau bisa bertanya." Jawab Dylan.

"Ya,boleh." Kenny memberikan nomornya pada Dylan.

Setelah jam makan siang habis,Kenny dan Dylan berpisah,karena kelas mereka berbeda.

***

{3 months later}

Dylan duduk di sebelah Kenny.

"Kenapa,Ken?" Tanya Dylan.

Semenjak waktu itu,Kenny menawarkan untuk menjadi sahabat Dylan,lalu mereka bersahabatansampai sekarang.

Dylan menjadi murid yang tidak terlalu pendiam,ia tidak menyendiri lagi sekarang,ia aktif dalam kelompok belajar,Kenny benar benar merubah Dylan.

"Kelompok belajar untuk biologi bagaimana?" Tanya Kenny.

"Kita belajar kelompok di rumahku. Kau tahu kan?" Jawab Dylan.

"Ya,aku tahu." Jawab Kenny sedikit tersenyum.

Suasana canggung menyergap mereka.

Mencoba mengusir atmosfir canggung di antara mereka,Dylan mencoba mengobrol.

"Bagaimana makalah fisika mu?" Tanya Dylan.

"Baik,mr. Da Vinci memberikanku nilai tertinggi di kelas." Jawab Kenny.

Dylan mengangguk.

Mungkin,ini saatnya. Batin Dylan.

"Ken"

"Ya?"

"Boleh aku jujur?"

"Jujur apa?"

Dylan menarik nafas pelan,danc mengeluarkannya dengan perlahan.

"Apa kau pikir itu aneh kalau ada pasangan sesama jenis?" Tanya Dylan.

"Itu normal menurutku." Jawab Kenny.

Dylan bersorak dalam hati.

"Aku ingin jujur. Aku memiliki perasaan aneh di saat pertama kali mengobrol denganmu. Ini aneh memang. Aku mengakui,aku menyukaimu. Oh,sungguh,ini aneh." Ucap Dylan.

Kenny menatap Dylan dengan tatapan--berbinar.

"Boleh aku jujur?" Tanya Kenny

Dylan mengangguk.

"A-aku menyukaimu juga,Dyl. Mencintaimu lebih tepatnya. Aneh memang,saat dua laki laki saling menyatakan cinta." Jawab Kenny.

Dylan bersorak,sekaligus meloncat di dalam hati.

Jantungnya berdegub sangat kencang.

"So,will you be my boyfriend?its weird,I'm sorry if I don't have any romantic words,just it. I love--" belum selesai Dylan berbicara,bibir Kenny sudah menempel di bibirnya.

Kenny melepas bibirnya.

Ia dapat melihat wajah Dylan yang Sudah sangat merah.

"Its okay,if you don't have any romantic words,i love you no matter what." Kenny tersenyum, "the answer is yes."

"Sungguh?terimakasih,Kenny!" Dylan memeluk Kenny sangat erat.

That's it. Di Mana dua laki laki saling jatuh cinta.

&&&

Eak eak eak.

Ini boyxboy maap kalo ada yg ga suka yak.

PYYYY OS LO SELESAI,MAAP KALO LO GA SUKA YA,WKWKW.

-Jea.

One Shot{s}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang