Uzumaki Himawari

3.1K 197 21
                                    

Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba, hari ini Hinata akan melahirkan anak keduanya bersama Naruto. Hiashi, Hanabi dan Boruto sudah berada di rumah sakit menunggu kedatangan keluarga baru mereka di luar ruangan persalinan. Sementara itu Naruto sudah berada di samping Hinata yang besiap mendampingi sang istri saat persalinan.

"Naruto, apa kau tegang?" tanya Sakura yang sedang mempersiapkan alat-alat.

"h-hah? Ti-tidak-dattebayo" bohong Naruto.

"oh begitu ya" dengan tawa kecil Sakura menjawab.

Sangat terlihat jelas di raut wajah Naruto bahwa ia sedang gugup menanti kelahiran putrinya, sama tegangnya saat kelahiran Boruto. Sakura yang kali ini akan membantu persalinan Hinata pun menyadari bahwa sahabatnya itu berbohong.

"persalinan akan segera dimulai, sebaiknya kau tidak jauh-jauh dari Hinata ya!" titah Sakura.

"iya, Sakura-chan" jawab Naruto.

Naruto berdiri di samping ranjang Hinata dan menarik napas yang panjang untuk menetralkan irama jantungnya.

"Naruto-kun.." panggil Hinata sambil menggenggam tangan sang suami.

"kenapa?" panik Naruto seketika.

"e-eh?" Hinata terkejut melihat reaksi Naruto "aku tidak apa-apa, ini akan baik-baik saja sama seperti Boruto dulu jadi jangan tegang ya!" Hinata menenangkan Naruto.

"o-oh.. begitu ya" jawab Naruto.

Naruto P.O.V

Aku benar- benar gugup namun aku harus terlihat biasa saja agar Hinata tidak panik.

"Naruto-kun.." panggil Hinata sambil menggenggam tangan ku.

"kenapa?" Jelas aku panik dia memanggilku dengan suara yang lirih.

"e-eh?" Hinata terkejut "aku tidak apa-apa, ini akan baik-baik saja sama seperti Boruto dulu jadi jangan tegang ya!" Hinata menenangkan aku.

"o-oh.. begitu ya" jawab ku.

Padahal dia sebentar lagi akan melahirkan tapi dia masih saja sanggup menenangkan aku, aduh suami macam apa aku ini, dasar payah!

Ku genggam erat tangan Hinata menyalurkan energi ku padanya, meski dia sebenarnya biasa saja malah aku yang sangat gugup.

"baiklah, Hinata kita mulai ya?" Sakura-chan datang dan bersiap memulai proses persalinan.

Hinata mengeratkan genggamannya padaku dan mengikuti instruksi Sakura-chan. Keringat terus bercucuran di dahinya, sesekali ia berteriak.

Sudah yang kedua kalinya aku melihat Hinata seperti ini tapi masih saja membuatku gugup. Aku yang sangat gugup dan ketakutan melihat Hinata sampai tak sadar kalau tanganku sudah penuh dengan luka cakaran karena Hinata.

Kurang lebih tiga jam proses persalinan berjalan, akhirnya suara tangisan dengan lantang memenuhi ruangan. Putri ku lahir dengan Normal, semua orang yang berada di dalam ruangan mengucap syukur. Hinata yang masih lemas pun tersenyum lalu meneteskan air mata sambil terus menggengam tanganku.

"kami bersihkan dulu ya" ucap Sakura-chan.

Aku legah, senang dan terharu setelah melihat perjuangan Hinata melahirkan anak kami. Ku kecup kening Hinata yang masih berkeringat sambil mengatakan terimakasih, namun karena masih sangat lemas Hinata hanya tersenyum sebagai tanggapan.

Naruto P.O.V End.

Naruto mengecup kening Hinata.

"terimakasih sayang" ucap Naruto setelah mengecup kening Hinata.

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang